Rum Hastuti
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Ligan NH3 pada Pengambilan Logam Tembaga dari Serpihan Sisa Produksi Kuningan Kabupaten Pati Secara Elektrolisis Santi Hermayanti; Didik Setiyo Widodo; Rum Hastuti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 2 (2011): Volume 14 Issue 2 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.111 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.2.54-57

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ligan NH3 pada pengambilan logam tembaga dari serpihan sisa produksi kuningan Kabupaten Pati secara elektrolisis. Serpihan sisa produksi kuningan mengandung logam mayor yakni tembaga(Cu), seng(Zn), dan logam minor yakni Timbal(Pb), dan Timah (Sn). Penambahan ligan tertentu dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas endapan. Penelitian ini meliputi 3 langkah, yaitu destruksi serpihan sisa produksi kuningan, elektrolisis dan analisis dengan AAS. Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan hasil destruksi serpihan kuningan yang diencerkan 1000 kali. Variabel penelitian ini adalah waktu elektrolisis yaitu 30, 60, 90, dan 120 menit pada sampel tanpa dan dengan penambahan NH3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat endapan 19,54 mg tanpa ligan NH3 dan 20,58 mg dengan ligan NH3 pada waktu elektrolisis 120 menit. Kemurnian endapan tembaga pada waktu elektrolisis 30 menit pada sampel tanpa penambahan NH3 adalah 62,80% dan dengan penambahan NH3 72,46%.
Pengkayaan Alkohol Ciu Bekonang dengan Metode Destilasi Adsorptif Menggunakan Zeolit Alam dan Silika Gel Ira Fibriari; Gunawan Gunawan; Rum Hastuti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 3 (2012): Volume 15 Issue 3 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.199 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.3.79-83

Abstract

Pemakaian energi dalam sektor transportasi di dunia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Untuk mengimbangi tingkat permintaan sumber energi yang ada, terutama minyak bumi, salah satu bahan bakar alternatif yang dibutuhkan adalah etanol. Namun, dengan adanya peralihan menggunakan bahan bakar alternatif tersebut menyebabkan kebutuhan alkohol di beberapa negara meningkat sehingga perlu pemanfaatan alkohol seefektif mungkin. Ciu Bekonang merupakan minuman tradisional khas Solo dari fermentasi tetes tebu yang mempunyai kadar alkohol masih rendah, yaitu ±30% yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik dan hanya digunakan sebagai minuman keras. Penelitian yang dilakukan akan mengkaji pengkayaan alkohol dari Ciu Bekonang secara destilasi adsorptif menggunakan zeolit alam dan silika gel sebagai adsorben. Hasil penelitian menunjukkan bahwa destilasi adsorptif menggunakan zeolit alam dan silika gel sebagai adsorben mampu meningkatkan kadar etanol dari Ciu Bekonang, diperoleh kemurnian etanol tertinggi dengan zeolit alam dan silika gel berturut-turut adalah 76% dan 91,61%. Penggunaan silika gel sebagai adsorben lebih efektif dan selektif menyerap air daripada zeolit alam.
Pengaruh Penambahan Polietilen Glikol (PEG) pada Selulosa dalam Serbuk Tongkol Jagung (Zea Mays) terhadap Adsorpsi Ion Logam Timbal (Pb2+) Agustiani Yudi Aryanti; Rum Hastuti; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Issue 1 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.638 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.1.1-5

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan polietilen glikol (PEG) pada selulosa dalam serbuk tongkol jagung (Zea Mays) terhadap adsorpsi ion logam timbal (Pb2+). Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan dan karakterisasi adsorben tongkol jagung dan tongkol jagung-PEG dan menentukan kemampuan penyerapan adsorben terhadap ion logam timbal (Pb2+). Metode yang digunakan adalah metode batch. Adsorben yang dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan FTIR, BET dan AAS. Hasil karakterisasi adsorben tongkol jagung dan tongkol jagung-PEG menggunakan FTIR menunjukkan adanya gugus utama selulosa yaitu hidroksil (OH). Karakterisasi menggunakan BET pada tongkol jagung-PEG mengalami kenaikan luas permukaan 45%. Kemampuan penyerapan adsorben tongkol jagung maupun adsorben tongkol jagung-PEG pada pH 6, konsentrasi 5,78 ppm, berat Pb teradsorp pada adsorben tongkol jagung sebesar 0,50 mg/g dalam waktu 90 menit, dan adsorben tongkol jagung-PEG sebesar 0,19 mg/g dalam waktu 60 menit.
Pemurnian NaCl dengan Penambahan Bahan Pengikat Impurities pada Garam Krosok dan Garam Kuwu dengan Rekristalisasi Secara Penguapan dan Penambahan Gas HCl Dewi Anggia Murni; Gunawan Gunawan; Rum Hastuti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 1 (2011): Volume 14 issue 1 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.044 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.1.8-11

