Muhammad Riduansyah
Universitas Sari Mulia Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI MANAJEMEN KECEMASAN DENGAN TEKNIK ART THERAPY DI DESA PAKU ALAM RT 02 KABUPATEN BANJAR Sri Suryaningsih Ningsih; Yulia Puspita Sari; Azna Yuliana; Made Aditya Affanda; Rian Tasalim; Subhannur Rahman; Muhammad Riduansyah
Jurnal Batikmu Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Batik Mu
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v2i2.1348

Abstract

Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengakibatkan berbagai macam dampak masalah kesehatan, baik masalah fisik ataupun masalah kejiwaan pada setiap orang. Timbulnya masalah kesehatan jiwa bisa disebabkan karena adanya trauma berkepanjangan dari para penyintas yang pernah berada dikondisi bencana banjir. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Rt.02 Desa Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk didapatkan data bahwa sebagian besar masyarakat disana mengalami stress, kecemasan, depresi. Upaya promosi kesehatan jiwa yang dilakukan pemerintah belum maksimal menjangkau masyarakat yang ada di Rt.02 Desa Paku Alam Kecematan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Hal ini dibuktikan dengan belum adanya kader kesehatan jiwa di Desa Paku Alam. Pelayanan kesehatan jiwa masih berfokus pada upaya kuratif seperti rujukan pasien yang mengalami masalah kesehatan jiwa.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara, menjaga dan meningkatkan kesehatan jiwa paska bencana banjir adalah dengan cara mengelola stress atau manajemen stress. Manajemen stress adalah salah satu upaya dimana individu melakukan pengontrolan atau pengaturan stress. Tujuannnya agar masyarakat Rt.02 Desa Paku Alam mengenal penyebab stress dan mengetahui tehnik-tehnik mengelola stress. Metode pelaksanaan yaitu dengan cara ceramah tanya jawab. Terapi yang digunakan Art Therapy dengan jumlah partisipan sebanyak 20 orang. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa paku alam RT 02 menunjukan hasil bahwa terjadinya penurunan kecemasan setelah dilakukannya kegiatan Art Therapy. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa kegiatan art therapy dapat direkomendasikan untuk masyarakat yang mengalami ganguan kecemasan pasca banjir.
CARDIAC CARE IN CULTURAL (CCIC): PELATIHAN MANAJEMEN SERANGAN JANTUNG DENGAN BUDAYA BANJAR “MENYAMAK” BAGI AHLI CABUT ANGIN DI DESA PEMURUS BARU BANJARMASIN M. Sobirin Mohtar; Muhammad Riduansyah; Sandi Suwardi; Asmadiannor Asmadiannor
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.312

Abstract

ABSTRAKPenyakit Jantung masih merupakan salah satu penyebab kematian utama dinegara maju danberkembang, salah satunya penyakit jantung dengan ACS (Acute Coronary Syndrome). Tingginyaangka kematian akibat serangan jantung disebabkan keterlambatan keluarga mendapatkanpenanganan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kepercayaan.Berdasarkan temuan terdapat tempat pengobatan tradisional pasien serangan jantung di DesaPemurus Banjarmasin. Sasaran atau mitra dari kegiatan program kemitraan masyarakat ini adalahahli cabut angin. Kepercayaan yang masih membudaya dimasyarakat terhadap persepsi penyakitjantung diantaranya mengganggap; penyakit menyamak (nyeri dada), masuk angin danmempercayakan terhadap ahli cabut angin, namun jika hal ini tidak teratasi maka akanberpengaruh terhadap prevalensi kecacatan dan kematian akibat keterlamabatan pertolongan.Maka dari itu, tingginya angka kematian akibat serangan jantung harus dapat dicegah. salahsatunya melalui kegiatan Cardiac care in Cultural kepada ahli cabut angin, kader dan masyarakatdi Desa Pemurus Baru dengan cara memberikan pelatihan manajemen serangan jantung sepertigejala serangan dan manajemen tindakannya dengan mempertahankan budaya tersebut selamatidak menyimpang dari Kesehatan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan; meliputitahap persiapan dilakukan diskusi dengan mitra untuk merumuskan permasalahan mitra dansolusinya. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan Pelatihan Manajemen Kegawatan dilanjutkandengan pemberian edukasi kesehatan didampingi oleh fasilitator yang dilaksanakan mulai tanggal17 Desember 2018 sampai dengan 02 Januari 2019. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan dariSasaran yang diberikan pelatihan pada kelompok ahli cabut angin (90%), Kader (100%), danMasyarakat (100%) telah memahami dengan baik tentang manajemen kegawatan seranganjantung beserta intervensinya setalah diberikan pelatihan dan edukasi kesehatan.Kata Kunci : Cardiac care in Cultural, Ahli cabut angin, Kader, Masyarakat