Khabibi Khabibi
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Polietilen Glikol (PEG) pada Selulosa dalam Serbuk Tongkol Jagung (Zea Mays) terhadap Adsorpsi Ion Logam Timbal (Pb2+) Agustiani Yudi Aryanti; Rum Hastuti; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Issue 1 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.638 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.1.1-5

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan polietilen glikol (PEG) pada selulosa dalam serbuk tongkol jagung (Zea Mays) terhadap adsorpsi ion logam timbal (Pb2+). Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan dan karakterisasi adsorben tongkol jagung dan tongkol jagung-PEG dan menentukan kemampuan penyerapan adsorben terhadap ion logam timbal (Pb2+). Metode yang digunakan adalah metode batch. Adsorben yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan FTIR, BET dan AAS. Hasil karakterisasi adsorben tongkol jagung dan tongkol jagung-PEG menggunakan FTIR menunjukkan adanya gugus utama selulosa yaitu hidroksil (OH). Karakterisasi menggunakan BET pada tongkol jagung-PEG mengalami kenaikan luas permukaan 45%. Kemampuan penyerapan adsorben tongkol jagung maupun adsorben tongkol jagung-PEG pada pH 6, konsentrasi 5,78 ppm, berat Pb teradsorp pada adsorben tongkol jagung sebesar 0,50 mg/g dalam waktu 90 menit, dan adsorben tongkol jagung-PEG sebesar 0,19 mg/g dalam waktu 60 menit.
Pemanfaatan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat sebagai Bahan Antimikroba pada Daging Ayam Karkas Broiler Titis Oktafiana Poppy; Khabibi Khabibi; Agustina L. N. Aminin
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 2 (2016): Volume 19 Issue 2 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.664 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.2.38-44

Abstract

Daging ayam yang umumnya berupa daging ayam karkas broiler merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi dan mudah busuk sehingga diperlukan bahan pengawet alternatif alami dan tidak berbahaya seperti kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kitosan termodifikasi asam askorbat yang digunakan sebagai pengawet pada daging ayam karkas broiler pada suhu dingin. Dan untuk memperoleh data kemampuan pengawetan antara kitosan dan kitosan termodifikasi asam askorbat serta menentukan konsentrasi efektif asam askorbat yang ditambahkan dalam modifikasi kitosan sebagai pengawet daging ayam. Metode yang digunakan untuk dalam pengawetan adalah metode coating. Gugus fungsi kitosan-asam askorbat dianalisis menggunakan FTIR dan untuk menguji kemampuan kitosan termodifikasi asam askorbat sebagai pengawet daging ayam dilakukan analisis Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kitosan termodifikasi asam askorbat lebih baik dibandingkan kitosan tanpa modifikasi. Konsentrasi asam askorbat optimum adalah pada konsentrasi 40 mmol/L dan mampu mengawetkan daging ayam hingga 4 minggu.
Peningkatan Derajat Deasetilasi Kitosan dari Cangkang Rajungan dengan Variasi Konsentrasi NaOH dan Lama Perendaman Mike T. L. Tobing; Nor Basid Adiwibawa Prasetya; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 3 (2011): Volume 14 Issue 3 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.836 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.3.83-88

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang derajat deasetilasi kitosan dari cangkang rajungan. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh konsentrasi NaOH dan lama perendaman terhadap derajat deasetilasi kitosan. Penelitian dimulai dengan mengisolasi kitin melalui tahap deproteinasi, demineralisasi, dan depigmentasi menggunakan NaOH 1M, HCl 1M dan H2O2 3% secara berurutan. Selanjutnya kitin yang diperoleh dianalisis dengan FTIR. Produksi kitosan dilakukan dengan cara deasetilasi kitin dengan melakukan dua variasi yaitu waktu perendaman selama 2, 4, 6, dan 8 jam dan variasi konsentrasi NaOH dengan konsentrasi 40, 50, 60, dan 70%. Selanjutnya kitosan yang diperoleh dianalisis dengan metode FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat deasetilasi terbesar pada kondisi perendaman selama 8 jam dengan DD sebesar 77,99% dan konsentrasi NaOH 70% dengan DD sebesar 77%. Kenaikan derajat deasetilasi dipengaruhi oleh kenaikan waktu perendaman dan konsentrasi NaOH.
Penentuan Efisiensi DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) yang Dibuat dari Semikonduktor ZnO yang diemban Fe3+ Melalui Metode Presipitasi Devi Maryani; Gunawan Gunawan; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 1 (2012): Volume 15 Issue 1 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.172 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.1.29-35

