Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kompetensi SDM Museum Keris Nusantara (MKN) dalam Pembuatan Konten Narasi Digital Benda Koleksi Museum Albertus Agung Yuwono; Bayu Dewa Murti; Ardianna Nuraeni; Nur Saptaningsih; Anita Rusjayanti; Paramita Widya Hapsari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6416

Abstract

Museum Keris Nusantara (MKN) yang baru berumur lima tahun perlu meningkatkan performanya sejalan dengan perwujudan visi dan misinya sebagai tempat edukasi pengunjung yang menyenangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, MKN harus segera berbenah diri dengan menyelesaikan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi. Permasalahan tersebut adalah (1) belum tersedianya konten narasi digital benda koleksi museum, dan (2) kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) MKN yang belum mumpuni untuk mengolah dan memproduksi konten narasi digital secara mandiri. Padahal, di era teknologi modern seperti saat ini, konten digital audio-visual berperan signifikan untuk menarik pengunjung. Artikel ini mendeskripsikan bentuk kontribusi Tim Pengabdian English for Vocational Purposes Program Studi D-3 Bahasa Inggris, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai solusi bagi MKN. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kompetensi staf MKN agar mereka mampu memproduksi konten digital secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas LCD Display yang selama ini dibiarkan mati. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode pelatihan dan pendampingan pembuatan konten narasi digital benda koleksi museum bagi 15 staf MKN selama 7 bulan. Hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan ini berupa sembilan video narasi benda koleksi MKN ber-voice over bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dihasilkan oleh staf MKN, dan siap ditayangkan di LCD Display di setiap lantai MKN.The Keris Nusantara Museum (MKN), established in 2017, needs to improve its performance to accomplish its mission and vision to serve as a fun and learning destination for visitors. To reach its goals, MKN needs to find solutions for the current issues they are facing. They are: (1) the lack of digital narrative content of museum collections, and (2) the lack of MKN staff's competence to produce digital narrative content. Digital audio-visual content definitely plays a big part in drawing visitors in today's modern age of technology. This article describes the contribution of the English for Vocational Purposes Community Service Team of the English Diploma Study Program, Vocational School, Universitas Sebelas Maret (UNS) as a solution for MKN. This community service activity aims to improve the skills of MKN staff to allow them to independently produce digital content with the aid of the LCD Display facility, which has been abandoned since 2017. The activities were carried out through training and assistance in developing digital narrative content for museum collections for 7 months. The products of this training and assistance activity are nine narrative videos of MKN collections with both Indonesian and English voice-over, created by MKN staff, which are ready to be shown on LCD Displays on every MKN floor.
PERSUASION IN TOURISM PROMOTION BILINGUAL TEXTS: THE IMPORTANCE OF SYNTACTIC FORMS AND CHOICES Bayu Budiharjo; Ardianna Nuraeni; Nur Saptaningsih; Bayu Dewa Murti; Anita Rusjayanti
Leksema: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ljbs.v7i1.4419

Abstract

This study is aimed at examining the message communicated by verbal material in bahasa Indonesia and English in the Boyolali tourism promotion bilingual booklet. The study employs descriptive qualitative approach and applies qualitative data analysis under the framework of Syntax. The research data take form of sentences in the Boyolali tourism promotion bilingual booklet in bahasa Indonesia and in English. The findings show that Boyolali tourism promotion bilingual booklet carries an inequivalent message in terms of informative content and persuasive force. This research has also proven that syntax is a substantial asset in the formation of promotional messages in the promotion of tourism destinations of Boyolali.
KESEIMBANGAN ANTARA AKURASI DAN SENSITIVITAS BUDAYA DALAM PENERJEMAHAN: PERSPEKTIF MASYARAKAT MULTIBAHASA Anita Rusjayanti
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.38575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keseimbangan antara akurasi dan sensitivitas budaya dalam penerjemahan, dengan fokus pada masyarakat multibahasa. Akurasi memastikan bahwa pesan dalam teks sumber disampaikan secara tepat tanpa kehilangan makna, sedangkan sensitivitas budaya mendukung keberterimaan dan relevansi pesan dalam konteks budaya bahasa target. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dengan menganalisis berbagai literatur dari jurnal terkemuka, buku, dan laporan penelitian terkait penerjemahan lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketegangan antara kebutuhan untuk mempertahankan akurasi dan tuntutan untuk menjaga sensitivitas budaya, terutama dalam penerjemahan teks yang memiliki nilai budaya tinggi. Strategi penerjemahan seperti adaptasi budaya, penggunaan anotasi, dan pendekatan kolaboratif dengan pakar budaya diidentifikasi sebagai solusi untuk mengatasi dilema ini. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam penerjemahan, di mana kedua aspek ini perlu dipadukan untuk menghasilkan terjemahan yang efektif dan bermakna. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman teoretis dan praktis tentang bagaimana penerjemahan dapat mendukung komunikasi lintas budaya yang harmonis. Saran diberikan kepada praktisi dan akademisi untuk terus mengembangkan strategi penerjemahan yang mampu menjawab tantangan di era globalisasi dan masyarakat multibahasa.