Ikan teri umumnya menyebar secara merata hampir di seluruh wilayah perairan pesisir Indonesia. Ikan teri banyak dikonsumsi langsung oleh masyarakat namun banyak juga yang menjadikan ikan teri sebagai bahan baku produk hasil perikanan salah satunya produk sambal. Ikan teri dapat digunakan sebagai bahan baku utama untuk pembuatan sambal. Hal ini dilakukan dalam rangka diversifikasi produk, agar varian produk ikan teri yang dihasilkan menjadi lebih banyak dan beragam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis proyeksi usaha produk sambal ikan teri. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kreativitas Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat Palu. Waktu penelitian selama 5 (lima) bulan dimulai pada bulan Maret sampai bulan Juli 2022. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kulitatif yang bersifat studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Analisis usaha pembuatan sambal ikan teri dilakukan dengan menggunakan rumus pendapatan usaha, revenue cost ratio (R/C), payback period, dan break even point (BEP). Hasil penelitian menunjukan pembuatan sambal ikan teri dengan menggunakan bahan baku 1 kg dapat menghasilkan sambal sebanyak 3.8 kg. Kemudian dikemas dalam kemasan botol menjadi 29 botol dengan isi bersih masing-masing 133 gram. Total biaya satu kali produksi sambal ikan teri sebesar Rp. 672.295 dengan total penerimaan sebesar Rp. 725.000. Hasil analisis R/C ratio pendapatan bersih yang diperoleh dalam satu tahun usaha pembuatan produk sambal ikan teri sebesar 1.08, hasil analisis Payback Period berdasarkan hasil penelitian sebesar 2.6 tahun, sedangkan hasil analisis break even point menunjukkan titik impas usaha produk sambal ikan teri sebesar Rp. 560.212 dengan jumlah unit sebanyak 27 botol pada harga Rp.25.000.