Abstract

Garam meja adalah aditif pokok yang digunakan untuk memenuhi makanan sehari-hari dan sebagai bahan baku industri. Pemisahan garam dari kotoran masih menjadi masalah terutama ion pengotor Ca2+ dan Mg2+. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode penguapan dan pengendapan dengan penambahan gas HCl pada pemurnian garam dan untuk mengetahui pengaruh penambahan amonium karbonat (NH4)2CO3 dalam penghilangan ion Ca2+ dan Mg2+ dalam pemurnian garam. Metode terbaik ditentukan dengan membandingkan hasil yang diperoleh antara metode penguapan garam dan metode pengendapan dengan penambahan gas HCl, yang sebelumnya telah direkristalisasi dengan menambahkan pengikat pengotor seperti CaO, Ba(OH)2 dan (NH4)2CO3. Penghilangan Ca2+ dan Mg2+ dilakukan dengan menambahkan (NH4)2CO3 dengan variasi volume 0,8; 1,6; 2,4; 3,2 dan 4 mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemurnian dengan metode penambahan gas HCl menghasilkan kadar NaCl yang lebih tinggi yaitu 99,52% (garam krosok) dan 99,25% (garam Bledug kuwu) sedangkan metode penguapan menghasilkan 98,53% (garam krosok) dan 98,70% (Bledug kuwu garam). Konsentrasi pengotor Ca2+ dan Mg2+ terendah diperoleh pada penambahan (NH4)2CO3 yaitu 3,2 ml 8,6 ppm (garam krosok) dan 9,04 ppm Ca2+ (garam Bledug kuwu). Konsentrasi Mg2+ adalah 5,6 ppm (garam krosok) dan 7,36 ppm (garam Bledug kuwu).
Pengaruh Penambahan PVA-Sulfonasi pada Tongkol Jagung (Zea Mays) sebagai Adsorben Ion Logam Pb2+ Devika Tesnar Winda; Rum Hastuti; Abdul Haris
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Issue 1 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.673 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.1.31-36

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan PVA-sulfonasi pada tongkol jagung (Zea mays) sebagai adsorben ion logam Pb2+. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan adsorben tongkol jagung (A1) maupun adsorben tongkol jagung-PVA sulfonasi (A2) dan mendapatkan data efektivitas adsorben dalam menyerap ion logam Pb2+. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah adsorpsi dengan parameter waktu kontak 10-150 menit, konsentrasi 5-20 ppm, dan pH 1-6 . Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan dan karakterisasi adsorben A1 dan A2 serta aplikasi untuk mendapatkan data efektivitas adsorben. Karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus utama selulosa yaitu OH dan BET menunjukkan adanya kenaikkan luas permukaan sebesar 13%, penurunan rata-rata pori dan penurunan total volume pori sebesar 83% dan 81%. Adsorpsi Pb2+oleh adsorben A1 kondisi terbaik terjadi pada waktu kontak 90 menit, konsentrasi 20 ppm dengan persentase berat Pb teradsorpsi 83%, dan pH 6. Sedangkan pada adsorben A2 terbaik terjadi pada waktu kontak 30 menit, konsentrasi 20 ppm dengan persentase berat Pb teradsorpsi 100%, dan pH 6. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adsorben A2 dapat digunakan sebagai adsorben ion logam Pb2+.
Pengaruh Penambahan Polivinil Alkohol pada Biomassa Tongkol Jagung-Bulu Ayam sebagai Adsorben Campuran Ion Logam Timbal (Pb2+) dan Ion Logam Krom Total Aulannisa Elqudsy; Rum Hastuti; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Issue 1 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.31 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.1.1-6

