Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis kebutuhan ruang dan penataan parkir kendaraan mobil Adi Mawardin; Dinda Fardila; Sari Yusira
Jurnal Penelitian Saintek Vol 27, No 1 (2022)
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v1i1.48070

Abstract

Empire XXI merupakan salah satu tempat hiburan yang ada di kota Yogyakarta. Jumlah kendaraan mobil yang datang ke Empire XXI untuk hari-hari tertentu sangat ramai hal ini justru tidak seimbang dengan kapasitas ruang parkir yang ada hingga sering terjadi penumpukkan kendaraan mobil di pintu masuk yang menunggu. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggal oleh pengemudinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk karakteristik parkir kendaraan mobil pada lokasi studi yaitu Empire XXI Yogyakarta berupa: akumulasi parkir, volume, konfigurasi parkir, turnover, indeks parkir, headway dan durasi parkir dan memberikan alternatif ruang parkir di area Empire XXI Yogyakarta. Analisis menunjukkan bahwa luas 915,4 m2 mampu menampung 56 mobil sedangkan data primer yang ada 1.397,25 m2 dengan daya tampung kapasitas 90 kendaraan mobil. Saran kepada pihak Empire XXI Yogyakarta agar dilakukan perluasan lahan menggunakan tanah di samping Empire sebanyak 777 m2 sehingga mampu menambah kapasitas sebanyak 50 dengan menggunakan sudut 90o dan membuat pos jaga barusehingga dapat memisahkan pos masuk motor dan mobil.Analysis of space requirements and car parking arrangementsEmpire XXI is one of the entertainment venues in Yogyakarta city. The number of car vehicles that come to Empire XXI for certain days is very crowded this is actually not balanced with the capacity of existing parking spaces until there is often a accumulation of car vehicles at the entrance that waits. Parking is a state of motionless a vehicle that is temporary because it is left by the driver. The purpose of this study is for the characteristics of car parking at the study site, namely Empire XXI Yogyakarta in the form of: parking accumulation, volume, parking configuration, turnover, parking index, headway and parking duration and provide an alternative parking space in the Empire XXI Yogyakarta area. The analysis showed that an area of 915.4 m2 was able to accommodate 56 cars while the existing primary data was 1,397.25 m2 with a capacity capacity of 90 car vehicles. Advice to Empire XXI Yogyakarta to expand land using land beside Empire as much as 777 m2 so that it can increase capacity as much as 50 by using a 90o angle and create a new guard post, so that it can separate motor and car entry posts.
Study on Location Plan of Temporary Shelter for Tsunami Disaster in Kuta Bay of Central Lombok Adi Mawardin
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 4 No. 3 (September 2018)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.091 KB) | DOI: 10.22146/jcef.38787

Abstract

Historical record showed in 1977, tsunami attacked Lombok and caused extensive damages due to tectonic activity. Kuta Bay located in the southern area of Lombok has a high risk of earthquake and tsunami, thus mitigation plan on tsunami attack is very important. This study aimed to determine the arrival time, run-up height of tsunami and the coverage areas, so it could be used to determine the temporary shelter location (Tempat Evakuasi Sementara-TES). Simulation of the tsunami wave propagation used the TUNAMI modified (beta version) program with three scenarios of earthquake magnitude variation (Mw), namely 7.7, 8.1, 8.3, and 7.9 (based on the Sumba earthquake event in 1977). Field surveys, questionnaire distributions, and interviews were used in determining input parameters of Tsunami Evacuation Simulation (Simulasi Evakuasi Tsunami-SET) by using 2011 EVACUWARE 1.0 version. Tsunami wave propagation simulation showed the tsunami arrival time on Kuta Bay ranged between 21 - 38 minutes. Tsunami run-up height was about 1.01 - 8.71 meters along Kuta Bay, with the farthest distance of inundation was 860 meters from the seashore. The percentage of survivors based on SET results in scenario 1 and 2 for 20 minutes of evacuation time were respectively, 63.62% and 93.27%.
STUDI PERENCANAAN REVETMENT PADA PANTAI LABU SAWO DESA PENYARING KECAMATAN MOYO UTARA KABUPATEN SUMBAWA Rahmat Hidayat; Adi Mawardin; Eti Kurniati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7609

