Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review : Potensi Tanaman Alpukat (Persea americana) Sebagai Zat Aktif dalam Formulasi Sediaan Krim Anti Jerawat Annisa Noviyani
Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi Vol. 1 (2022): Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2022
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/WSNF.2022.v01.i01.p29

Abstract

Kosmetik kini sudah menjadi kebutuhan utama sehari-hari, terutama bagi perempuan. Namun tidak semua kosmetik aman untuk kesehatan individu maupun lingkungan. Sediaan krim adalah salah satu jenis kosmetik yang populer digunakan oleh masyarakat. Krim banyak disukai masyarakat karena pengaplikasiannya yang mudah, nyaman digunakan di kulit, tidak lengket, serta mudah dicuci. Back to nature dapat menjadi pilihan yang tepat untuk perawatan kecantikan alami yang dapat mengurangi dampak negatif dari kosmetik sintesis. Salah satu tanaman yang banyak memiliki khasiat bagus untuk kulit yaitu alpukat, karena mengandung senyawa alkaloid, fenol, flavonoid, dan tanin. Kandungan tanaman alpukat ini merupakan zat yang dapat berperan sebagai antibakteri sehingga bisa dipergunakan untuk pengobatan jerawat. Oleh karena itu, alpukat memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan aktif dalam sediaan krim antijerawat. Review ini bertujuan untuk membandingkan formulasi sediaan krim tanaman alpukat berdasarkan studi pustaka. Metode yang digunakan dalam review artikel ini yaitu studi pustaka dengan kata kunci alpukat (Persea americana), formulasi, jerawat, kosmetik, dan krim. Pustaka yang digunakan berupa buku, jurnal nasional dan internasional yang diterbitkan terbaru. Dari hasil studi literatur diperoleh 25 jurnal dan 2 buku. Hasil dari review artikel ini yaitu daun, buah dan biji alpukat dapat dibuat menjadi sediaan krim antijerawat. Formula sediaan krim antijerawat terbaik terdapat pada krim ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan konsentrasi 10% yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori daya hambat yang kuat.
Peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Barat dalam Meningkatkan Kompetensi ASN Melalui Pendidikan dan Pelatihan Manajerial Winni Ahatri; Lilis Weldayenti; Annisa Noviyani; Ridhatul Khairunnisa; Yulia Hanoselina
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial Politik Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The success and capabilities of Civil Servants (ASN) are crucial for providing high-quality public services. Public satisfaction with government services is directly influenced by the good quality of civil servants. To fulfill their duties as public servants in the current era of digital disruption, civil servants must be flexible, innovative, and professional. This research examines the role of the Human Resources Development Agency (BPSDM) of West Sumatra Province in enhancing the competence of civil servants thru managerial education and training programs, a strategic effort to improve such competence. This research was conducted qualitatively using a descriptive approach. Data collection methods include in-depth interviews with the West Sumatra Provincial BPSDM, literature research from various journals, performance reports, and relevant official documents. The research results indicate that BPSDM plays a strategic role in enhancing the capacity of civil servants thru the implementation of a blended learning system, change projects, and continuous evaluation focused on improving the quality of public services. The results indicate that BPSDM West Sumatra not only improves the technical and managerial knowledge of ASN but also enhances their readiness to navigate the demands of digital transformation in public administration. Blended learning has expanded learning opportunities while maintaining cost efficiency and ensuring instructional effectiveness. The Change Project component also encourages participants to propose and implement innovative initiatives within their respective agencies. Its impact is demonstrated through improved problem-solving abilities, organizational analysis, and the execution of practical solutions that support institutional performance. Despite facing challenges such as limited resources, varied participant competence levels, and technical barriers in digital learning, BPSDM continues to strengthen training implementation through trainer capacity-building, strategic participant selection, and broader institutional collaboration.