Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Ekstrak Ethanol Daun Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli dengan Metode Difusi Sugito Sugito; Edy Suwandi
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.91

Abstract

Abstract: Papaya plant (Carica papaya L) is also called medicinal plant which is used in traditional medicine. Part of papaya plants (Carica papaya L) which often utilized are papaya leaf (Carica papaya L) because its content of substances or active ingredients is antibacterial, cancer prevention, increase appetite, and treat some diseases caused by bacteria. The aim of this research was to determined the extracted ethanol of papaya leaf (Carica Papaya L) with the growth of Escherichia coli bacteria by the diffusion method. Research design which used in this study was experimental research, with the method of sampling purposive sampling, then the results analyzed with Friedman Test. A result of research from 5 replications test of extract concentration of papaya leaf by diffusion method obtained that the minimum average concentration was 10,00 and maximize was 14,20. While the minimum inhibitory zone diameter was 10 mm with the concentration of 10% and the maximum was 15 mm with the concentration of 20%. A result of Friedman test, it was found that (p = 0,00 <0,05) so it can be declared that there was a difference of papaya leaf extract (Carica Papaya L) effect on Escherichia coli bacteria growth by the diffusion method.Abstrak: Tanaman pepaya (Carica papaya L) disebut juga tanaman obat yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional. Bagian yang sering dimanfaatkan pada tanaman pepaya (Carica papaya L) adalah daun pepaya (Carica papaya L) karena mengandung zat atau bahan aktif yang bersifat sebagai antibakteri, pencegahan kanker, menambah nafsu makan dan mengobati beberapa penyakit yang disebabkan oleb bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ekstrak ethanol daun pepaya (Carica Papaya L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan metode difusi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, selanjutnya hasil dianalisis menggunakan uji Friedman. Hasil penelitian dari 5 penggulangan uji konsentrasi ekstrak daun pepaya dengan metode difusi dapat diketahui rata-rata konsentrasi minimum 10,00 dan maksimun 14,20. Sedangkan diameter zona hambat minimum adalah 10 mm dengan konsentrasi 10% dan maksimun adalah 15 mm dengan konsentrasi 20%. Hasil Friedmen test diperoleh nilai (p = 0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan efektiftas ekstrak daun pepaya (Carica Papaya L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan metode difusi.
Perbedaan Kontaminasi Bacteria Staphylococcus sp di Denominasi Uang Kertas Rupiah di Warung Jalan Adi Sucipto Kota Pontianak Sutriswanto Sutriswanto; Sugito Sugito
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.162

Abstract

Abstract: Staphylococcus is a cause of infection. Infection can be transmitted from a source by an indirect through fomite. Paper money can act as transmission of infectious agents, money acts as a fomite. Smaller denominations of value have higher contamination. This study aims to analyze differences in contamination bacterial Staphylococcus sp on denomination of paper money Rp.2.000, 5.000, Rp.10,000 and Rp.20.000 that currently shop on Adi Sucipto street town Pontianak. The research method used in this research is in the form of difference and the sample in this research is denomination of paper money curently with sampling technique using cluster sampling. Checkup of Staphylococcus spon denomination of paper money using rinse method. On these result of study, denomination of paper money Rp.2.000 that is contaminated staphylococcus sp is 80%, denomination of paper money Rp.5.000 that is contaminated staphylococcus sp is 70%, denomination of paper money Rp.10.000 and Rp.20.000 that is contaminated staphylococcus sp is 80%. The data from result of study has been obtained were analyzed statistically by using fisher exact test, the result of p (0,477) >α (0,05) which mean as H1 is rejected. So it can be concluded there is no difference of contamination bacteria staphylococcus sp on denominations of paper money rupiah.Abstrak: Staphylococcus merupakan penyebab terjadinya infeksi. Infeksi dapat ditularkan dari suatu sumber dengan mekanisme tidak langsung melalui fomite. Uang kertas dapat bertindak sebagai transmisi agens infeksius ,uang berperan sebagai fomite. Pecahan uang yang lebih kecil nilainya memiliki kontaminasi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan cemaran bakteri Staphylococcus sp pada pecahan uang kertas Rp.2.000, 5.000, Rp.10.000 dan Rp.20.000 yang beredar di warung jalan Adi Sucipto kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian berbentuk komperatif dan sampel pada penelitian ini adalah pecahan uang kertas rupiah dengan.teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pemeriksaan Staphylococcus sp pada pecahan uang kertas rupiah menggunakan metode rinse. Pada hasil penelitian pecahan uang kertas Rp.2.000 yang tercemar staphylococcus sp adalah 80%, pecahan uang kertas Rp.5.000 yang tercemar staphylococcus spadalah 70%, pecahan uang kertas Rp.10.000 dan Rp.20.000 yang tercemar staphylococcus spadalah 50%. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang telah didapat dianalisis menggunakan uji statistik fisher exact, didapatkan hasil p (0,477) >α (0,05) yang diartikan sebagai H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan cemaran bakteri staphylococcus sp pada pecahan uang kertas rupiah.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Daun Sambung Nyawa terhadap Zona Hambat Bakteri Escherichia Coli Metode Difusi Amalia Selviani; Sugito Sugito; Sutriswanto Sutriswanto
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i2.328

