Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyuluhan Pelatihan Senam Otak Untuk Meningkatkan Daya Ingat di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara Astri Handayani; Fransisca Chondro; Lily Marliany Surjadi; Juni Chudri
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 07 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Otak adalah organ manusia yang berperan penting dalam fungsi memori. Salah satu tanda penurunan kerja otak adalah menurunnya fungsi memori. Selama pandemic COVID-19 dimana terjadi pembatasan kontak sosial maka terjadi penurunan aktivitas fisik dari masyarakat. Salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan adalah melakukan senam otak. Senam otak adalah salah satu latihan sederhana yang dapat dilakukan dengan manfaat yang banyak diantaranya adalah meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan motivasi untuk belajar hal-hal yang baru, menstimulasi otak bagian kanan dan kiri serta memperbaiki fungsi kognitif. Oleh karena itu penting dilakukan upaya penyuluhan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai senam otak agar dapat mengurangi resiko terjadinya penurunan fungsi memori dimasa pandemi ini.
Pengukuran Kadar Kolesterol Total Dan Pelayanan Konsultasi Sindrom Metabolik Di Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur Astri Handayani; Fransisca Chondro; Lily Marliany Surjadi; Juni Chudri
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metabolic syndrome is a set of symptoms of metabolic disorders consist of insulin resistance, dyslipidemia, central obesity and hypertension. Metabolic syndrome can be categorized as an important problem for pre-elderly and elderly age groups, due to the aging process factors that play an important role in the prevalence of cardiovascular risk and metabolic risk factors. One indicators to check is the cholesterol level. Cholesterol levels that exceed normal level in the body will accumulate in the walls of blood vessels and cause a condition called atherosclerosis. Based on the above, it is considered necessary to check the level of total cholesterol in the blood as a simple initial screening step for metabolic syndrome and conduct management and lifestyle changes. This community service activity will be done with consultation, screening, physical examination and treatment of residents. A supporting examination will be conducted to find out the total cholesterol level. Then the participants consult according to the examination results.
Penyuluhan Protokol 3M Dalam Pencegahan COVID-19 Pada Penduduk Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara Juni Chudri; Fransisca Chondro; Astri Handayani
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 : Oktober (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 is a disease caused by a variant of SARS-COV2 virus. The symptoms of this disease are fever, cough, malaise, myalgia, short of breath that can happened in 2 – 14 days after infection. The transmission of this disease happened when droplet of a patient is dispersed in the air and the inhaled by other people or by using object that has been contaminated by the COVID-19 patients. The first case of COVID-19 in Indonesia was reported on March 2nd, 2020 and soon after there’s an increase in morbidity and mortality rate regarding this disease. There are some ways that can be done to reduce the transmission of this disease such as wearing mask properly, handwashing, and physical distancing. Advice regarding the health protocol was not only issued by Ministry of Health of Indonesia, but also by World Health Organization. Another way to reduce the transmission of this disease is to isolate the patient and implement the physical distancing between the patient and caregiver.
Hubungan konsumsi susu dengan fungsi kognitif pada lansia Derry Arkan Prabowo; Fransisca Chondro
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.148-156

Abstract

LATAR BELAKANGPada lansia, fungsi kognitif adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Adanya gangguan pada fungsi kognitif akan menimbulkan disfungsi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia adalah penuaan, penyakit metabolik dan nutrisi. Banyak sekali asupan nutrisi yang berpengaruh terhadap fungsi kongitif, salah satunya adalah susu. Sampai saat ini telah dilakukan beberapa penelitian terkait hubungan antara konsumsi susu dengan fungsi kognitif pada lansia namun didapatkan hasil yang kontradiktif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara konsumsi susu dan fungsi kognitif pada lansia.METODEPenelitian cross-sectional dengan desain observasional analitik ini dilakukan di Posyandu Kelurahan Krendang, Jakarta Barat pada Bulan Agustus–Desember 2019 dengan melibatkan 135 responden. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah berusia minimal 60 tahun, tidak memiliki gangguan dalam membaca dan menulis, tidak mengalami gangguan pendengaran serta bersedia menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusinya adalah lansia yang telah didiagnosis menderita hipertensi dan diabetes mellitus. Dalam wawancara terpimpin dengan setiap responden didapatkan karakteristik sosiodemografis (usia, jenis jelamin, dan pendidikan), tingkat konsumsi susu diukur dengan kuesioner susu yang diadaptasi dari Naruki Kitano, dan penilaian fungsi kognitif dengan kuesioner Montreal Cognitive Assesment Indonesia. Analisis data menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan α=0.05.HASILDidapatkan responden yang memiliki kebiasaan mengonsumsi susu adalah sebesar 51.9%, yang mengalami gangguan fungsi kognitif adalah sebanyak 87.4%, dan pada uji bivariat kedua variabel didapatkan p=0.660.KESIMPULANPada penelitian ini dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dan fungsi kognitif.