Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Lamanya Penyimpanan Serum pada Suhu 20-80 0c Selama Satu Minggu terhadap Kadar Kolesterol Total Laila Kamila; Slamet Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.90

Abstract

Abstract: Laboratory examinations are essential to establish diseases diagnosis so the results should be accurate. Therefore, it is necessary to control the pre-analytic, analytic and post-analytic. Cholesterol examination is one of the ways to establish the diagnosis of DM, Heart and hypertension. This study was aimed to determine the effect of duration of serum storage at a temperature of 2°-8°C for a week with total cholesterol levels. Samples were checked daily for a week. The samples of this study were the 2nd and 3rd grade of Health Analyst’s students who lived in the male dormitory where total samples were 5 samples. The study was conducted from March to June 2013. Each sample was checked for total serum cholesterol levels which stored at a temperature of 2°-8°C for a week. This examination used CHOD-PAP method. From the results of data analysis with Friedman Test method, it was determined that total cholesterol levels in serum which stored at temperature 2°-8°C for a week obtained Chi-Square value = 28.827 and p = 0.000 where showed that there was effect of duration of serum storage at temperature 2°-8°C for a week with total cholesterol level.Abstrak: Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosa penyakit sehingga hasil harus akurat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian terhadap pra-analitik, analitik dan pasca analitik. Pemeriksaan kolesterol merupakan salah satu upaya untuk menegakkan diagnosa penyakit DM, Jantung, dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya penyimpanan serum pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu terhadap kadar kolesterol total. Sampel diperiksa setiap hari selama 1 minggu. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 dan 3 Analis Kesehatan yang tinggal di asrama putra dengan jumlah sampel sebanyak 5 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2013. Masing-masing sampel diperiksa kadar kolesterol total pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu. Pemeriksaan ini menggunakan metode CHOD-PAP. Dari hasil analisis data dengan metode Friedman Test, diketahui bahwa kadar kolesterol total pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu didapatkan besaran nilai Chi Square = 28,827 dan p = 0.000. Hasil uji signifkansi Chi Square metode Friedman test menunjukkan bahwa p < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lamanya penyimpanan pada serum yang disimpan pada suhu 2°- 8°C selama 1 minggu terhadap kadar kolesterol total.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengelasan Di Kota Pontianak Slamet Slamet; Laila Kamila
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.100

Abstract

Abstract:  One of the wastes material from the welding process is particulate that has exposure potential to workers. This study was aimed to measure pulmonary function disorders on welding workers and factors influencing it in Pontianak City. This research was an observational research using cross-sectional design, with 78 samples of worker were taken by random sampling. Data of respirable welding dust levels were obtained by measurement using personal dust sampler, while pulmonary function disorder data obtained by examining the pulmonary function of workers using spirometry, and other data obtained by interview. Data analyzed by univariate and bivariate analysis with Kendall-tau and chi-square (α = 0,05). Result of study showed that respirable dust still below threshold limit value (TLV = 3 mg/m3), the highest = 2,791 mg/m3, the lowest = 0,085 mg/m3, mean = 0,83 mg/m3 and SD = 0,70, and 59 respondents (75.6%) had pulmonary function disorders. Statistical test results showed there was significant association between level of respirable dust (p-value = 0,001), and working hour/day (p-value = 0,008, OR = 6,321, 95%CI = 1,663-24,026 with pulmonary function disorders. Conclusion of this study was respirable dust level and duration of exposure were potential factors of pulmonary function disorders in welding workers in Pontianak City.Abstrak: Salah satu bahan buangan dari proses pengelasan adalah partikulat yang berpotensi menimbulkan paparan pada pekerjanya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kota Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 78 pekerja diambil secara random sampling. Data kadar debu las terhirup diukur menggunakan personal dust sampler, sedangkan data fungsi paru pekerja diukur menggunakan spirometri, dan untuk data lain diperoleh melalui wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji Kendall-tau dan Chi-square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan kadar debu terhirup masih dibawah Nilai Ambang Batas (NAB = 3 mg/m3), tertinggi = 2,791 mg/m3, terendah = 0,085 mg/m3, rata-rata = 0,83 mg/m3 dengan standar deviasi 0,70 dan sebanyak 59 responden (75,6%) mengalami gangguan fungsi paru. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kadar debuterhirup (p-value = 0,001) dan lama paparan (p-value = 0,008, OR = 6,321, 95%CI = 1,663-24,026) dengan gangguan fungsi paru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar debu terhirup dan lama paparan merupakan faktor potensial terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan di Kota Pontianak.
Daya Hambat Konsentrasi Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi Dengan Metode Difusi Sugito Sugito; Slamet Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.154

