Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perilaku Seismik Sistem Rangka Baja Pemikul Momen Khusus Menggunakan Reduced Beam Section Yoga Charol Vincenthius Tethool
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v2i01.2172

Abstract

Kegiatan pembangunan gedung saat ini sedang berkembang dengan pesat di wilayah Papua Barat. Material baja menjadi salah satu alternatif yang digunakan sebagai struktur utama gedung karena berbagai keunggulan yang dimilikanya. Tetapi material baja juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah elemen sambungan seringkali mengalami kerusakan lebih dahulu ketika terjadi gempa bumi. Reduced beam section atau penampang balok tereduksi dapat digunakan untuk menghindarkan sambungan balok kolom dari kerusakan saat gempa bumi terjadi. Namun perilakunya dalam kondisi inelastik perlu di evaluasi lebih mendalam dengan menggunakan pushover analysis. Penelitian ini dilakukan dengan membuat model gedung rangka baja pemikul momen khusus menggunakan reduce beam section (SRPMK RBS) dan tanpa reduce beam section (SRPMK Konvensional). Hasil analisis pushover menunjukan bahwa kekakuan SRPMK RBS lebih kecil dibandingkan SRPMK Konvensional. Mekanisme keruntuhan kedua model gedung sesuai dengan konsep strong colomn weak beam. Reduced beam section membuat proses pelelehan atau plastifikasi pada balok dapat terjadi lebih awal dan pembentukan sendi plastis dapat diatur letaknya. Nilai daktilitas SRPMK RBS sebesar 6,24 dan SRPMK Konvensional sebesar 5,37. Level kinerja kedua gedung ini masih termasuk dalam kondisi immediate occupancy (IO) akibat beban gempa rencana.
PENILAIAN KERENTANAN BANGUNAN DI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN AKIBAT GEMPA BUMI Yoga Charol Vincenthius Tethool; Indra Birawaputra; Mayang K. F. Putri; Natalia E. Safkaur; Veronika Y. Ohoilulin; Geraldo R. Rombe
Construction and Material Journal Vol. 3 No. 3 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 3 November 2021
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v3i3.4232

Abstract

Earthquake is a natural occurrence in which energy is released and propagated from the earth to the ground surface. The effects of the earthquakes include failure of building, landslides, tsunamis and so on. Mitigation actions are required to reduce the number of people killed or injured as a result of earthquakes. Assessing the vulnerability of buildings to earthquakes is one of the mitigation efforts. The Hazus Method is used to assess the vulnerability of a building. This method requires information such as: building typology and seismic activity at the location to be studied. The goal of this study is to assess the level of earthquake susceptibility based on the structure type in Manokwari Selatan Regency. Concludingly, the building typology in Manokwari Selatan Regency will be divided into five categories of vulnerability, specifically: no damage, light damage, moderate damage, major damage, and collapse. Based on observations, there are several typologies of the existing buildings in the Manokwari Selatan Regency, namely: wooden light frames (W1), Steel Moment Frame (S1L), Concrete Moment Frame C1L) and Reinforced Masonry Bearing (RM1L). The results of the analysis show that the typology Steel Moment Frame (S1L) has the possibility of light, moderate, heavy damage, collapse and no damage, respectively 7.13%, 32.66%, 39%, 18.13%, and 3.07%; the typology Concrete Moment Frame (C1L) are 8.39%, 34.91%, 36.84%, 16.35%, and 3.51% respectively; the typology wooden light frames (W1) are 18.16%, 47.89%, 21.18%, 10.03%, and 2.74%; the typology Reinforced Masonry Bearing (RM1L) has a probability of 10.76%, 34.45%, 36.06%, 13.14%, and 5.59%. Keywords: Earthquake, Building Typology, Building Vulnerability, Hazus Method.
PENGGUNAAN METODE RAPID VISUAL SCREENING DALAM MENENTUKAN KERENTANAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA BUMI Indra Birawaputra; Yoga C. V. Tethool
INTAN Jurnal Penelitian Tambang Vol. 2 No. 2 (2019): INTAN Jurnal Penelitian Tambang
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.625 KB) | DOI: 10.56139/intan.v2i2.30

Abstract

Sorong is a city located at the junction of three tectonic plates. Thus, makes the city vulnerable to earthquake hazards. Evaluation on building vulnerability is needed to determine the damage mitigation due to an earthquake. As a populous area, Moyo residential area requires building vulnerability evaluation of earthquake hazard. Rapid Visual Screening according to FEMA P-154 2015 is used to evaluate the building vulnerability. This method requires input data such as seismic location, building occupancy, soil type, building typology, number of story, vertical irregularities, plan irregularities and code. The analysis result showed that the level of vulnerability for building typologies W1, RM1 and C3 were 0.09%, 1.01% and 32.62%.
IDENTIFIKASI MUTU BATA BETON PEJAL DI WILAYAH KABUPATEN MANOKWARI Yoga Charol Vincenthius Tethool; Indra Birawaputra
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v9i2.234

