Roky Konstantin Ara
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSONAL BRANDING GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PADA LAMAN VICTORYNEWS.ID : (ANALISIS FRAMING PAN & KOSICKI DALAM PEMBERITAAN KUNJUNGAN KERJA DI DARATAN TIMOR PERIODE AGUSTUS 2022) Donna C.R. Lumba; Monika Wutun; Juan Ardiles Nafie; Roky Konstantin Ara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 3 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v3i1.103

Abstract

Personal branding adalah suatu hal yang melekat pada diri manusia semenjak dilahirkan kedunia yang akan membentuk reputasi seseorang. Analisis framing adalah model analisis yang digunakan untuk menganalisa proses bagaimana media mengkonstruksi realitas. Model analisis framing Pan dan Kosicki mendefinisikan bahwa framing adalah sebuah proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Dalam membangun personal branding seseorang, media juga memiliki peran penting didalamnya. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat memanfaatkan platform di laman victorynews.id untuk membangun personal brandingnya dimata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan personal branding Viktor Bungtilu Laiskodat yang dilakukan pada laman victorynews.id. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif. Analisis framing dilakukan dengan model analisis Pan dan Kosicki. Ada 4 struktur analisis dalam analisis framing Pan dan Kosicki, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembingkaian berita yang dilakukan oleh victorynews.id berhasil membentuk citra Viktor Bungtilu Laiskodat dengan baik. Viktor Bungtilu Laiskodat dicitrakan sebagai sosok yang sangat peduli dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di daratan Timor. Saran bagi peneliti selanjutnya dapat mencari tahu mengenai pembingkaian berita untuk membangun personal branding yang baik melalui platform media online, dalam membangun personal branding selalu terus didasari kenyataan dalam kehidupan dengan berbagai aktivitas positif yang dapat memperkuat personal branding.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU CATCALLING Moruk, Salvi; Mas’Amah; Roky Konstantin Ara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 4 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v4i1.188

Abstract

Catcalling merupakan sebuah contoh bentuk komunikasi verbal dan nonverbal yang disebabkan oleh ketidaksamaan makna pesan yang diterima antara satu mahasiswa dnegna mahasiswa lainnya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perilaku catcalling yang terjadi dan faktor penyebab terjadinya perilaku catcalling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian ini berfokus mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap perilaku catcalling berbeda-beda, ada yang menganggap perilaku catcalling sebagai perilaku negatif yang mengganggu kenyamanan orang lain saat berada dilingkungan kampus dan sebagian mahasiswa menganggap perilaku catcalling sebagai perilaku positif yang dapat menjalin komunikasi dengan orang lain serta mempererat tali pertemanan diantara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Adapun persepsi negatif dan positif mahasiswa ini muncul karna memiliki pandangan dan pemahaman akan perilaku catcalling yang beragam. Hal ini bergantung pada motif pesan yang disampaikan oleh pelaku kepada korban dan relasi atau hubungan yang terjalin antara pelaku dan korban catcalling. Selain itu, beberapa faktor penyebab terjadinya catcalling adalah faktor sosial budaya, faktor biologis, penampilan fisik, pengalaman dan pengetahuan seseorang tentang perilaku catcalling.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang perilaku catcalling mendapat persepsi positif dan negatif.
PERSEPSI PRIA PADA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA (KB) Flaviana Bira, Ermelinda Septiani; Veki Edizon Tuhana; Roky Konstantin Ara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 4 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v4i2.357

Abstract

Kontrasepsi KB adalah sebuah alat atau metode yang diciptakan dan digunakan oleh pasangan suami dan/atau istri untuk menunda kehamilan dan mencegah terjadinya Infeksi Menular Seksual (IMS) agar dapat menciptakan keluarga kecil yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui persepsi pria pada penggunaan alat kontrasepsi KB dan mengetahui motif pembentuk persepsi pria pada penggunaan alat kontrasepsi KB. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa keempat informan sangat mendukung penggunaan alat kontrasepsi KB pria sebagai tanggung jawab bersama dan sebagai langkah proaktif untuk mendukung kesehatan dan kebahagiaan pasangan serta mengendalikan pertumbuhan populasi. Penggunaan kondom masih menjadi pilihan umum di kalangan pria untuk mengatur kehamilan dan mencegah penularan IMS. Meskipun beberapa pria menyadari bahwa penggunaan kondom dapat mengurangi sensasi selama berhubungan seksual, mereka masih memilih untuk menggunakannya sebagai bentuk perlindungan. Di sisi lain, pengetahuan tentang vasektomi masih minim di kalangan pria, dan pertimbangan matang diperlukan sebelum memutuskan untuk menggunakan metode ini. Persepsi pria terhadap penggunaan KB dipengaruhi oleh motif pengalaman pribadi. Pengetahuan dan pengalaman pria memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan tindakan mereka terhadap penggunaan KB. Pemerintah perlu mensosialisasikan terkait dengan kontrasepsi pria, terutama vasektomi untuk meningkatkan partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi KB.
KOMUNIKASI PERSUASIF STAF SALES DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN : (Studi Kasus Pada PT. Bosowa Berlian Motor Cabang Kupang) Atok, Claudia Zita; Veki Edizon Tuhana; Roky Konstantin Ara
Deliberatio: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Vol 5 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59895/deliberatio.v5i1.466

Abstract

Komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, atau perilaku orang lain dengan cara yang meyakinkan dan mengarahkan mereka ke arah tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif yang dilakukan sales PT. Bosowa Berlian Motor Cabang Kupang dalam meningkatkan penjualan dan untuk mengetahui Hambatan Komunikasi persuasif yang dialami sales pada PT. Bosowa Berlian Motor Cabang Kupang dalam meningkatkan penjualan. Penelitian ini menggunakan teori perubahan sikap dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Bosowa Berlian Motor Cabang Kupang melakukan komunikasi persuasif melalui komunikasi langsung dan komunikasi melalui media, komunikasi langsung yang dilakukan yaitu komunikasi di kantor dengan memberikan test drive kepada konsumen dan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendekatan secara langsung guna mengetahui kebutuhan apa yang dibutuhkan, menyebarkan brosur kepada masyarakat, dan memanfaatkan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat untuk melakukan komunikasi secara face to face kepada konsumen. Komunikasi melalui media dengan mempublikasikan produk dan menarik minat konsumen dengan penawaran diskon dan promo khusus melalui iklan kanal instagram, facebook, maupun whatsapp, juga melakukan komunikasi melalui chat pribadi dengan konsumen untuk menjawab pertanyaan dan memberikan informasi lebih detail terkait produk yang ditawarkan. Komunikasi langsung oleh staf penjualan, baik di lapangan maupun di kantor, menjadi kunci dalam membangun hubungan personal yang kuat dengan pelanggan. Beberapa hambatan utama yang dihadapi antara lain kesulitan dalam menghubungi konsumen, satu konsumen yang menghubungi dua sales, persaingan internal antara sales, ketidakefektifan komunikasi yang disampaikan oleh sales.