Abstract

Abstract: Earthworms (Lumricus rubellus) is included in avertebrates animal (invertebrates) so they usually called soft animal. Earthworms (Lumricus rubellus) have lumbrokinases, peroksidase, catalase, cellulose and arhidonic acid which have capacity for reducing fever due to bacteria infection. Study objective was to identify potential concentration of earthworms stew water against Salmonella typhi advancement by using diffusion method. This study used laboratory experimental design with purposive sampling method, a determining sampling by selecting a sample within population based on desired research. This study resulted from 3 treatments with 30 measured total samples obtained minimum concentration was 20% which had 8 mm diameter of inhibitory zone, meanwhile 100% was the maximum concentration with 21 mm as diameter of inhibitory zone. According to statistical test, One Way ANova, gained value (p = 0,00 < 0,05) so H0 refused and Ha accepted, meaning that there was different inhibitory potency in each earthworms stew water in order to constrain Salmonella thypi growth with diffusion method applied. Conclusion from this study was the higher concentration of earthworms stew water, the higher inhibitory zone formed around paper disk.Abstrak: Cacing tanah (Lumricus rubellus) adalah tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) sehingga sering disebut binatang lunak. Cacing tanah (Lumricus rubellus) mengandung enzim lumbrokinase, peroksidase, katalase, dan selulosa. serta asam arhidonat yang mempunyai kemampuan menurunkan panas badan (deman) yang disebabkan infeksibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui daya konsentrasi air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Dengan metode difusi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium, dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu suatu penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki penelitian. Hasil penelitian dari 3 perlakuan dengan 30 sampel dapat diketahui konsentrasi minimum 20% dengan diameter zona hambat 8 mm sedangkan konsentrasi maksimun 100% dengan diameter zona hambat 21 mm. Berdasarkan uji statistik menggunakanAnova One Wey diperoleh nilai (p = 0,00 < 0,05) maka HO ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat perbedaan daya hambat air rebusan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan metode difusi. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu semakin tinggi konsentrasi air ribusan cacing tanah, maka semakin besar zona hambat yang terbentuk disekitar paper disk cakram.
Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Americana L. Merr) terhadap Stabilisasi Membran Sel Darah Merah Roji Septian Hardi; Slamet Slamet; Laila Kamilla
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2018): November 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i1.324

Abstract

Abstract:  Dayak onion plants (Eleutherine americana L. Merr) is one of the most common herbaceous plants used by the community as atraditional medicinal plants. Benefts of dayak onion as a medicine for various diseases such as breast cancer, diabetes mellitus, lowering hypertension, anti-inflammatory and lowering cholesterol.. Based on the research, Dayak bulb extract contains compounds such as Flavonoid, Phenol and Tanin are known to have anti-inflammatory activity. This study aims to determine the difference of anti-inflammatory activity of Dayak extract (Eleutherine americana L. Merr) compared with diclofenac sodium to stabilization of red blood cell membrane. This research is quasi experimental using stabilization method of red blood cell membrane. This study used purposive sampling technique with Dayak extract on concentration samples 0.005, 0.01, 0.02, 0.04 and 0.08% with the repetition of 5 times. Red blood cell lysis Inhibition induced by hipotonis solutionis used as an anti-inflammatory activity measurements. Anti-inflammatory activity of the extract is then compared to positive control (diclofenac sodium). The result of anti-inflammatory activity test showed that the dayak extract which has the highest anti-inflammatory activity was on the extract of 0.08% concentration which was 72.74%, while the most effective concentration of Dayak extract was at a Concentration of 0,02% that is equal to 59,58% of Tukey’s statistical results showed that 0.02% concentration did not differ signifcantly or identical with positive control (diclofenac sodium) at 0.01% concentration of 60.39% with a sample signifcance value of 0.757 ≥ α 0.05 which means that the onion dayak has potential as an antiinflammatoryAbstrak: Tanaman bawang dayak (Eleutherine americana L. Merr) merupakan salah satu jenis tanaman herbal semusim yang lazim digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat tradisional. Manfaat tanaman bawang dayak sebagai obat berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, diabetes mellitus, menurunkan hipertensi, antiinflamasi dan menurunkan kadar kolesterol. Berdasarkan penelitian, ekstrak umbi bawang dayak mengandung senyawa berupa Flavonoid, Fenol dan Tanin yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antiinflamasi ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana L. Merr) yang dibandingkan dengan natrium diklofenak terhadap stabilisasi membran sel darah merah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel ekstrak bawang dayak konsentrasi 0,005, 0,01, 0,02, 0,04 dan 0,08% dengan dilakukan pengulangan sebanyak 5. Penghambatan lisis sel darah merah akibat induksi larutan hipotonis digunakan sebagai ukuran aktivitas antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak tersebut kemudian dibandingkan dengan kontrol positif (natriun diklofenak). Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak yang memiliki aktivitas antiinflamasi paling tinggi adalah pada ekstrak konsentrasi 0,08% yaitu sebesar 72,74%, sedangkan konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak bawang dayak adalah pada konsentrasi 0,02% yaitu sebesar 59,58% dari hasil uji statistik Tukey menunjukkan pada konsentrasi 0,02% tidak berbeda secara bermakna atau identik dengan kontrol positif (natrium diklofenak) pada konsentrasi 0,01% yaitu sebesar 60,39% dengan nilai signifkansi sampel 0,757 ≥ 0,05 ini menunjukkan bahwa bawang dayak memiliki potensi sebagai antiinflamasi.
Perbedaan Kadar Kalsium Dalam Darah Sebelum Dan Saat Menstruasi Pada Mahasiswi Dengan Sindrom Pramenstruasi Jurusan Analis Kesehatan Pontianak Slamet Slamet; Linda Triana
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.151