Abstract

Kabupaten Manokwari terletak pada lokasi rawan gempa bumi mengharuskan setiap gedung yang dibangun di wilayah ini memenuhi persyaratan teknis yang berlaku. Salah satu elemen dari bangunan gedung bertingkat rendah yang memiliki peranan penting dalam mereduksi beban gempa adalah dinding. Bata beton pejal atau batako merupakan material inti penyusun elemen dinding. Seiring dengan pembangunan yang sedang dilakukan saat ini, maka permintaan material batako menjadi meningkat di wilayah Kabupaten Manokwari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kualitas bata beton pejal (batako) yang ada di pasaran Kabupaten Manokwari dengan standar yang berlaku. Hasil pengamatan terhadap pandangan luar terhadap permukaan sampel batako diperoleh hasil bahwa kelompok sampel III tidak memenuhi syarat. Hasil pengamatan terhadap kondisi rusuk sampel diperoleh hasil semua kelompok sampel masih memenuhi syarat, sedangkan pengujian rusuk sampel yang mudah dihancurkan dengan tangan diketahui bahwa kelompok sampel I memiliki kondisi yang tidak memenuhi persyaratan. Hasil pengujian dimensi bata beton pejal menunjukan bahwa secara rata-rata ukuran bata beton pejal yang ada di pasaran Kabupaten Manokwari berukuran panjang 264.2 mm, lebar 128.95 mm dan tebal 69.18 mm. Hal ini masih belum memenuhi persyaratan ukuran dalam SNI 03-0349-1989. Hasil pengujian penyerapan air menunjukan bahwa semua kelompok sampel tergolong dalam tingkatan mutu I (kurang dari 25%). Pengujian kuat tekan dari kelompok sampel I, II, III, IV dan V berturut-turut sebesar 3.58 kg/cm2, 14.04 kg/cm2, 10.04 kg/cm2, 11.24 kg/cm2, 8.47 kg/cm2.Hasil ini menunjukan bahwa semua kelompok sampel belum memenuhi persyaratan kuat tekan minimal untuk tingkatan mutu IV. Kata kunci : batako, bata beton pejal, uji tekan, SNI 03-0349-1989
Karakteristik Bata Ringan Dengan Menggunakan Campuran Limbah Styrofoam Dan Serabut Kelapa Yoga Charol Vincenthius Tethool; Indra Birawaputra
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 5 No 02 (2023): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v5i02.5179

Abstract

Bata ringan tipe Cellular Lightweight Concrete (CLC) merupakan bata ringan yang dibuat dengan proses menambahkan buih udara dalam bentuk busa ke dalam campuran mortar yang telah diaduk sebelumnya. Busa tersebut dihasilkan dari foam agent yang menyebabkan ongkos produksi bata ringan tersebut menjadi mahal. Pada sektor perkebunan, komoditas kelapa menempati posisi hasil produksi terbesar sejumlah 56.469 ton di Kabupaten Manokwari. Hal ini menyebabkan tanaman kelapa menjadi salah satu penyumbang limbah yang besar. Pemanfaatan limbah serabut kelapa, pada campuran beton normal dapat meningkatan nilai kuat tekan hingga 29%. Penelitian ini memanfaatkan limbah styrofoam dan limbah serabut kelapa sebagai bahan campuran bata ringan tipe CLC. Limbah styrofoam digunakan untuk menggantikan foam agent dan limbah serabut kelapa diharapkan mampu meningkatkan nilai kuat tekan dari bata ringan. Tahapan pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan uji karakteristik material penyusun bata ringan, selanjutnya dilakukan perhitungan komposisi campuran dan dilanjutkan dengan mencetak benda uji pada silinder ukuran 15x30. Hasil pengujian menunjukan bahwa material styrofoam dapat digunakan sebagai pengganti foam agent pada bata ringan tipe CLC. Berat jenis bata ringan adalah BT1: 1177.36 kg/m3, BT2: 1172.92 kg/m3, BT3: 1209.60 kg/m3, BT4: 1196.68 kg/m3, dan BT5: 1182.99 kg/m3. Penggunaan styrofoam mampu menurunkan tingkat penyerapan air pada bata ringan sebesar 50%. Nilai kuat tekan bata ringan adalah BT1: 1.24 MPa, BT2: 1.32 MPa, BT3: 1.62 MPa, BT4: 1.69 MPa dan BT5: 1.65 MPa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan serabut kelapa dalam campuran bata ringan mampu meningkatkan nilai kuat tekan sebesar 28%. Penggunaan material limbah styrofoam mampu menurunkan biaya produksi hingga 20%.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG KLINIK YULIANA MANOKWARI DENGAN ANALISIS BEBAN DORONG Veronika Y Ohoilulin; Yoga Charol Vincenthius Tethool; Radinal Bakri
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35449/teknika.v10i1.245

Abstract

Manokwari City is the capital of West Papua Province and one of the provinces in Indonesia that faces a high risk of earthquakes. Therefore, earthquak resistant building structures are planned to reduce the risk of damage caused by earthquakes. Steel construction is one alternative structures used in medium to high rise buildings. In the development of earthquake resistant building, one of the methods used is performance based design with the pushover analysis, which can determine the structural collapse behavior due to earthquakes. This study focused on the Yuliana Manokwari Clinic Building, which was evaluated using a special concentric braced frame (SCBF) structure system with pushover analysis based on FEMA 440 and ATC-40. Based on the analysis and calculations carried out, the main beam dimension used was WF 300×200×8×12×18, column dimension was H 400×400×30×50×22, and bracing dimension was SHS 180×180×10×10×18. The capacity curve obtained was a lateral force value in the X direction of 14653.18 kN and a displacement of 0.152 m, and in the Y direction of 16155.45 kN and a displacement of 0.221 m. The structural performance level obtained was in the immediate occupancy (IO) and damage control (DO) categories. The damage index commentary obtained was that the structural performance level was moderate, and the dominant plastic hinge occurred in the bracing and beam. This indicates that the Yuliana Manokwari Clinic Building did not experience significant structural damage, and the risk of casualties was very low. Keywords: Earthquake, Pushover Analysis, Steel Structure, Structural Performance, Plastic Hinge.