Abstract

Abstract: Gynura procumbens plants or often called Gynura procumbens (Lour.) Merr is a plant belonging to the Asteraceae family. Based on the results of phytochemical screening performed, the chemical content contained in the leaves of Gynura procumbens (Lour).Merr is phenol, saponin and steroid. Phenol and saponin each have a mechanism as an antibacterial. The purpose of this study was to determine the inhibition zone of Gynura procumbens extract, concentration of 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% to Escherichia coli bacteria on hook moutellic agar and to know the value of Resistant, Intermediate and Sensitive from leaf extract of Gynura procumbens (Lour).Merr against bacterial inhibition zone of Escherichia coli, as well as to analyze the effect of concentration variation of Gynura procumbens (Lour).Merr leaf extract to the inhibitory zone of Escherichia coli bacteria. The research method used is experimental method. Based on the result of the research, it is known that Gynura procumbens (Lour).Merr leaf extract have inhibition zone to Escherichia coli bacteria with the width of the lowest barrier zone of 6 mm at 10% concentration while the width of the highest resistance zone is 20 mm at concentration 50% with 30 mm control. From the statistical test result using Simple Linear Regression, the result of  p(0,000) at 95% confdence level (p = 0,000 <α (0,05) meaning that there is influence of concentration of Gynura procumbens (Lour).Merr leaf extract to zone inhibit of Escherichia coli bacteria diffusion method.Abstrak: Tanaman sambung nyawa atau sering disebut dengan Gynura procumbens (Lour.) Merr merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Asteraceae. Berdasarkan hasil skrining ftokimia yang dilakukan, kandungan kimia yang terdapat di dalam daun sambung nyawa adalah fenol, saponin dan steroid. Senyawa fenol dan saponin memiliki mekanisme sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona hambat dari ekstrak daun sambung nyawa konsentrasi 10%, 20%, 30%,40% dan 50% terhadap bakteri Escherichia coli pada media muller hinton agar dan untuk mengetahui nilai Resisten, Intermediet dan Sensitif dari ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour).Merr) terhadap zona hambat bakteri Escherichia coli serta menganalisis pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour).Merr) terhadap zona hambat bakteri Escherichia coli. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekperimental semu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak daun sambung nyawa mempunyai zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli dengan luas zona hambatan terendah 6 mm pada konsentrasi 10% sedangkan luas zona hambatan tertinggi 20 mm pada konsentrasi 50% dengan kontrol pembanding sebesar 30 mm. Dari hasil uji statistik menggunakan Regresi Linier Sederhana, didapatkan hasil p (0,000) pada tingkat kepercayaan 95% (p=0,000 < α (0,05) yang berarti ada pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun sambung nyawa terhadap zona hambat bakteri Escherichia coli metode difusi.
Daya Hambat Konsentrasi Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi Dengan Metode Difusi Sugito Sugito; Slamet Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.154

