This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrisa
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DETEKSI DINI WERENG COKLAT DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN PADI SAWAH DI DESA BENA KECAMATAN AMANUBAN SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Darni R. D. Siala; Petronella S. Nenotek; Yasintha L. Kleden; Jesayas A. Londingkene; Don H. Kadja; Libertus Wandi
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9291

Abstract

Wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama penting pada padi sawah. Hama ini juga menjadi salah satu vektor virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Sejauh ini, informasi tentang keberadaan wereng masih sangat terbatas oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk mengetahui keberadaan populasi, musuh alami, dan intensitas kerusakannyanya di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu melakukan pengamatan langsung pada persawahan di lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan secara diogonal pada luasan 25 m x 30 m dengan jarak antar unit pengamatan 1-1,5 ha. Masing-masing unit pengamatan, terdapat 5 sub unit pengamatan yang ukuran 1m x 1m. Pengamatan dilakukan 3 minggu setelah tanam sampai dengan dua minggu sebelum panen. Variabel pengamatan adalah populasi wereng batang coklat, intensitas kerusakan wereng batang coklat, dan musuh alaminya. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat adalah 4 ekor/m2, rerata intensitas kerusakan adalah 29,90%, yang dikategori serangan sedang. Di dalam agroekosistem tersebut ditemukan lima spesies musuh alami yang berperan sebagai predator. Kelima spesies tersebut adalah Metioche sp, Pardosa sp., Tetragnatha sp., Conocephalus sp., dan Micraspis sp. Berdasarkan rerata intensitas kerusakan, hama ini perlu diwaspadai dengan melakukan tindakan preventif sehingga tidak terjadi ekplosif hama. Hasil pengamatan keliling menunjukkan serangan N. lugens belum membentuk spot-spot hupperburn.