Frits O.P. Siregar
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PASAR SENI SULAWESI UTARA DI KOTA MANADO: Arsitektur Neo Vernakular Minahasa Tria P. Monalu; Frits O.P. Siregar; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emosi yang ingin diekspresikan dapat berupa gambaran unik yang tercipta dari dalam diri seseorang berupa seni. Kegiatan-kegiatan seni dalam daerah yang kadang ditemui dikarenakan lokasi yang tidak strategis dan permanen sehingga aktivitas pemasarannya tidak efektif. Dengan spesifikasi untuk pusat pemasaran produk-produk seni melalui pamerannya, maka dirancangkan “Pasar Seni” sebagai “pemasaran” dari “produk-produk seni”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang Pasar Seni di Manado sebagai pusat kegiatan seni dan pemasaran seni dari para seniman di daerah Sulawesi Utara, dengan Mengimplementasikan tema Arsitektur Neo-Vernakular Minahasa pada objek perancangan agar menjadi bangunan yang modern namun masih memiliki sentuhan arsitektur lokal. Nantinya penelitian ini akan menghasilkan Objek rancangan Pasar Seni Sulawesi Utara di Kota Manado dengan penerapan tema Arsitektur Neo-Vernakular ini merupakan wadah untuk memasarkan hal-hal yang mempunyai nilai seni. Lokasi objek perancangan ini juga diproses oleh karena ingin mengembalikan dareah yang dulunya tempat pameran budaya yang sudah tidak difungsikan menjadi daerah yang aktif untuk membawa pengaruh ekonomi yang baik serta pemeliharaan seni budaya dengan efektif. Kata kunci: Seni SULUT, Pasar Seni, Arsitektur Neo Vernakular
PUSAT WISATA KULINER DI TONDANO: Implementasi Waterfront Architecture Virgin M. N. Karwur; Frits O.P. Siregar; Aristotulus E. Tungka
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, selain sebagai sumber energi yang membantu manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari, makanan juga memiliki peran yang besar dalam kesehatan manusia. Zaman sekarang, kuliner bukan hanya sebagai pemenuh kebutuhan jasmani namun juga sebagai pelengkap gaya hidup. Kuliner mencerminkan identitas budaya yang menciptakan perbedaan pada ciri khas kuliner di setiap daerah. Pusat Wisata Kuliner merupakan tempat berlangsungnya kegiatan jual beli produk kuliner yang di wadahi dalam suatu tempat. Jenis kuliner yang di tawarkan beragam mulai dari kuliner internasional, kuliner Indonesisa dan kuliner Minahasa, dengan banyaknya jenis kuliner yang tersedia dapat memfasilitasi pedagang kuliner yang ingin mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan tempat yang disediakan. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Waterfront
PUSAT PEMBELAJARAN DAN REKERASI MANADO. Eco-Friendly Building Cheren K. Wattimena; Frits O.P. Siregar; Pierre H. Gosal
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.30880

Abstract

In this revolutionary era where all human are in line with technological advances, where this as directly proportional to the interest in channeling people’s talents, of course, it requires a learning platform that can accommodate people’s hobbies as well as increasing human resources to be able to compete in this era. Several considerations were made in order to achieve the expectations of young people for this facility, especially the residents in Manado. Indequate demand and the lack of supply and in fact never existed in Manado, where these facilities support educational purposes in both academic and non-academic fields, as well as being a business opportunity for young businessmen, creating jobs and improving the quality of teaching and learning between teachers and students to achieve many goals in educational purposes as well as being a facilities that can bring joy to the people inside.With the theme of creating an eco-friendly building where this kind of architecture can bring so much impact in the neighborhood and also can help nature as it state in the process of bringing up such theme.Kata kunci :Pusat Pembelajaran, Pusat Rekreasi , Eco-Friendly Building.
MALL DAN MUSEUM MAKANAN DI MANADO. Arsitektur Futuristik Threeva R. Kaligis; Frits O.P. Siregar; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v9i1.31005

Abstract

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menurut C Kluckhohn ada 7 unsur kebudayaan secara universal yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan sistem kekerabatan. Dalam hal ini makanan tradisional masuk kedalam kategori kesenian. Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Di seluruh Sulawesi masih banyak lagi makanan tradisional yang mempunyai makna tersendiri, maka dari itu dibutuhkanlah suatu wadah yang dapat menjadi sarana pembelajaran dan pelestarian sehingga keberadaannya dapat selalu dikenal dan tidak hilang sampai ke generasi-generasi selanjutnya. Namun masih banyak masyarakat yang kurang berminat dengan museum dikarenakan museum terkesan sebagai bangunan yang kuno, sepi dan hanya ramai pada hari-hari tertentu. Oleh karna itu, upaya untuk perancangan mix-use building merupakan salah satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menghadirkan mall.Metode yang di gunakan mengarah pada pengembangan varieta- reduksi varietas yang di kembangkan oleh Horst Rittel. Dimana pengembangan varietas adalah identifikasi atau kreasi dari kemungkinan atau alternatif deskripsi permasalahan dan solusinya. Reduksi varietas adalah prediksi dan evaluasi performa alternatif deskripsi permasalahan dan solusinya, serta seleksi dari alternatif yang terbaik. Dua aktivitas ini berlangsung secara berulang, bukan serial tapi berkelanjutan dengan argumentasi yang dalam.. Sehingga menghasilkan gambar-gambar desain perancangan Mall dan Museum Makanan Tradisional di Manado seperti, rencana tapak, layout, denah tampak, dan dengan konsep bangunan sesuai implementasi tema Arsitektur Futuristik.Dengan begini tak hanya masyarakat Indonesia yang dapat mengenal makanan tradisional ini tapi juga masyarakat luar. Untuk menambah daya tarik dari museum itu, maka dihadirkan Mall yang merupakan suatu wadah dalam masyarakat yang mengidupkan kota/lingkungan setempat. Selain berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli, juga berfungsi sebagai tempat berkumpul atau berekreasi.Kata Kunci: Mall dan Museum Makanan, Arsitektur Futuristik