This Author published in this journals
All Journal Ebers Papyrus
Evy Luciana
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Praktik Pelayanan Primer Kedokteran Keluarga Evy Luciana
Ebers Papyrus Vol. 15 No. 1 (2009): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meditasi untuk Kesehatan dan Kebahagiaan Evy Luciana
Ebers Papyrus Vol. 13 No. 4 (2007): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meditasi merupakan praktek pikiran-tubuh yang ditemukan dalam berbagai budaya dan tradisi di seluruh dunia. Ia diakui sebagai salah satu pengobatan  alternatif  pendamping dan telah menunjukkan memiliki efek yang bermanfaat dalam pengobatan banyak penyakit. Walaupun ada banyak cara dan variasi dalam tehnik meditasi,  namun semuanya  berdasarkan pada kesunyian  dan keadaan berdiam  dalam  saat sekarang  yaitu berhenti  dan cukup  hanya menyadari keadaan sekarang. Dalam lingkungan kita yang sibuk, dengan jadwal kerja yang padat, serta gaya hidup modern di perkotaan maka ketidakseimbangan antara pikiran-tubuh dan jiwa dapat timbul, yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatan  dan kesejahteraan kita. Melihat kondisi seperti itu, meditasi  dapat dipertimbangkan sebagai komponen  yang penting yang harus disertakan ke dalam aktivitas sehari-hari kita dan dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup kita. Hal ini dapat menciptakan keharmonisan antara kita sebagai individu dan komunitas serta lingkungan di sekitar kita, sehingga menghasilkan manusia yang hidup lebih sehat dan bahagia.
Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Pemberian Teh Hijau Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Kelurahan Jelambar II Jakarta Barat 30 Juli - 10 Agustus 2009 Evy Luciana; Vivie Heryanto; Raymond Adiwicaksana; Adrianus Kanaris; Harijono S
Ebers Papyrus Vol. 15 No. 3 (2009): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Puskesmas Kelurahan Jelambar II menunjukkan tingginya prevalensi hipertensi di wilayah kerja tersebut. Pemberian teh hijau diketahui bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian teh hijau pada penderita hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Jelambar II, Jakarta Barat pada periode 30 Juli 2009 - 10 Agustus 2009. Penelitian bersifat eksperimental dengan desain non-randomized open-label clinical trial dengan intervensi yang diberikan berupa teh hijau dan clinical endpoint perbedaan tekanan darah balk sistolik maupun diastolik setelah diintervensi. Responden terdiri dari 25 orang penderita hipertensi yang dipilih dengan cara purposive non-random sampling. Data diperoleh dengan mengukur tekanan darah dan dianallsls dengan SPSS versi 12 (menggunakan uji statistik t-berpasangan. Penelitian dilakukan dl Puskesmas Kelurahan Jelambar II, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat selama 11 hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata perbedaan (10,43 mmHg) tekanan sistolik yang bermakna (p<0,0001) antara sebelum dan sesudah pem berian teh hijau. Sedangkan untuk tekanan darah diastolik rerata perbedaan sebelum dan sesudah pemberian teh hijau adalah sebesar 2,61 mmHg dan tldak bermakna (p=0,208). Oleh karena itu dapat dlsimpulkan bahwa walaupun pemberian teh hijau dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik pada pasien hipertensl, namun sebaiknya pengobatan hipertensi dlsertaidengan pengobatan cara lainnya karena besarnya tekanan sistolik yang berhasil diturunkan berkisar 10 mmHg. 
Hubungan angara Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berkunjung ke Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Periode Juli - Agustus 2008 Evy Luciana; Feriy Hariyanto; Lisa Lisa; Dhammadina Dhammadina; Widya Indriani; Dara Dara
Ebers Papyrus Vol. 15 No. 3 (2009): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian hipertensi di Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan Jakarta Barat sejak bulan Januari 2008- Juni 2008 masih cukup tinggi. Hipertensi menduduki peringkat ke-3 setelah ISPA dan TBC. Menurut literatur, kejadian hipertensi mulai terlihat pada usia 20- 40 tahun dan orang yang memiliki kebiasaan merokok cenderung lebih cepat terjadi hipertensi dibandingkan orang yang tidak merokok. Hal inilah yang mendasari ditelitinya hubungan antara kejadian hipertensi pada pasien berusia minimal 20 tahun dengan kebiasaan merokok. Penelitian bersifat analitik cross-sectional ini dilakukan selama 2 hari (13 Agustus 2008- 14 Agustus 2008) terhadap pasien yang berobat ke balai pengobatan umum Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non-random sampling sehingga diperoleh 84 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang menyertakan pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Data kemudian diolah menggunakan metode uji kemaknaan Chi square dengan Yate's correction dan perhitungan Prevalence Rate Ra­ tio (PRR) berserta Attribute Risk (AR). Dari hasil penelitian didapatkan 20 responden (23,81 %) menderita hipertensi dan 19 orang (22,62%) memiliki kebiasaan merokok. Diantara 19 orang responden ini, 9 orang (47,37%) diantaranya menderita hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien berusia minimal 20 tahun di Puskesmas Pembina Kecamatan Kembangan (x2=5,93, dengan 0,01<p<0,02), dimana mereka yang memiliki kebiasaan merokok mempunyai resiko 2,8 kali lebih besar untuk men­ derita hipertensi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan merokok (PRR = 2,80). Untuk mengurangi prevalensi kejadian pada pasien berusia minimal 20 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan, penulis menyarankan kepada masyarakat agar melakukan pola hidup sehat termasuk menghentikan kebiasaan merokok serta perlunya penyusuhan tentang hipertensi dan bahaya merokok yang dilakukkan oleh para kader.