Abstract

Abstract: Earthworms (Lumricus rubellus) is included in avertebrates animal (invertebrates) so they usually called soft animal. Earthworms (Lumricus rubellus) have lumbrokinases, peroksidase, catalase, cellulose and arhidonic acid which have capacity for reducing fever due to bacteria infection. Study objective was to identify potential concentration of earthworms stew water against Salmonella typhi advancement by using diffusion method. This study used laboratory experimental design with purposive sampling method, a determining sampling by selecting a sample within population based on desired research. This study resulted from 3 treatments with 30 measured total samples obtained minimum concentration was 20% which had 8 mm diameter of inhibitory zone, meanwhile 100% was the maximum concentration with 21 mm as diameter of inhibitory zone. According to statistical test, One Way ANova, gained value (p = 0,00 < 0,05) so H0 refused and Ha accepted, meaning that there was different inhibitory potency in each earthworms stew water in order to constrain Salmonella thypi growth with diffusion method applied. Conclusion from this study was the higher concentration of earthworms stew water, the higher inhibitory zone formed around paper disk.Abstrak: Cacing tanah (Lumricus rubellus) adalah tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) sehingga sering disebut binatang lunak. Cacing tanah (Lumricus rubellus) mengandung enzim lumbrokinase, peroksidase, katalase, dan selulosa. serta asam arhidonat yang mempunyai kemampuan menurunkan panas badan (deman) yang disebabkan infeksibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya konsentrasi air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dengan metode difusi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu suatu penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki penelitian. Hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan 30 sampel dapat diketahui konsentrasi minimum 20% dengan diameter zona hambat 8 mm sedangkan konsentrasi maksimun 100% dengan diameter zona hambat 21 mm. Berdasarkan uji statistik menggunakanAnova One Wey diperoleh nilai (p = 0,00 < 0,05) maka HO ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan daya hambat air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan metode difusi. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu semakin tinggi konsentrasi air ribusan cacing tanah, maka semakin besar zona hambat yang terbentuk disekitar paper disk cakram.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) terhadap Sensitivitas Enterobacteriaceae dengan Metode Difusi Parlindungan Nasution; Sugito Sugito; Kuswiyanto Kuswiyanto
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2018): November 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i1.323