Abstract

Pantai Labu Sawo terletak di Dusun Omo, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Daerah ini digunakan sebagai permukiman nelayan tradisional dan tempat wisata. Akan tetapi aktivitas masyarakat kini terhambat, disebabkan oleh meningkatnya elevasi muka air laut saat pasang dan gempuran ombak yang menyebabkan kemunduran garis pantai dan kerusakan fasilitas umum. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu dilakukan pembangunan Revetment. Dalam melakukan perencanaan diperlukan ketersediaan data untuk mendukung proses perencanaan. Data-data yang diperlukan adalah data observasi lapangan, data angin selama 10 tahun, data pasang surut, data topografi dan bathimetri. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh perencanaan dimensi Revetment, tinggi bangunan 6.4 m, tebal lapis lindung T1 2.78 m, lebar puncak revetment 2.84 m, Tebal Kaki Bangunan 2.78 m, Lebar Pelindung Kaki 4.578 m, diperoleh Ns3 adalah 11, jadi bangunan revetment aman karena memenuhi syarat Ns3 11 ≤ 300. Kata Kunci : Revetment, Wave, Garis Pantai, Pantai Labu Sawo
Formulasi Pengelolaan Pencemaraan Logam Berat di Perairan Pelabuhan Belawan Yuni Yolanda; Nurul Amri Komarudin; Adi Mawardin; Novi Andareswari
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jal.v13i2.22402

Abstract

Pelabuhan Belawan memiliki daerah lingkungan kerja (DLKr) dan daerah lingkungan kepentingan (DLKp). Pengoperasian dan pengembangan pelabuhan erat kaitannya dengan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap zona pesisir dan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah melihat konsentrasi logam berat di sedimen perairan serta merumuskan strategi yang tepat untuk pengelolaan logam berat di perairan Pelabuhan Belawan Medan. Lokasi penelitian dilakukan di DLKr dan DLKp Pelabuhan Belawan Medan dengan pengambilan sampel secara random sampling sebanyak 10 stasiun pemantauan. Logam berat yang dianalisis meliputi timbal (Pb), tembaga (Cu), cadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Konsentrasi logam berat tertinggi adalah Pb dengan nilai 15.50-68.43 mg/kg, sedangkan konsentrasi terendah adalah Hg dengan nilai
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKURANGAN AIR PADA MUSIM KEMARAU Tri Susilawati; Eti Kurniati; Dedy Dharmawansyah; Hermansyah Hermansyah; Adi Mawardin; Dinda Fardila; Zainuddin Husainy
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10165

Abstract

Abstrak: Kekurangan air dan permasalahan sampah yang kian menumpuk tentunya menjadi permasalahan serius yang menjadi tanggung jawab semua pihak.. lahan resapan air yang berkurang akibat perubahan fungsi lahan juga memberikan sumbangsih terhadap masalah yang terjadi di mitra . Sampah dari rumah tangga belum dimaksimalkan secara tepatguna melainkan dibuang tanpa proses pengolahan sehingga menimbulakan masalah baru bagi lingkungan. Mitra pengabdian masyarakat yaitu pemerintah desa Lekong Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa dengan jumlah peserta 25 orang warga. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya biopori sebagai salah satu metode untuk mengatasi kekurangan air dan pengelohana sampah organik serta melatih masyarakat bagaimana membuat lubang biopori sederhana yang murah dan efisien. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang biopori serta pelatihan untuk kegiatan pembuatan lubang biopori. Hasil pengabdian masyarakat tercapai pemahaman masyarakat sebesar 75% pengetahuan tentang biopori serta terbentuknya 7 buah lubang biopori sederhana.Abstract: Lack of water and the problem of increasing garbage is certainly a serious problem that is the responsibility of all parties. The reduced water catchment area due to changes in land use also contributes to the problems that occur in partners. Waste from households has not been maximized effectively but is disposed of without processing so that it creates new problems for the environment. The purpose of this activity is to provide an understanding to the public regarding the importance of biopori as a method to overcome water shortages and organic waste management and to train people how to make biopore holes. Simple, cheap and efficient. The method used is socialization to provide an understanding of biopore as well as training for the activity of making biopore holes. The results of community service achieved community understanding of 75% knowledge about biopori and the formation of 7 simple biopore holes.
Re-design of Prestress Structures Tiu Suntuk Dam Bridge Alifia Syadira Tasyah; Zainuddin Husainy; Hermansyah; Adi Mawardin
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 1 (2023): EDISI 18
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i1.2513

