Ikan nila membutuhkan protein sekitar 20 – 60% dan optimum 30 – 36%. Metode pembuatan Eco-Enzyme adalah dengan memfermentasikan sisa bahan-bahan organik dalam kondisi an-aerob dengan bantuan organisme hidup yang berasal dari bahan organik tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui dosis optimal Eco-enzim dalam budidaya ikan nila di sistem akuaponik dengan menggunakan media ember. Menganalisis perubahan kualitas air media budidaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 4 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Adapun perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini yaitu perlakuan A : Eco-enzyme 5 ml/L, perlakuan B : Eco-enzyme 10 ml/L, perlakuan C : Eco-enzyme 15 ml/L, perlakuan D : Kontrol (0). Hasilnya, dosis optimalisasi Eco-enzim yang terbaik dalam budidaya ikan nila di sistem akuaponik dengan menggunakan media ember yaitu 15 ml/L. Beberapa parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, DO, nitrat yang dapat ditolerir oleh organisme pemeliharaan Tilapia requires around 20-60% protein and an optimum of 30-36%. The process of producing Eco-Enzyme is to ferment the remaining organic materials under anaerobic conditions with the help of living organisms derived from these organic materials. The aim of the study was to determine the optimal dose of Eco-enzyme in tilapia aquaculture in an aquaponic system using bucket media. Analysis of changes in the water quality of the cultivation media. This study used a randomized block (RBD) design consisting of 4 treatments with 3 replicates each. The treatments used in this study were Treatment A: Eco-Enzyme 5 mL/L, Treatment B: Eco-Enzyme 10 mL/L, Treatment C: Eco-Enzyme 15 mL/L, Treatment D: Control (0). As a result, the best dose of eco-enzyme optimization in tilapia cultivation in an aquaponic system using a bucket medium is 15ml/L. Some of the water quality parameters observed were temperature, DO, nitrate that could be tolerated by the rearing organisms.