Abstract

Penelitian tentang pengaruh penambahan polivinil alkohol (PVA) pada biomassa tongkol jagung-bulu ayam untuk adsorben campuran ion timbal (Pb2+) dan ion krom total telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan adsorben tongkol jagung-bulu ayam yang terikat silang (A1) dan adsorben tongkol jagung bulu ayam-PVA (A2), memperoleh data karakter menggunakan FTIR dan BET serta mendapatkan data efektivitas adsorben dalam menyerap campuran ion Pb2+ dan ion krom total. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pembuatan adsorben A1, pembuatan adsorben A2, karakerisasi menggunakan FTIR dan BET. Selanjutnya adsorben A1 dan A2 digunakan untuk penyerapan campuran ion logam Pb2+ dan ion logam krom total dengan variasi waktu kontak dan konsentrasi. Data FTIR menunjukkan bahwa adsorben A1 mempunyai gugus OH yang lebih banyak dibandingkan A2. Hasil analisis BET menunjukkan adsorben A2 mengalami penurunan luas permukaan dan total volume pori sebesar 39,83% dan 21,95% serta peningkatan rata-rata ukuran pori sebesar 30,12%. Daya adsorpsi adsorben A1 adalah sebesar 5,22 x 10-5 mol/g untuk Pb2+ dan 1,05 x 10-4 mol/g untuk ion logam krom total, sedangkan oleh adsorben A2 adalah sebesar 4,10x 10-5 mol/g untuk Pb2+ dan 7,77 x 10-5 mol/g untuk ion logam krom total. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adsorben A2 mempunyai kemampuan adsorpsi ion logam yang lebih baik dibandingkan adsorben A1.
Peran Adsorben Selulosa Tongkol Jagung (Zea mays) dengan Polivinil Alkohol (PVA) untuk Penyerapan Ion Logam Timbal (Pb2+) Dewi Martina; Rum Hastuti; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 19, No 3 (2016): Volume 19 Issue 3 Year 2016
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.29 KB) | DOI: 10.14710/jksa.19.3.77-82

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang peran adsorben selulosa tongkol jagung (Zea mays) dengan polivinil alkohol (PVA) untuk penyerapan ion logam timbal (Pb2+). Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi adsorben tongkol jagung (TJ) dan tongkol jagung-PVA (TJ-PVA) serta menentukan kemampuan adsorben terhadap penyerapan logam Pb2+. Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan, karakterisasi adsorben TJ dan TJ-PVA serta penentuan kemampuan menyerapan ion Pb2+ pada variasi waktu kontak 10-150 menit, konsentrasi 5-20 ppm, dan pH 1-6. Karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus utama selulosa yaitu OH. Hasil GSA menunjukkan adanya kenaikkan luas permukaan sebesar 21,57%, penurunan diameter pori rata-rata sebesar 68% dan penurunan volume pori total sebesar 60,30%. Adsorpsi Pb2+ terbaik oleh adsorben TJ diperoleh pada waktu kontak 90 menit, konsentrasi 5,79 ppm dengan Pb2+ teradsorpsi sebesar 83,37%, dan pH 5. Sedangkan untuk adsorben TJ-PVA, adsorpsi terbaik terjadi pada waktu kontak 60 menit, konsentrasi 5,79 ppm dengan Pb2+ teradsorpsi 66,88%, dan pH 5. Dapat disimpulkan bahwa adsorben TJ-PVA dapat digunakan sebagai adsorben ion logam.
Kajian Metode Elektrofotokatalisis, Elektrolisis dan Fotokatalisis pada Dekolorisasi Larutan Zat Warna Remazol Brilliant Orange 3R yang Mengandung Ion Logam Cu2+ Arthias Cita Febriyani; Rum Hastuti; Abdul Haris
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 1 (2012): Volume 15 Issue 1 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.417 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.1.7-12