Abstract

The existence of bridges is very important in supporting the mobilization and movement of people from one place to another so that proper bridge planning is needed so that human movement can be carried out safely and comfortably. Tiu Suntuk Dam Bridge has a span of 25.00 m with a width of 7.00m. This prestressed bridge is the main access to the Tiu Suntuk Dam area. Therefore, this bridge must have the strength towithstand large loads due to the high intensity of vehicle mobilization through the bridge. The re-planning of the upper structure of the Tiu Suntuk Dam Bridge uses SNI 1725: 2016 for loading on bridges and RSNI T-12-2004 concrete structure planning for bridges. In the replanning of the upper structure of the Tiu Suntuk Dam Bridge, it can receive self-load loading of 22.1416 kN/m, additional dead load of4.8420 kN/m, "D" lane load of 16.20 kN/m, truck load of 112.5 kN, brake force of 162.5 kN, pedestrian load of 4.5050 kN/m, wind load of 2.4 kN/m and earthquake load of 3.2997 kN/m. Meanwhile, the maximum moment due to receiving loading is 4420.5756 kNm and the maximum shear force due to loading is 628.3648 kNm. The total loss of prestress due to several factors amounted to 19.4816% and the maximum deflection of the composite beam was 0.0327m. This deflection value isconcluded to be in a safe condition because it is not more than the allowable deflection value L/300, which is 0.0833 m.
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH PADA SUNGAI BRANG BIJI Riska Handayana; Dedy Dharmawansyah; Eti Kurniati; Adi Mawardin
Hexagon Jurnal Teknik dan Sains Vol 1 No 2 (2020): HEXAGON - Edisi 2
Publisher : Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.972 KB) | DOI: 10.36761/hexagon.v1i2.614

Abstract

Brang Biji River is one of the rivers prone to flooding. Flooding occurs can result in a collapse in the construction of the retaining walls of the soil causing substantial harm to the surrounding community. It takes an alternative in maintaining the stability of slopes to reduce the avalanche in the Brang Biji River. Alternative wall retaining walls namely pairs of stone times and Sheet Pile, while comparative analysis to determine the type of effective construction used in the Brang Biji river using manual calculation method and software Plaxis 8.6. Data collection through field surveys, to get soil type data, geometrics slopes, and soil layer. To get the stability of slope in existing condition, in case of a cladding with SF ? 1 criteria using method of reverse analysis or approach based on trial and error literature. Results obtained from the reverse analysis are used for the analysis of the compoon on the slope of the Brang Biji River, either by manual calculation or Software Plaxis 8.6 In determining the value of SF. After analysis of the stability of the slope, obtained the result that by using a stone time retaining wall with a height of 5.5 m, the bottom width of 3.85 m, the upper width of 0.6 m with a depth of 1.5 m from the ground surface and the height of the river water face around 7.8 m , both against the bolsters with SF = 3.4, against sliding with SF = 2.17 and the power of land with SF = 3 manually while using the Plaxis Software with the addition of the working floor with a thickness of 10 cm and piling with a diameter of 40 cm with a distance of 25 cm obtained SF = 1.26. Whereas by using Sheet Pile use manual calculation obtained depth (D) Sheet Pile about 2.43 m with a large stability backup (SF) = 1.5 D and the length of Sheet Pile as a whole about 8.43 m from ground level, while using Plaxis obtained value SF = 1,167.
ANALISIS STABILITAS STRUKTUR REVETMENT DI PANTAI JEMPOL LABUHAN SUMBAWA Adi Mawardin; Firman Rizki; Eti Kurniati
Hexagon Jurnal Teknik dan Sains Vol 2 No 1 (2021): HEXAGON - Edisi 3
Publisher : Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.643 KB) | DOI: 10.36761/hexagon.v2i1.873

Abstract

Revetmen pantai Jempol merupakan bangunan pelindung pantai yang keberadaannya sudah cukup lama di pantai Jempol kabupaten Sumbawa. Bangunan pantai ini telah berusia 10 tahun sejak tahun pembuatannya yaitu tahun 2010. Dengan usia bangunan yang cukup lama ini, bangunan bisa mengalami kelemahan pada stabilitasnya karena adanya faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kekuatan bangunan tersebut. Gelombang adalah faktor terbesar yang bisa menyebabkan kerusakan pada revetment. Gelombang bisa muncul karena adanya angin dan berdasarkan panjang fetch atau pembangkit gelombang. Semakin besar angin dan jarak fetchnya maka semakin besar pula gelombang yang ada pada daerah tersebut. Berdasarkan kondisi yang ada di lokasi ini, terdapat beberapa kerusakan pada revetmennya misalnya kerusakan pada bagian topping revetment diakibatkan limpasan gelombang yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan elevasi bangunan, hal ini bisa mengakibatkan bangunan lainnya yang ada disekitar revetment terancam rusak juga.
ANALISIS KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN KAKU MENGGUNAKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) Rizaldi; Hermansyah; Adi Mawardin
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 2 (2023): EDISI 19
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i2.3007

