Fenti Farleni
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Proposisi, Logika dalam Berpikir Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah dalam Menghasilkan Pengetahuan Baru Nada Shofa Lubis; Fenti Farleni; Dase Erwin Juansah; Lukman Nulhakim
Jurnal Filsafat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jfi.v6i2.56233

Abstract

Pemahaman dan pengetahuan tentang proposisi, logika, dan penalaran ilmiah saat ini menjadi semakin penting bagi anggota masyarakat yang secara teratur membutuhkan konfirmasi fakta, bukan hanya untuk akademisi dalam disiplin filsafat. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang logika berfikir sebagai dasar penalaran ilmiah dalam menghasilkan pengetahuan baru berdasarkan proposisi. Penelitian ini merupakan jenis penelian kualitatif deskriptif berbasis kepustakaan dengan menggunakan berbagai sumber berupa buku, artikel jurnal, prosiding, dan sumber lainnya yang mendukung analisis dan pembahasan tema pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proposisi diperlukan untuk bernalar dan membuktikan sesuatu, tetapi proposisi adalah hasil dari beberapa pemahaman. Pertumbuhan pengetahuan dan evaluasi pengetahuan tertentu keduanya sangat bergantung pada logika. Logika berfungsi sebagai dasar penalaran ilmiah berupa pemikiran yang jelas, tepat, dan sehat karena peran logika adalah menemukan, menciptakan, dan menerapkan temuan yang ditegakkan. Pemikiran yang valid harus mengikuti norma-norma yang berlaku, dan logika adalah ilmu yang menawarkan pedoman ini. Hal ini disebabkan oleh persyaratan bukti kebenaran yang terintegrasi dalam penalaran ilmiah antara kebenaran akal dan kenyataan, atau antara deduktif dan induktif. Keduanya menggunakan hipotesis sebagai penghubung di antara mereka. Penalaran menghasilkan ipengetahuan iyang dikaitkan idengan ikegiatan iberpikir. iPenalaran merupakani isuatu iproses iberpikir idalam menarik isesuatu ikesimpulan iyang iberupa pengetahuan. Jadi, ipenalaran imerupakan isalah satu iatau iproses idalam iberpikir iyang menggabungkanidua ipemikiran iatau ilebih iuntuk menarik isebuah ikesimpulan iuntuk mendapatkani pengetahuan ibaru.
Internalisasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Budaya Sekolah Di SD Fenti Farleni; Sholeh Hidayat; Ujang Jamaludin; Suroso Mukti Leksono
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 6 No. 2 (2023): juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v6i2.5324

Abstract

The purpose of this study was to describe the internalization of religious character education through school culture at SD Suarna, Serang District, Banten Province. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The research subjects were school principals, teachers, and students of SD Suarna, Serang District, Banten Province. Data was collected through interviews, observation and documentation studies. Data analysis was carried out through the stages of data collection, data reduction, presentation, and conclusions. The results of this study indicate the internalization of religious character at SD Suarna, Serang District, Banten Province, using school culture and the school's vision and mission as platforms. Obstacles that arise in the process of internalizing religious character come from external factors which include a lack of supervision at home and limited time while at school. While internal factors include students' desires, beliefs, and instincts. The conclusion of this study is that school culture takes place continuously which without realizing it can foster religious character in students. Internalization is not coercive.