Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Sanitasi Sekolah Dasar Katolik St. Arnoldus Penfui Kupang Erika Resi; Byantarsih Widyaningrum; Siprianus Singga
Oehònis Vol 6 No 1 (2023): Sanitasi dan Kesmas
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem sanitasi terpadu sekolah dasar merupakan media untuk sekolah dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada siswa dan pronasihat adalah program preventif promotifnya. Data per September 2017 menunjukkan seluruh sekolah disemua jenjang sebanyak 35% sekolah tak punya akses ke air bersih layak atau tak ada akses sama sekali. Jumlah SD yang memiliki toilet berkisar 70,88% dan sisa 29,12% SD belum sama sekali memiliki toilet sebagai sarana sanitasi sekolah yang wajib ada. Akses jamban, air bersih, dan tempat cuci tangan merupakan tiga indikator pada Sustainable Development Goals (SDGs) yang mesti dicapai pada 2030. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional. Variabel penelitian ini adalah sarana penyediaan air, sarana jamban, sarana pembuanngan sampah dan sarana pembuangan air limbah. Obyek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Katolik Santo Arnoldus Penfui Kupang. Hasil penelitian menunjukkan gambaran sanitasi sekolah di lihat dari sarana air bersih sudah memenuhi standar kesehatan, jumlah jamban masih sangat kurang karena hanya terdapat 1 jamban pria dan 1 jamban wanita untuk melayani sekitar 525 orang siswa, sistim pembuangan limbah belum memenuhi standar, untuk sarana cuci tangan sudah ada tetapi masih belum memenuhi standar seperti tidak memiliki saluran pembuangan dan tidak tersedianya sabun cuci tangan dan kain lap/tisu. Dapat disimpulkan bahwa Sanitasi Sekolah di SDK St. Arnoldus Penfui Kupang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam Permenkes 1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah. Disarankan kepada Sekolah Dasar Katolik St. Arnoldus Penfui agar melakukan perbaikan sanitasi sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat dengan aman dan sehat mengikuti pelajaran di sekolah.
Determinants of Diarrhea Disease Environmental Conditions in Manutapen Village Kupang City Byantarsih Widyaningrum; Christine J K Ekawati
JOURNAL of HEALTH SCIENCE REVIEW Vol. 1 No. 1 (2024): Vol 1 No 1 April 2024
Publisher : SABDA EDU PRESS (SEP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70519/jhsr.v1i1.2

Abstract

One of the environmental-based diseases that is still often found in developing countries is diarrheal disease. Diarrhea can also cause death. Limited toilet facilities in Manutapen Village, Kupang City could be one of the causes of the high number of diarrhea cases in the area. This type of research is descriptive with a survey method. Cross sectional sampling. The data taken is primary and secondary data. The results of the study showed that as many as 87.10% of diarrhea sufferers were > 5 years old, the distance is cubluk / resapans in toilets for diarrhea sufferers < 10 meters from the well are 12.90%, condition of toilet floors in houses of diarrhea sufferers that are not tight is 74.20%, condition of dirt/feces entry holes in open latrines is 6.45%, length / The width of the latrine floor in the house of diarrhea sufferers which is < 1 meter is 67.74%, the latrine house of diarrhea sufferers which does not have a roof is 19.35%. The conclusions that can be drawn are the distance of the cesspool to the source of clean water, the condition of the latrine floor, the condition of the dirt entry hole, the size of the floor area and the condition of the latrine house which does not meet health requirements can be factors that cause diarrhea