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan efisiensi DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) yang dibuat dari semikonduktor ZnO yang didoping dengan Fe3+ melalui metode presipitasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan karakter semikonduktor ZnO yang disintesis dengan variasi konsentrasi doping Fe3+ 0; 1,0; 1,5 dan 2,0% yang disintesis dari prekursor Zn(CH3COO)2.2H2O dengan dopan Fe3+ dan menentukan efisiensi DSSC. Sintesis bahan semikonduktor dilakukan dengan mencampurkan seng asetat, asam oksalat, natrium hidroksida, dan akuades sebagai pelarutnya dengan pH 6,2-6,4 dilanjutkan dengan pengadukan dengan pengaduk magnetik dengan kecepatan 500 rpm selama 12 jam, pencucian dengan akuades dan aseton, pengeringan pada temperatur 100°C selama 30 menit, dan kalsinasi pada temperatur 450°C selama 4,5 jam. Ukuran semikondukter ZnO teremban Fe3+ 0 dan 2,0% berkisar 71,43 nm dan penampang lintang 12,86 dan 8,57 µm. Pembuatan semikonduktor sintesis berbasis ZnO terdoping Fe3+ memberikan nilai efisiensi yaitu 0,225 x 10-3, 0,03173 x 10-3, 0,02810 x 10-3 dan 0,0528 x 10-3%.
Pemanfaatan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat sebagai Adsorben Ion Logam Besi(III) dan Kromium(III) Sintya Tunggal Pramesti; Khabibi Khabibi; Nor Basid Adiwibawa Prasetya
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 2 (2012): Volume 15 Issue 2 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.683 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.2.70-75

Abstract

Penelitian pemanfaatan kitosan termodifikasi asam askorbat sebagai adsorben ion logam berat, yaitu besi (III) dan kromium (III) telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kitosan termodifikasi asam askorbat, menentukan pH optimum adsorpsi ion Fe(III) dan Cr(III) oleh kitosan termodifikasi asam askorbat dengan variasi pH adsorpsi, serta menentukan kapasitas adsorpsi maksimum kitosan termodifikasi asam askorbat terhadap ion logam Fe(III) dan Cr(III). Derajat deasetilasi kitosan diperoleh menggunakan FTIR. Berat molekul kitosan dihitung menggunakan persamaan Mark-Houwink. Uji kelarutan kitosan dilakukan menggunakan CH3COOH, HNO3 dan HCl. Morfologi permukaan kitosan dikarakterisasi dengan SEM. Adsorpsi ion logam Fe (III) dan Cr (III) dilakukan dalam larutan pH 2-6 dengan melakukan variasi konsentrasi ion logam adalah 50; 100; 150; 200 dan 250 ppm. Ion logam Fe(III) dan Cr (III) yang tidak terserap dianalisis dengan SSA. Penentuan kapasitas adsorpsi maksimum dilakukan dengan menggunakan persamaan isotherm Langmuir. Dari data penelitian diperoleh derajat deasetilasi kitosan adalah 64,74% dan berat molekul sebesar 39966,85 g/mol. Hasil uji kelarutan terhadap kitosan termodifikasi asam askorbat menggunakan asam-asam encer seperti CH3COOH, HNO3 dan HCl menunjukkan kitosan termodifikasi asam askorbat relatif tidak larut terhadap asam-asam encer dibandingkan dengan kitosan beads. Morfologi permukaan kitosan termodifikasi asam askorbat menunjukkan adanya pori yang menyebar dan tidak beraturan. pH optimum adsorpsi untuk ion logam Fe(III) pada pH 4 dan ion logam Cr(III) pada pH 3. Kapasitas adsorpsi maksimum Fe(III) sebesar 12,658 mg/g dan 13,157 mg/g untuk logam Cr(III)
Pengaruh H2SO4 pada PVA dalam Modifikasi Tongkol Jagung-Bulu Ayam sebagai Adsorben Campuran Logam Pb(II) dan Cd(II) Resti Puteri Utami; Rum Hastuti; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 2 (2015): Volume 18 Issue 2 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.458 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.2.44-49