Abstract

Limbah cair industri tekstil mengandung zat warna dan logam berat. Remazol brilliant orange 3R dan logam tembaga merupakan zat warna dan logam berat yang banyak terdapat pada limbah tekstil. Pembuangan limbah cair tekstil tanpa pengolahan limbah terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran lingkungan perairan. Metode elektrolisis, fotokatalisis dan elektrofotokatalisis merupakan metode yang dapat digunakan dalam penanganan limbah tekstil. Pada penelitian ini akan dibandingkan ketiga metode tersebut untuk dekolorisasi larutan zat warna remazol brilliant orange 3R yang mengandung ion logam Cu2+ serta mengetahui pengaruh keberadaan ion logam Cu2+ dan penyinaran lampu UV-C terhadap dekolorisasi zat warna remazol brilliant orange 3R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode elektrofotokatalisis merupakan metode yang paling efektif karena mampu mendekolorisasi remazol brilliant orange 3R hingga 98,43% dan menurunkan konsentrasi ion logam Cu2+ hingga 99,35%. Keberadaan ion logam Cu2+ dan penyinaran lampu UV-C meningkatkan dekolorisasi zat warna remazol brilliant orange 3R.
Pengaruh H2SO4 pada PVA dalam Modifikasi Tongkol Jagung-Bulu Ayam sebagai Adsorben Campuran Logam Pb(II) dan Cd(II) Resti Puteri Utami; Rum Hastuti; Khabibi Khabibi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 2 (2015): Volume 18 Issue 2 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.458 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.2.44-49

Abstract

Adsorben tongkol jagung-bulu ayam termodifikasi PVA-H2SO4 telah berhasil dibuat dengan mencampurkan tongkol jagung, adsorben bulu ayam, PVA-H2SO4 dan gluteraldehid sebagai agen pengikat silang. Adsorben dikarakterisasi menggunakan gas sorption analysis (GSA) dan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). Adsorpsi dilakukan pada pH 5 dengan variasi waktu kontak dan konsentrasi melalui metode perendaman. Hasil analisis FTIR mengindikasikan bahwa penambahan H2SO4 pada PVA tidak menunjukkan adanya spekta gugus fungsi baru. Sedangkan hasil analisis GSA menunjukkan bahwa adsorben termodifikasi PVA-H2SO4 mempunyai sifat fisik permukaan yang lebih baik dibandingkan dengan adsorben tanpa modifikasi. Kapasitas adsorpsi maksimum dari model isoterm Langmuir pada adsorben tongkol jagung-bulu ayam termodifikasi PVA-H2SO4 adalah lebih besar yaitu 9,199 mg/g untuk Pb2+ dan 6,752 mg/g untuk Cd2+ dibandingkan adsorben ayam tanpa modifikasi dengan kapasitas adsorpsi maksimum untuk Pb2+ dan Cd2+ masing-masing adalah 8,613 mg/g dan 5,862 mg/g.
Pengaruh Penambahan Polivinil Alkohol pada Biomassa Tongkol Jagung-Bulu Ayam sebagai Adsorben Campuran Ion Logam Tembaga dan Kromium Dahlia Nurmalasari; Rum Hastuti; Didik Setiyo Widodo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 18, No 1 (2015): Volume 18 Issue 1 Year 2015
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.28 KB) | DOI: 10.14710/jksa.18.1.18-23

Abstract

Penelitian tentang pengaruh penambahan polivinil alkohol pada biomassa dari (tongkol jagung)-(bulu ayam) sebagai adsorben campuran ion logam tembaga dan kromium telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan adsorben (tongkol jagung)-(bulu ayam) (A1), adsorben (tongkol jagung)-(bulu ayam) termodifikasi polivinil alkohol (A2) dan karakter dari adsorben yang dihasilkan serta menentukan kapasitas adsorpsi dari adsorben. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa adanya penambahan gugus OH pada adsorben (A2). Sementara hasil BET menunjukkan bahwa adsorben (A2) mengalami penurunan luas permukaan dan total volume pori sebesar 39,83% dan 21,89%, sedangkan rata-rata ukuran pori mengalami kenaikan sebesar 29,54%. Kemampuan adsorben A1 maupun A2 terhadap penyerapan campuran ion logam tembaga dan kromium waktu kontak terbaik adalah pada 120 dan 90 menit dengan konsentrasi terbaik (1:1) yaitu 30 ppm. Kapasitas adsorpsi maksimum oleh adsorben A1 maupun A2 untuk ion logam tembaga masing-masing sebesar 2,02.10-3 mol g-1 dan 2,49.10-3 mol g-1, sedangkan untuk ion logam kromium sebesar 1,49.10-3 mol g-1 dan 1,63.10-3 mol g-1.