Abstract

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pengembangan pariwisata, pertahanan dan keamananyang mendukung pembangunannasional. Perkembangan pertambahan volume kendaraan bermotor baik roda dua, roda empat maupun lebih semakin meningkat terutama di wilayah Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB, dimana disana adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang merupakan tempat wisatawan banyak berdatangan baik wisatawan lokal maupun internasional. Kerusakan jalan dapat terjadi lebih dinidarimasa pelayanan karena banyak faktor, antara lain faktor manusiadan alam. Untuk mengetahui dan mengelompokan jenis dan tingkat kerusakan perkerasan jalan, serta menetapkan nilai kondisi perkerasan jalan terserbut, dapat dilakukan dengan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index) yang dimanamencari nilai/rating kerusakan hingga dapat mengetahui upaya perbaikannya.Berdasarkan hasil penelitian, maka upaya perbaikan dari keseluruhan segmen adalah masih dalam program pemeliharaan rutin, dikarenakan nilai kondisi perkerasan PCI per segmen masih dalam klasifikasi sempurna (excellent). Nilai PCI (Pavement Condition Index) untuk ruas Q-R4 jalan MUTIP 1 (Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project Package 1) adalah 90,875. Dari nilai PCI yang didapat maka ruas jalan tersebut termasuk dalam klasifikasi sempurna (excellent). Dan berdasarkan nilai PCI tersebut maka ruas jalan ini secara keseluruhan tergolong dalam program pemeliharaan (Pavement Condition Index).
Sustainable development through the planting of 4,000 mangroves on the Utan coast, Sumbawa Yuni Yolanda; Nurul Amri Komarudin; Jenri Parlinggoman Hutasoit; Adi Mawardin; Rozzy Aprirachman
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2024): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v20i1.9918

Abstract

[Bahasa]: Pengabdian ini mengkaji keberhasilan program pengabdian masyarakat melalui penanaman 4000 bibit mangrove di Pesisir Utan, Sumbawa. Program ini menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD) yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat, pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove serta mendukung aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan. Adapun mitra dalam pengabidan ini adalah PT. Solusi Masyarakat Mandiri (SMM) dengan Universitas Teknologi Sumbawa, sedangkan 319 partisipan yang turut hadir meliputi perwakilan dari pemerintah daerah (PEMDA), akademisi, praktisi, mahasiswa, siswa SMA/K, dan masyarakat umum. Kegiatan dimulai dengan talkshow yang berhasil meningkatkan pemahaman partisipan bahwa ekosistem mangrove tidak hanya berdampak positif pada aspek lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi aspek sosial dan ekonomi. Metode penanaman yang diterapkan terbukti efisien, mampu meminimalisir kematian bibit akibat arus laut dan penyakit. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala selama 3 bulan, menunjukkan tingkat keberhasilan penanaman awal sebesar 78,25%. Penyulaman dilakukan untuk menggantikan bibit yang mati, yang meningkatkan tingkat keberhasilan penanaman menjadi 91,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ABCD dan pendekatan yang diterapkan sangat efektif dan dapat dijadikan acuan untuk program penanaman mangrove di wilayah lain. Secara keseluruhan, program ini berhasil mencapai tujuannya dengan baik, mendukung pelestarian ekosistem mangrove, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi antara berbagai pihak terbukti penting dalam menjaga dan mengembangkan ekosistem mangrove yang sehat dan produktif. Kata Kunci: ekonomi, lingkungan, mangrove, Metode ABCD, sosial [English]: This community service project examined the success of a program through the planting of 4000 mangrove seedlings in Pesisir Utan, Sumbawa. The program utilized the Asset Based Community Development (ABCD) method, involving active participation from local communities, regional governments, academics, and other stakeholders. This program aims to increase public awareness about the importance of mangrove ecosystems and support sustainable environmental, social, and economic aspects. The partners of this program were PT. Solusi Masyarakat Mandiri (SMM) and the University of Technology Sumbawa, with 319 participants, including representatives from local government (PEMDA), academics, practitioners, college and high school students, and the coastal communities. The program began with a talk show that successfully enhanced participants' understanding that mangrove ecosystems positively impact the environment and provide significant social and economic benefits. The planting method proved efficient, effectively minimizing seedling mortality due to ocean currents and disease. Monitoring and evaluation were conducted periodically over three months, showing an initial planting success rate of 78.25%. Replanting was done to replace dead seedlings, increasing the planting success rate to 91.3%. These results demonstrate that the ABCD method and the approaches implemented are highly effective and can be used as a reference for mangrove planting programs in other regions. Overall, the program successfully achieved its objectives, supporting the preservation of mangrove ecosystems and contributing to sustainable development. Collaboration among various parties has proven essential in maintaining and developing healthy and productive mangrove ecosystems. Keywords: economy, environment, mangroves, ABCD Method, social