Abstract

Adsorben tongkol jagung-bulu ayam termodifikasi PVA-H2SO4 telah berhasil dibuat dengan mencampurkan tongkol jagung, adsorben bulu ayam, PVA-H2SO4 dan gluteraldehid sebagai agen pengikat silang. Adsorben dikarakterisasi menggunakan gas sorption analysis (GSA) dan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). Adsorpsi dilakukan pada pH 5 dengan variasi waktu kontak dan konsentrasi melalui metode perendaman. Hasil analisis FTIR mengindikasikan bahwa penambahan H2SO4 pada PVA tidak menunjukkan adanya spekta gugus fungsi baru. Sedangkan hasil analisis GSA menunjukkan bahwa adsorben termodifikasi PVA-H2SO4 mempunyai sifat fisik permukaan yang lebih baik dibandingkan dengan adsorben tanpa modifikasi. Kapasitas adsorpsi maksimum dari model isoterm Langmuir pada adsorben tongkol jagung-bulu ayam termodifikasi PVA-H2SO4 adalah lebih besar yaitu 9,199 mg/g untuk Pb2+ dan 6,752 mg/g untuk Cd2+ dibandingkan adsorben ayam tanpa modifikasi dengan kapasitas adsorpsi maksimum untuk Pb2+ dan Cd2+ masing-masing adalah 8,613 mg/g dan 5,862 mg/g.
Adsorpsi Ion Logam Nikel(II) oleh Kitosan Termodifikasi Tripolifosfat Puji Rahayu; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 1 (2016): Volume 19 Issue 1 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.247 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.1.21-26

Abstract

Penelitian tentang adsorpsi ion logam nikel (II) oleh kitosan termodifiksai tripolifosfat telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kitosan-tripolifosfat untuk digunakan sebagai adsorben ion logam Ni(II) pada kondisi pH dan waktu kontak optimum. Metode yang digunakan untuk membuat kitosan-tripolifosfat adalah metode gelasi ionik. Adsorben yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan optimum adsorpsi kitosan-tripolifosfat terhadap ion logam Ni(II) adalah pada waktu kontak lima jam dan pH=5. Nilai kapasitas adsorpsi maksimum yang terhitung adalah sebesar 3,3 mg/g dengan menggunakan model isotherm Langmuir.
Sintesis Mikropartikel Kitosan dengan Proses Gelasi Ionik sebagai Adsorben Logam Cd(II) Heru Witoyo Putra; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 3 (2014): Volume 17 Issue 3 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.57 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.3.104-108

Abstract

Sintesis Mikropartikel Kitosan dengan Proses Gelasi Ionik Sebagai Adsorben Logam Cd(II) telah dilakukan. Metode yang digunakan ialah gelasi ionik, yaitu pembentukan mikropartikel kitosan berdasarkan interaksi ionik antara gugus amina positif pada kitosan dengan gugus negatif polianion tripolifosfat. Mikropartikel kitosan yang terbentuk kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR, BET dan SEM. Kondisi optimum adsorpsi ditentukan melalui variasi pH 3-8, variasi waktu kontak 15-75 menit dan variasi konsentrasi ion logam Cd(II) 20-100 ppm. Kemudian hasilnya diinterpretasikan terhadap persamaan isoterm Langmuir untuk menentukan kapasitas adsorpsi maksimum ion Cd(II) oleh mikropartikel kitosan. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa ukuran partikel mikropartikel kitosan dari larutan kitosan 1% dan 2% masing-masing sebesar 15-115 µm dan 30-220 µm, serta ukuran rata-rata pori 3,293 nm dan 2,679 nm. Berdasarkan hasil analisis, keadaan optimum adsorpsi mikropartikel kitosan dari larutan kitosan 1% dan 2% terhadap ion Cd(II) adalah pada pH 5 dengan waktu kontak 45 menit dan 60 menit dan diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 28,01 mg/g dan 29,94 mg/g.
Pemurnian Garam NaCl melalui Metode Rekristalisasi Garam Krosok dengan Penambahan Na2CO3, NaOH dan Polialuminium Klorida untuk Penghilangan Pengotor Ca2+ dan Mg2+ Akustika Gemati; Gunawan Gunawan; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 2 (2013): Volume 16 Issue 2 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.702 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.2.50-54

