Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH VARIASI TEGANGAN LISTRIK TERHADAP PROSES PEMANASAN DAN KARAKTERISTIK MUTU PEWARNA ALAMI KULIT BUAH NAGA MERAH YANG DIPANASKAN SECARA OHMIC Jenri Parlinggoman Hutasoit; Magfiratul Tul Husna; Aji Sutrisno
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 2 (2023): EDISI 19
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i2.2983

Abstract

Kulit buah naga berpotensi sebagai sumber pewarna makanan karena mempunyai pigmen betasianin, yang memberikan warna merah dan ungu yang menarik pada makanan.  Pada ekstraksi pigmen pewarna biasanya dilakukan dengan pemanasan, akan tetapi hal ini dapat menganggu stabilitas pigmen betasianin. Teknologi ekstraksi terkini, seperti ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro atau teknik elektromembran, tegangan listrik dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tegangan ohmik (50V, 60V, 70V, 80V) terhadap konduktivitas listrik, suhu dan karakteristik mutu pewarna kulit buah naga. Pemanasan konvensional juga dilakukan sebagai perbandingan/kontrol. Analisis statistik menggunakan One Way Analysis of Variance dan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tegangan yang berbeda mempengaruhi laju perubahan suhu, konduktivitas listrik, warna (L, a, b), dan total padatan terlarut, akan tetapi tidak mempengaruhi pH, rendemennya. Konduktivitas listrik meningkat secara eksponensial dengan meningkatnya suhu. Waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 30 hingga 100 oC pada pemanasan kulit buah naga merah sangat dipengaruhi oleh tegangan yang diterapkan. Nilai L dan a warna pada perlakuan ohmik lebih rendah dibandingkan kontrol. Warna yang dihasilkan pekat/merah tua. Dalam hal ini bahwa pemanasan ohmik memiliki kelebihan dapat menghasilkan panas yang seragam dan cepat sehingga menghasilkan ekstraksi pigmen warna betasianin yang lebih maksimal.
PENGARUH VARIASI TEGANGAN DALAM PROSES PASTEURISASI BERBASIS OHMIC HEATING TERHADAP KARAKTERISTIK SUSU KUDA LIAR SUMBAWA Jenri Parlinggoman Hutasoit; Rangga Aji Ermayana; Aji Sutrisno
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 2 (2023): EDISI 19
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i2.2984

Abstract

Susu kuda liar Sumbawa adalah salah satu susu hasil perahan dari kuda yang secara alami diternak dengan memanfaatkan padang terbuka di Pulau Sumbawa. Susu pasteurisasi merupakan salah satu produk susu yang mengalami proses pemanasan. Pemanasan ohmik memiliki kelebihan yaitu laju pemanasan tinggi dan suhu seragam, sehingga cocok untuk diaplikasi pada pasteurisasi susu kuda liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tegangan pada pasteurisasi ohmik terhadap karakteristik susu (total padatan terlarut, rendemen, dan derajat pH), dan parameter prosesnya (konduktivitas listrik dan perubahan suhu). Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 taraf yaitu variasi tegangan 80 V, 100 V, 120 V, 140 V, dan perlakuan kontrol (konvensional) sebagai pembanding. Masing-masing perlakuan dipanaskan hingga mencapai suhu 90? dan dilakukan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 15 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tegangan berpengaruh terhadap konduktivitas listrik, perubahan suhu, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap total padatan terlarut, pH, rendemen, organoleptik nya. Nilai konduktivitas listrik meningkat secara linier dengan meningkatnya tegangan yang diterapkan yaitu 80V (0.17-0.49 S/m), 100V (0.24-0.54 S/m), 120V (0.22-0.56 S/m) dan 140V (0.30-0.66 S/m). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 90? dari setiap perlakuan tegangan yaitu 80V (2 menit 15 detik), 100V (1 menit 40 detik), 120V (1 menit 15 detik), dan tegangan 140 volt (1 menit 5 detik).
Effect of cinnamon (Cinnamomum bermanni) addition on antioxidant activity and organoleptic properties of moringa leaf tea (Moringa oleifera) Nurlaila Syafitri; Veni Rori Setiawati; Jenri Parlinggoman Hutasoit
Jurnal Pijar Mipa Vol. 18 No. 5 (2023): September 2023
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v18i5.5489

Abstract

The study aims to determine the organoleptic characteristics and antioxidant activity of the tea leaves of moringa that are added to moringa using the DPPH method. (1-difenil-2- pikrildihidrazil). This type of study is an experimental study with variations in the addition of moringa of 20 g, 30 g, 40 g, and 50 g on each treatment. Data analysis is carried out using ANOVA variance analysis at the 5% level using the SPSS software application. If there is a real effect, continue with the further Duncan test. The study results show that adding peppermint extract positively affects the tea leaves' organoleptic and antioxidant properties. The most preferred sample by the panelists for texture, color, taste, and aroma is the P4 sample (50 g of moringa + 50 g of cinnamon). Based on the antioxidant activity properties of tea leaves of moringa with the addition of moringa samples whose IC50 value is the highest is the P4 sample (50 g moringa + 50 g moringa) which is 70.55 ppm.
Pemanasan Ohmik Roti Bebas Gluten Berbasis Tepung Kedelai Hitam-Beras: Kajian Suhu Dan Daya Jenri Parlinggoman Hutasoit; Aji Sutrisno; Aniswatul Khamidah
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jrpb.v11i2.504

Abstract

Ohmic heating is a heating process that works based on passing electric current through resistive materials. This heating is known to have advantages such as producing uniform heat and a high heating rate. The purpose of this study was to determine the changes in temperature and power used in ohmic heating of gluten-free bread based on black soybean flour substituted with rice flour. The bread batter formulation in this research was based on black soybean flour with rice flour substitution (50, 40, 30, 20, 10 and 0%).  The parameters of temperature and electrical power were obtained from the data logger. The data is calculated in formulas and displayed in curves as a function of time during the process. The results showed that the addition of rice flour or the higher the ratio of rice flour in the dough showed a rapid rate of temperature increase at its maximum value, as well as the initial electrical power value used during heating. Based on the calculation of the time needed to reach the optimal temperature of about 97 oC in each treatment, it was found that the treatment of 50% black soy flour + 50% rice flour (8 minutes 10 seconds), the treatment of 60% black soy flour + 40% rice flour (8 minutes 30 seconds), the treatment of 70% black soy flour + 30% rice flour (8 minutes 60 seconds), the treatment of 80% black soy flour + 20% rice flour (9 minutes 40 seconds), the treatment of 90% black soy flour + 10% rice flour (11 minutes 30 seconds), and the treatment of 100% black soy flour + 0% rice flour (12 minutes).