Abstract

Abstract: Sambiloto is plant one of the natural resources that be come important to used as medicine. Sambiloto effcacy had been known since long time ago. Based on it’s pharmacological properties, Sambiloto leaves provide antidiarrheal activity against bacteria that causing diarehea in humans especially Eacherichia coli and Shigella dysentriae bacteria. The main content of Sambiloto leaves are diterpenoid lactones (andrographolide), paniculides, farnesols and flavonoids. The purpose of this research was to study the effect of the methanol extract concentration of Sambiloto leaves toward the sensitivity of Escherichia coli and Shigella dysentriae bacteria by using diffusion method. Research design using quasi experimental research. Sample used were leaf extract of Sambiloto with concentration of 100%, 75%, 50% and 25% with six times repetition. Data was collected and analyzed by using Spearman analysis. Based on the reseach fnding, the measurement of inhibition zone on Escherichia coli bacteria test found that the average value were 14.67 mm at 100% concentration, 13.67 mm at 75% concentration, 12.17 mm at concentration 50% and 10.00 mm at 25% concentration. While Shigella dysentriae bacteria test obtained that average value were 14.33 mm at 100% concentration, 13.33 mm at 75% concentration, 11.17 at concentration 50% and 9.33 mm at 25% concentration. The data were analyzed by Spearman test and the result was (p = 0,000 <0.01). It showed that there was inhibition zone effect of Sambiloto leaves extract on bacterial sensitivity of Escherichia coli and Shigella dysentriae by using diffusion method. It was concluded that the Sambiloto leaves extract is antibacterial.Abstrak: Tanaman Sambiloto merupakan salah satu bahan alam yang semakin banyak peminatnya untuk dijadikan obat. Khasiat Sambiloto sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu. Berdasarkan sifat farmakologinya, daun Sambiloto memberikan aktivitas antidiare terhadap bakteri yang menyebabkan diare pada manusia khususnya bakteri Escherichia coli dan Shigella dysentriae. Kandungan utama dari daun Sambiloto adalah diterpenoide lactones (andrographolide), paniculides, farnesols dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh konsentrasi ekstrak metanol daun sambiloto terhadap sensitivitas bakteri Escherichia coli dan Shigella dysentriae dengan metode difusi. Desain Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimental semu. Sampel yang digunakan adalah ekstrak daun sambiloto dengan konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25% dengan pengulangan sebanyak enam kali. Data dikumpulkandan dianalisis dengan analisis Spearman. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran zona hambat pada uji bakteri Escherichia coli didapatkan nilai rata-rata 14.67 mm pada konsentrasi 100%, nilai rata-rata 13.67 mm pada konsentrasi 75%, nilai rata-rata 12.17 mm pada konsentrasi 50% dan nilai rata-rata 10.00 mm pada konsentrasi 25%. Sedangkan uji bakteri Shigella dysentriae didapatkan nilai rata-rata 14.33 mm pada konsentrasi 100%, nilai rata-rata 13.33 mm pada konsentrasi 75%, nilai rata-rata 11.17 pada konsentrasi 50% dan nilai rata-rata 9.33 mm pada konsentrasi 25%. Data dianalisis dengan uji Spearman didapatkan hasil (p = 0,000 < 0.01), menunjukan bahwa terdapat pengaruh zona hambat ekstrak daun sambiloto terhadap sensitivitas bakteri Escherichia coli dan Shigella dysentriae dengan menggunakan metode difusi. Dapat disimpulkan bahawa ekstrak daun sambiloto bersifat antibakteri.
Efektifitas Air Rebusan Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi dengan Metode Dillution Test Edy Suwandi; Sugito Sugito
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.95

Abstract

Abstract: Pandanus leaf is one of the plants that contain active substances that can function as antibacterial. Active substances contained in pandan leaves can be used as traditional medicine in curing various diseases. This study was aimed to determine the effectiveness of boiled water of pandan leaves (Pandanus amaryllifolius) in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria with the Dilution Test Method. The research design used was quasi-experiment with sampling technique used in this research was purposive sampling. Handling the sample by boiling then boiled water was diluted according to the desired concentration. The research was conducted at the Bacteriology Laboratory of Medical Laboratory of Health Ministry of Health Polytechnic Pontianak on February-April 2013. Then, data was processed by Friedman statistic test. Based on the research results of the effectiveness of boiled water of pandan leaves (Pandanus amaryllifolius) in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria with Dilution Test Method can be concluded that the minimum inhibitory content of boiling water of pandan leaves effectively inhibits Salmonella typhi bacteria growth at concentration 60%. The statistical results show p-value of 0.000 (p = 0,000 <0,05), it can be concluded that pandan leaves boiling water is effective in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacteria with dilution test method. Abstrak: Daun pandan merupakan salah satu tanaman yang mengandung zat-zat aktif yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Zat aktif yang terkandung pada daun pandan dapat digunakan sebagai obat tradisional dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektiftas air rebusan daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan Metode Dillution Test. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan teknik pengambilan purposive sampling. Penanganan sampel dengan cara direbus kemudian air rebusan tersebut dilakukan pengenceran sesuai konsentrasi yang diinginkan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak pada bulan Februari - April 2013. Selanjutnya data diolah dengan Uji statistik Friedman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar hambat minimum air rebusan daun pandan yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yaitu pada konsentrasi 60 %. Hasil statistik menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p = 0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa air rebusan daun pandan efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan metode dillution test.