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemurnian garam NaCl melalui metode rekristalisasi garam krosok dengan penambahan Na2CO3, NaOH dan polialuminium klorida untuk penghilangan pengotor Ca2+ dan Mg2+. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penambahan Na2CO3 dan NaOH terhadap konsentrasi kadar Mg2+ dan Ca2+ pada garam krosok serta untuk mengetahui efektivitas penambahan flokulan polialuminium khlorida (PAC) dalam reaksi pengendapan CaCO3 dan Mg(OH)2 dengan metode rekristalisasi modifikasi spray. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara menambahkan bahan pengikat pengotor yang harganya lebih murah seperti Na2CO3 dan NaOH serta flokulan PAC yang dapat mengendapkan ion pengotor pada garam yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ kemudian dilakukan rekristalisasi dengan modifikasi model spray untuk mendapatkan kristal NaCl yang lebih murni dengan lahan yang tidak begitu luas dan rekristalisasi meja kristalisasi penguapan. Hasil pemurnian garam krosok diperoleh kadar NaCl 98,53%, Ca2+ 0,0600%, dan Mg2+ 0,0288% dengan penambahan Na2CO3 20% w, NaOH0,1 N dan PAC 10 ppm sebanyak 3 mL, yang telah sesuai standar industri Indonesia (SII).
Adsorpsi Ion Logam Mg(II) Menggunakan Kitosan Termodifikasi Asam Askorbat Wawan Prasetyo; Khabibi Khabibi; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 2 (2014): Volume 17 Issue 2 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.767 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.2.70-74

Abstract

Modifikasi kitosan-asam askorbat dan pemanfaatannya sebagai adsorben ion logam Mg(II), ion logam Cd(II), dan campuran ion logam Mg(II)-Cd(II), juga dilakukan penentuan pH dan waktu kontak optimum untuk adsorpsi ion Mg(II), serta mengetahui kemampuan adsorpsi kitosan-asam askorbat terhadap ion Mg(II) telah dilakukan. Tahapan penelitian terdiri dari penentuan derajat deasetilasi dari kitosan awal, proses re-deasetilasi, dan penentuan derajat deasetilasi kitosan dari hasil re-deasetilasi menggunakan FTIR. Setelah itu kitosan hasil re-deasetilasi dimodifikasi menggunakan asam askorbat dan dianalisis menggunakan FTIR dan SEM. Kitosan asam-askorbat digunakan untuk menentukan pH dan waktu kontak optimum adsorpsi terhadap ion logam Mg(II) serta kemampuannya sebagai adsorben pada ion logam Mg(II), Cd(II), dan campuran ion logam Mg(II)-Cd(II). Ditemukan bahwa pH dan waktu kontak optimum adsorpsi kitosan-asam askorbat terhadap ion logam Mg(II) yaitu pada pH 5 dan waktu kontak 12 jam. Kemampuan adsorpsi pada uji ion logam Mg(II) sebesar 24,66 mg/g, Cd(II) sebesar 24,71 mg/g serta kemampuan adsorpsi kitosan asam-askorbat pada uji campuran ion logam Mg(II) dan Cd(II), didapatkan Mg(II) sebesar 24,45 mg/g, Cd(II) sebesar 24,61 mg/g.