p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrisa
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI JAMUR PASCAPANEN PADA BUAH TOMAT YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KUPANG Agnes V. Simamora; Julinda B.D Henuk; Petronella S. Nenotek; Mayavira V. Hahuly; Diana Y. L. Serangmo; Wista Kapitan
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9289

Abstract

Serangan jamur patogenik pada buah-buahan dan sayuran merupakan salah satu masalah mendasar yang menyebabkan rendahnya produksi pasca panen di Indonesia. Buah tomat merupakan produk pertanian yang mudah rusak dan sangat rentan mengalami kerusakan mekanis, fisiologis, dan patologis apabila tidak dilakukan penanganan pascapanen yang benar. Hal ini menyebabkan buah tomat dengan mudah terkontaminasi oleh jamur patogen. Penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2018 ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur yang berasosiasi dengan buah tomat yang dijual pada beberapa pasar tradisional di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi pedagang buah tomat di empat pasar tradisional yang ada di Kupang yaitu pasar Penfui, pasar Oeba, pasar Inpres Naikoten, dan pasar Oesao. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei di lapangan dan eksperimen di laboratorium. Sampel buah tomat sakit dimasukkan ke dalam plastik sampel, diberi label dan dibawa ke laboratorium untuk pengamatan lebih lanjut dan pengidentifikasian patogen secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan makrokopis dilakukan untuk mengamati warna dan bentuk koloni, serta kecepatan tumbuh pada cawan Petri. Pengamatan secara mikroskopis dilakukan untuk mengamati persekatan hifa, bentuk dan ukuran konidia, konidiofor, dan tubuh buah lainnya. Data gejala dan tanda patogen pada buah tomat serta identifkasi patogen secara makroskopis dan mikroskopis dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar yang dibandingkan dengan literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh species jamur pascapanen yang berasosiasi dengan buah tomat di pasar, yaitu Aspergillus niger, Aspergillus wentii, Aspergillus flavus, Aspergillus parasiticus, Mucor circinelloides, Fusarium oxysporum, dan Penicillium lanosum.
DETEKSI DINI WERENG COKLAT DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN PADI SAWAH DI DESA BENA KECAMATAN AMANUBAN SELATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Darni R. D. Siala; Petronella S. Nenotek; Yasintha L. Kleden; Jesayas A. Londingkene; Don H. Kadja; Libertus Wandi
JURNAL AGRISA Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i2.9291

Abstract

Wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama penting pada padi sawah. Hama ini juga menjadi salah satu vektor virus kerdil rumput dan kerdil hampa. Sejauh ini, informasi tentang keberadaan wereng masih sangat terbatas oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk mengetahui keberadaan populasi, musuh alami, dan intensitas kerusakannyanya di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu melakukan pengamatan langsung pada persawahan di lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan secara diogonal pada luasan 25 m x 30 m dengan jarak antar unit pengamatan 1-1,5 ha. Masing-masing unit pengamatan, terdapat 5 sub unit pengamatan yang ukuran 1m x 1m. Pengamatan dilakukan 3 minggu setelah tanam sampai dengan dua minggu sebelum panen. Variabel pengamatan adalah populasi wereng batang coklat, intensitas kerusakan wereng batang coklat, dan musuh alaminya. Hasil penelitian menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat adalah 4 ekor/m2, rerata intensitas kerusakan adalah 29,90%, yang dikategori serangan sedang. Di dalam agroekosistem tersebut ditemukan lima spesies musuh alami yang berperan sebagai predator. Kelima spesies tersebut adalah Metioche sp, Pardosa sp., Tetragnatha sp., Conocephalus sp., dan Micraspis sp. Berdasarkan rerata intensitas kerusakan, hama ini perlu diwaspadai dengan melakukan tindakan preventif sehingga tidak terjadi ekplosif hama. Hasil pengamatan keliling menunjukkan serangan N. lugens belum membentuk spot-spot hupperburn.
UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA JENIS MOLUSKISIDA NABATI TERHADAP Pomacea canaliculata L. PADA TANAMAN PADI Don H. Kadja; Petronella S. Nenotek; Avila P. Herlina
JURNAL AGRISA Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Agrisa
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/agrisa.v11i1.9330

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur dari bulan Juli 2020 sampai Agustus 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari beberapa jenis moluskisida nabati yaitu pinang, tembakau, dan mimba terhadap keong mas pada tanaman padi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan gejala teramati mortalitas pada keong mas yang diberi perlakuan ekstrak daun tembakau menunjukkan gejala gerakannya semakin lama semakin lambat, warna kulit keong mas memucat, keong mas yang mati akibat keracunan tidak ada gerakan lagi. Ekstrak daun tembakau bersifat toksik terhadap keong mas dan toksisitas berbeda pada setiap perlakuan, Konsentrasi sebanyak 20% dapat membunuh 100%. Hasil analisis probit menunjukan bahwa toksisitas ekstrak daun tembakau lebih beracun terhadap keong mas dibandingkan dengan kedua ekstrak daun mimba dan buah pinang. Pada konsentrasii 1,19% ekstrak daun tembakau dapat mematikan 50% keong mas (LC50). Sedangkan pada LC yang sama konsentrasi yang diperlukan oleh daun mimba dan buah pinang masing-masing adalah 3.15% dan 5.58%. Nilai LC95 menunjukkan ektrak daun tembakau lebih beracun 12,87 kali dari ekstrak daun mimba dan 8,06 kali dari ekstrak buah pinang. Sedangkan ekstrak buah pinang lebih beracun 0,62 kali dari ekstrak daun mimba. Dengan demikian ekstrak daun tembakau dapat digunakan sebagai molukusida dan direkomendasikan untuk mengendalikan keong mas.