Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMILAHAN SAMPAH MANDIRI DAN TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI SAMPAH ORGANIK DI DESA SIDOREJO, KECAMATAN BANDONGAN, MAGELANG, JAWA TENGAH Laeshita, Putri
JURNAL KASTARA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Pertanian_Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/kastara.v2i2.289

Abstract

This community service aims to help train the community, especially housewives and farmer groups in Sidorejo Village in carrying out waste sorting independently and intensively as well as providing information on utilizing household organic waste as liquid organic fertilizer. This is because there is still no training on the importance of an effort to utilize waste, especially inorganic and organic waste produced by household waste. The methods used are lectures, questions and answers, forum discussions, and workshops on independent waste management training practices. The strategy for managing inorganic waste such as plastic can be done by recycling and depositing it in a waste bank to reduce environmental pollution. Inorganic waste is difficult to decompose by nature so that plastic waste can be used as handicraft products to reduce waste. Meanwhile, organic waste can be utilized by making liquid organic fertilizer based on EM4 bioactivator which can be applied to plants. With training and information on waste sorting independently and intensively, it is hoped that the community will be more concerned about the environment and be able to manage waste independently so that they can protect the environment and nature. Information in the form of processing organic waste into liquid fertilizer is expected to be continued into organic waste management into liquid fertilizer so that people can increase their income and become business opportunities that can improve people's welfare in the future.
Asosiasi Begomovirus dan Betasatelit dalam Pengendalian Penyakit Kuning melalui Pendekatan Bioteknologi Sidik, Effi Alfiani; Laeshita, Putri
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 11, No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 “Optimalisasi Pengelolaan Lah
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sidik, E.A., Laeshita, P.  (2023). Association of begomoviruses and betasatellit in controlling yellow disease through a biotechnological approach. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 Tahun 2023, Palembang 21 Oktober 2023. (pp. 660-672).  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Begomovirus belongs to the Geminivirus family, which is the largest genus that causes disease in many plants. Begomovirus genomes are monopartite and bipartite. In recent years it has been known that monopartite and bipartite begomoviruses associate with ssDNA satellit (betasatellit). Recombination that occurs between begomoviruses and betasatellit can trigger the emergence of new species and play a role in spread. The goal of this article is to describe the association between begomoviruses and betasatellit and their role in control using biotechnological approaches. This article was studied applying a scientific literature review process. This association plays a role in triggering the emergence of symptoms in the pathogenicity process. The betasatellit region contains a single open reading frame (ORFs) (βC1 gene) as a determinant of pathogenicity. Begomoviruses and betasatellit contain ORFs that encode replication, transcription, and RNA silencing (suppressing gene silencing) activities. The existence of this association can be an alternative control that utilizes the application of RNA interference (RNAi) to control begomovirus infection. Implemented by producing transgenic plants that harbor two different RNAi hairpin intron constructs using conserved regions from the viral genome and ORFs βC1 from the betasatellit genome. The multifunctional nature of the encoded protein may be a promising alternative in the development of resistance against begomovirus infection. In the end, transgenic plants were produced with milder symptoms and less viral DNA accumulation.
Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Cabai (Capsicum annum) dan Strategi Pengendaliaannya di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo Khasanah, Uswatun; Irvanusi Cahyana, Reva; Habibullah, Muhammad; Laeshita, Putri
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 7 No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil petani, sistem budidaya, macam hama penyakit, strategi pengendalian, dan upaya pengendalian ramah lingkungan oleh petani cabai di Desa Banyuurip. Penelitian dilakukan di Desa Banyuurip pada tanggal 18 sampai 20 September 2020. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dengan jumlah narasumber seperempat dari jumlah petani cabai keseluruhan yang dipilih menggunakan teknik sampling acak sederhana. Hasil penelitian berupa profil petani yaitu usia produktif (83,33 %), pekerjaan utama bertani (83,33 %), pendidikan SD (83,33 %), bertani selama lebih dari 20 tahun (66,67 %), dan lahan milik sendiri (100 %). Sistem budidaya yaitu olah tanah secara modern dan tradisional (83,33 %), pupuk dasar campuran (100 %), menanam varietas gorga (66,67 %), sumber air sungai (66,67 %), pupuk susulan anorganik (100 %). Hama yang banyak menyerang secara berurutan dari yang paling tinggi yaitu thrips, ulat grayak, lalat buah, kutu kebul, gasir, dan belalang. Sedangkan untuk penyakit yaitu busuk buah antraknosa, virus kuning. Strategi pengendalian secara kimia, preventif, rutin, tetapi masih sedikit yang tepat dosis (33,33 %). Petani cabai di Desa Banyuurip belum mau beralih ke pengendalian yang ramah lingkungan sehingga perlu diberi pemahaman agar mau menerapkan alternatif yang direkomendasikan seperti pestisida organik, kultur teknis, dan musuh alami.
KEPARAHAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI DI DESA PENDEM, KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG Laeshita, Putri
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Agrohita
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v10i2.20550

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditi hortikultura yang penting dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penurunan produksi pada cabai dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah penyakit tanaman. Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit penting pada cabai yang sangat merugikan di Indonesia. Kerugian yang diakibatkan akibat penyakit ini mencapai 90%. Ngablak merupakan salah satu wilayah penghasil produk hortikultura yang cukup tinggi di Kabupaten Magelang. Peneltian bertujuan untuk mengetahui keparahan penyakit antraknosa di Desa Pendem, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian dilaksanakan di Desa Pendem, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang dan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil 81 sampel buah cabai pada sebuah petakan lahan dan sampel yang diperoleh dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keparahan penyakit pada cabai mencapai 58,75% dan termasuk dalam kategori berat.