Abstract

Abstract: The most common cause of premenstrual syndrome is the imbalance of estrogen and progesterone in the premenstrual phase. These hormonal imbalances can trigger changes in calcium concentration in the blood. This study aims to determine the difference in blood calcium levels before menstruation and during menstruation in female students with premenstrual syndrome in the Department of Health Analyst Polytechnic Health Pontianak. The design in this study is cross sectional. The sampling technique used in this research is purposive sampling. The sample used in this study is a student D-IV level I Department of Health Analyst Pontianak as many as 31 people. Measurement and inspection of calcium levels is done by using O-CPC colorimetric method. Based on the research results obtained calcium levels before menstruation with the average value of 9.01942 mg/dl, the lowest score 8.251 mg/dl and the highest value 9.977 mg/dl. Calcium levels during menstruation with an average value of 9.74487 mg/dl, the lowest value of 9.055 mg/dl and the highest value 10.294 mg/dl. The result of data processing using paired t-test (Paired Sample T-Test) by computerized using SPSS 20 program obtained p value = 0.000 smaller than significant level (α) (0,000 <0,05), it can be concluded that Ha accepted meaning that there are differences in calcium levels in the blood before menstruation and at menstruation in female students with premenstrual syndrome.Abstrak: Penyebab munculnya sindrom pramenstruasi yang paling sering dipertimbangkan adalah ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron pada fase pramenstruasi. Ketidakseimbangan hormon tersebut dapat memicu perubahan pada konsentrasi kalsium dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum menstruasi dan saat menstruasi pada mahasiswi dengan sindrom pramenstruasi di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Pontianak. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi D-IV tingkat I Jurusan Analis Kesehatan Pontianak sebanyak 31 orang. Pengukuran dan pemeriksaan kadar kalsium dilakukan dengan menggunakan metode O-CPC colorimetric. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar kalsium sebelum menstruasi dengan nilai rata -rata 9.01942 mg/dl, nilai terendah 8.251 mg/dl dan nilai tertinggi 9.977 mg/dl.Kadar kalsium saat menstruasi dengan nilai rata-rata 9.74487 mg/dl, nilai terendah 9.055 mg/dl dan nilai tertinggi 10.294 mg/dl. Hasil pengolahan data menggunakan uji t berpasangan (Paired Sample T-Test)secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS 20 di peroleh nilai p=0,000 lebih kecil dari tingkat signifikan (α) (0,000 <0,05 ), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan kadar kalsium dalam darah sebelum menstruasi dan saat menstruasi pada mahasiswi dengan sindrom pramenstruasi.
Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan Kegemukan dengan Kadar Kolesterol Total Guru SMAN 1 Sei Raya Fadhil Kurniawan; Slamet Slamet; Laila Kamilla
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i2.335

Abstract

Abstract: Cholesterol is often seen as something that is very scary and associate high levels of cholesterol in the blood with the risk of heart disease. Increasing cholesterol levels are something to avoid because it can endanger health. The purpose of this study was to examine the relationship age, sex, and obesity with total cholesterol levels on teachers SMAN 1 Sei. Raya. The design in this study using Cross-Sectional. The population of this study is all teachers SMAN 1 Sei. Raya took with total sampling method and obtained as many as 46 respondents. From each respondent obtained data onto age, sex, obesity level and measurement of total cholesterol level. Data were analyzed by univariate and bivariate with correlation test for Kendall tau with value É‘ = 0.05. The test result using Kendall tau to analyze the relationship of age, sex, and obesity with total cholesterol showed that there is no relationship between age (p = 0.648), sex (p = 0.418), and obesity (p = 0.542) with total cholesterol levels in teachers SMAN 1 Sei. Raya.Abstrak: Kolesterol sering dilihat sebagai sesuatu yang sangat menakutkan dan tingginya kadar kolesterol dalam darah dikaitan dengan risiko penyakit jantung. Peningkatan kadar kolesterol merupakan hal yang harus dihindari, karena dapat membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara umur, jenis kelamin dan kegemukan dengan kadar kolesterol total pada guru SMAN 1 Sei. Raya. Desain dalam penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru SMAN 1 Sei. Raya yang diambil dengan metode total sampling dan diperoleh sebanyak 46 orang responden. Dari setiap responden diperoleh data umur, jenis kelamin, tingkat kegemukan dan pengukuran kadar kolesterol total. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi Kendall tau dengan nilai É‘ = 0.05. Hasil uji menggunakan kendall tau untuk menganalisis hubungan umur, jenis kelamin, dan kegemukan dengan kadar kolestrol total menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur (p = 0.648), jenis kelamin (p = 0.418) dan kegemukan (p = 0.542) dengan kadar kolesterol total pada guru SMAN 1 Sei. Raya.