Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ARAHAN PENGEMBANGAN FUNGSI KAWASAN PELABUHAN RAKYAT SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN WISATA DI DESA BOROKO KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA SULAWESI UTARA Muhammad Zaki
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 1 Februari 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.791 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i1.40

Abstract

Kegiatan penataan bangunan dan lingkungan merupakan salah satu bagian yang penting dalam upaya menciptakan penataan ruang yang terpadu, dengan menciptakan aktivitas baru,lingkungan yang berkualitas, penataan permukiman yang terarah, dan kawasan sebagai bagian dari suatu ruang kota. Tujuan dari pengembangan fungsi pelabuhan ini adalah mengembangkan potensi kawasan tepian pantai di desa boroko kabupaten bolaang mongondow dengan konsep pengembangan faslitas dan infrastruktur yang di sesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan masyarakat dan mempertimbangkan asas perencanaa lingkungan yang berkelanjutan serta mengintegrasikan antara fungsi permukiman, prasarana transportasi dan aktivitas yang dapat menjembatani berbagai kegiatan komersial, fasilitas umum dan fasilitas sosial pada jalur lintas Provinsi. Metode dan Arahan Pengembangan Fungsi Pelabuhan ini dilakukan menggunakan metode Deskriptif dan ditujukan untuk mewadahi kegiatan wisata pantai dan beberapa pulau wisata yang ada disekitar pelabuhan desa boroko diantaranya Pantai Batu Pinagut, Pulau Damar, Ayer Belanda, Pantai Tanjung Dulang. Hasil akhir penelitian ini melahirkan ide dan gagasan dengan pendekatan pengembangan kawasan binaan dengan analisis dan konsep arahan desain sebagai pengembangan destinasi wisata kabupaten bolaang mongondow
STUDI PENGEMBANGAN PERPARKIRAN KOTA BAUBAU Muhammad Yusri Lukman; Muhammad Zaki; Andi Muhammad ikhsan
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 2 No 1 Februari 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.814 KB) | DOI: 10.33096/losari.v2i1.55

Abstract

Meningkatnya pembangunan disetiap kota kususnya pusat-pusat bisnis ternyata belum mampu menyediakan lahan parkir yang mencukupi, sehingga badan jalan yang berada di sekitarnya digunakan untuk lahan parkir. Apabila badan jalan tersebut dilalui lalu lintas dalam jumlah yang cukup besar maka bisa dipastikan bahwa parkir di badan jalan akan menimbulkan permasalahan lalu lintas (kecepatan menurun dan waktu tempuh meningkat. Timbulnya permasalahan parkir di kota-kota besar mengajak masyarakat dan para akhli untuk berfikir dan betul-betul memahami sistem perparkiran. Konsep dan karakteristik parkir, analisis kebutuhan parkir, perencanaan geometrik lahan parkir, serta kebijakan parkir merupakan salah satu ide yang bias diimplementasikan untuk menangani permasalahan parkir khususnya di Kota Baubau. Penelitian ini bertujuan 1.Mengkaji kelayakan lokasi perparkiran yang terbaik, optimal dan mempunyai prospek yang baik bagi pengembangan wilayah Kota Baubau; 2.Mengkaji kelayakan sosial budaya masyarakat kaitannya dengan rencana Penentuan lokasi-lokasi perparkiran, baik skala mikro (kelayakan sosial budaya pada lokasi terpilih) maupun skala makro (kelayakan sosial budaya dikaitkan dengan Kota Baubau secara keseluruhan); 3.Mengkaji kelayakan lingkungan pada titik-titik lokasi perparkiran agar tidak terjadi degradasi lingkungan akibat adanya perencanaan lokasi parkir; 4. Mengkaji aspek ekonomi dan memperhitungkan tingkat pendapatan pada saat pengoperasian sistem perparkiran berjalan, perkiraan biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan area perparkiran serta memperkirakan pengembalian investasi dengan asumsi-asumsi yang rasional dan realistis. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yakni survey sekunder dan survey primer.
IDENTIFIKASI LETAK DAN FUNGSI RUANG TERBUKA PUBLIK DI PULAU KODINGARENG LOMPO Muhammad Zaki; Muhammad Yusri Lukman; Adithya Yudistira
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v12i1.41003

Abstract

Hampir semua studi mengenai perencanaan kota (yang dipublikasikan dalam bentuk rencana umum tata ruang kota dan pendetailannya) menyebutkan bahwa kebutuhan ruang terbuka di perkotaan berkisar antara 30% hingga 40%, termasuk di dalamnya bagi kebutuhan jalan, ruang-ruang terbuka perkerasan, danau, kanal, dan lain-lain. Ini berarti keberadaan ruang terbuka hijau (yang merupakan sub komponen ruang terbuka) hanya berkisar antara 10 % – 15 %. Salah satu ruang terbuka kota yang selama ini kurang mendapat perhatian adalah ruang terbuka yang berada di daerah pesisir laut yang lebih dikenal dengan pantai. Menurut UNESCO (1993), kawasan pesisir merupakan kawasan yang paling padat dihuni, dimana dua pertiga kota-kota di dunia dengan penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa terdapat di wilayah pesisir (kurang lebih 60%). Salah satunya di pulau Kodingareng Lompo luas area daratan di pulau ini seluas 48 Ha. Tutupan daerah pulau umumnya didominasi oleh permukiman, sekitar 85% lahan di pulau Kodingareng Lompo digunakan untuk permukiman selebihnya adalah fasilitas dan vegetasi pulau. Permasalahan yang dihadapi yaitu Tidak adanya peruntukan ruang terbuka publik yang jelas sebagai media interaksi masyarakat Pulau Kodingareng Lompo dan konsep dan arahan desain dalam merancang ruang terbuka publik yang refresentatif. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif (field research). Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Penulis mendeskripsikan data-data yang diperoleh secara langsung dari Pulau Kodingareng Lompo. Data tersebut di deskripsikan sesuai dengan keadaan nyata dilapangan dan dibandingkan dengan teori yang sudah ada dan menjadi dasar dari penelitian ini. Keywords: Ruang Terbuka Publik , Kawasan Pesisir