Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Lahan Kritis di Kota Kotamobagu Rachel J Van Diest; Esly Takumansang; Vicky Makarau
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 9 No. 2 (2020): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v9i2.31740

Abstract

Abstrak Kotamobagu merupakan kota otonom yang terdapat di Provinsi Sulawesi Utara Juga mengalami kemajuan yang cukup Pesat. Kota Kotamobagu tahun 2000-2013 secara keruangan yang ditekankan pada perubahan bentuk pemanfaatan lahan, Serta perkembangan sosial dan kultur masyarakat, hal ini juga menyebabkan perubahan fungsi lahan. Peralihan fungsi lahan yang terdapat disebagian besar wilayahnya, yakni dari hutan menjadi lahan pertanian dan dari pertanian menjadi pemukiman berpengaruh pada menurunnya kualitas dari lingkungan dan hal tersebut akan menyebabkan kritisnya lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pemanfaatan dan persebaran lahan kritis di kota kotamobagu dan Menganalisis tingkat kekritisan lahan di kota kotamobagu. Metodenya menggunakan analisa spasial berbantuan software ArcGis. Melalui overplay, metode tersebut sangat baik dipakai dalam pembahasan keruangan. Data erosi, kelerengan, penutupan tajuk dan menajemen lahan dipakai guna melihat sebaran lahan yang kritis Tahapanya ada tiga cara yaitu Overlay, editing atribut data dan analisis tabular. Hasilnya adalah persebaran lahan kritis 4 kecamatan di Kota Kotamobagu dengan kategori Sangat Kritis, Kritis, Agak Kristis, Potensial Kritis dan Tidak kritis. Pemanfaatan ruang pada lahan kritis ini berupa Hutan, Perkebunan, Sawah, permukiman dan lainnya masuk dalam kriteria lahan kritis yang artinya dapat beresiko terjadinya bencana dan pemanfaatan ruang tegalan , semak belukar, ruang lahan yang dikategorikan sebagai lahan kritis terbagi dalam permanfaatan lahan kritis dan tidak kritis, yang artinya lahannya masih bisa dipertahankan agar meminimalisir bencana-bencana kedepannya. Kata kunci: Analisis Lahan, Lahan Kristis, Kota Kotamobagu
Perencanaan Kawasan Pariwisata di Kota Tobelo Stevan Dobiki; Raymond Tarore; Vicky Makarau
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 10 No. 1 (2021): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v10i1.34462

Abstract

The city of Tobelo has many tourist attractions it's run government and people who live close to the attractions. The city of Tobelo has the potential of a tourist attraction known as luari beach, the island coast of kumo, Kupa-Kupa Beach and Telaga Paca. The tourism support facility has not been adequate, damaged and unavailable and road infrastructure at small tourist spots. Special attention was needed from the city government of tobelo especially the western halmahera tourism service to implement a special strategy planning the existing tourist areas in the city of Tobelo and then the potential for tourism in the city of tobelo could be developed optimally so that no damage to the development of the region itself. The methods used in this study are qualitative and quantitative descriptive by using the SWOT method of analysis. The purpose of this study is to determine the tobelo city's strengths, weaknesses, threats, and opportunities and tourism development strategy correspond to the variable tourism research. The results of this study created internal and external factors for the city of tobelo's tourism development with its development strategy considering existentially conditions consistent with analysis available according analysis results. which is to raise awareness of people, maintain quality of objects, tourist promotion and socialization of the tourist awareness. Keyword : tourism, infrastructure, sosialitation
CONVENTION HALL DI MINAHASA TENGGARA. Arsitektur Kontemporer Apfia C. Sambuaga; Vicky Makarau; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25045

Abstract

Pertemuan secara langsung merupakan hal yang sudah jarang terjadi dalam dunia yang berkembang, disebabkan oleh teknologi yang semakin canggih dan tidak tersedianya banguna khusus di beberapa tempat, dalam hal ini untuk daerah Minahasa Tenggara yang terletak di Provinsi Sulawei Utara. Daerah ini belum mengutamakan gedung pertemuan seperti Convention Hall yang merupakan satu peluang dalam meningkatkan segala perkembangan yang ada di daerah tersebut yang dapat berdampak baik secara nasional maupun internasional jika memiliki keinginan dan peluang yang besar, dimana yang seharusnya dapat meningkatkan segala perekonomian suatu daerah baik dalam bidang ekonomi, politik dan lain sebagainya sehingga diperlukan Convention Hall . Convention Hall yang memiliki fungsi baik untuk suatu daerah juga dipadukan dengan penerapan tema Arsitektur kontemporer sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kekinian, yang nantinya pengguna tetap merasakan perkembangan lewat penerapan Arsitektur Kontemporer pada Convention Hall, dimana penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Kontemporer seperti penggunaan material yang lebih baru ataupun permainan warna yang saat ini sangat berpengaruh dalam aspek keindahan, serta penggunaan suatu struktur bagi bangunan, juga bangunan yang memperlihatkan keindahan alam yang belum banyak diperhatikan oleh masyarakat, yang seharusnya dapat berpengaruh baik bagi lingkungan. Kata Kunci: Minahasa Tenggara, Convention Hall, Arsitektur Kontemporer
PUSAT SENI DAN BUDAYA PAPUA DI JAYAPURA. “REINTERPRETING TRADISIONAL” Doanus Kogoya; Vicky Makarau; Raymond Ch. Tarore
MEDIA MATRASAIN Vol. 17 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v17i1.37027

Abstract

Indonesia adalah bangsa yang memiliki kebudayaan yang unik dan beraneka ragam. Dimana tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dan menghasilkan suatu kesenian khas yang membedakan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Salah satu kota kesenian yang khas di Indonesia adalah Kota Jayapura. Kota jayapura merupakan kota seni dan budaya yang kental. Tari triton, tari pikon/kecapi mulut dan tari tipa merupakan salah satu kebudayaan dan kesenian peninggalan tradisi Papua. Sering dengan perkembangan jaman kebudayaan Papua mulai terlupakan, banyak generasi muda tadak mengenali tentang kebudayaan-kebudayaan tersebut. Masuknya budaya asing menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap menurunnya minat masyarakat budayanya sendiri, terutama generasi muda mudi yang lebih enjoi dengan kesenian-kesenian modern yang telah menjamur sampai lupa akan indentitas mereka sebagai orang Papua. Oleh karena itu, dengan adanya perancangan Pusat Seni dan Budaya Papua di Jayapura ini dapat meningkatkan kembali akan indentitas kebudayaan daerahnya dan memperkenalkan kebudayaan Papua ke manca Negara dengan cara memberikan pelatihan, pengembangan akan kesenian-kesenian Papua kepada masyarakat khususnya masyarakat Orang Asli Papua serta sarana pelestarian kebudayaan daerah dan sarana rekreasi. Output dari pada rancangan tidak hanya dari segi fisik atau keindahan arsitekturnya saja, melainkan nilai-nilai dari arsitektur Papua tersebut yang dimunculkan pada perkembangan arsitektur-arsitektur jaman sekarang tanpa melupakan arsitektur daerahnya. Dengan penerapan tema Re-Interpreting Tradisi ini diharapkan dapat mengangkat kembali nilai-nilai arsitektur Papua yang mulai dilupakan.