Saat ini, isu pencemaran laut yang diakibatkan oleh sampah antropogenik sudah menjadi tantangan global. Sampah yang ditemukan di kolom air, pantai, dan sungai memberikan dampak negatif terhadap ekosistem dan biota. Tujuan riset ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terkait dengan kondisi dan solusi pencemaran sampah di perairan Muara Gembong. Metode yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi tiga tahapan yakni melakukan diskusi terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan lokal, Kemudian melakukan wawancara dengan masyarakat dan pihak pengelola sampah tradisional, dan ketiga dengan melakukan survei inventarisasi sampah di sekitar ekosistem dan sungai. Persepsi masyarakat terkait sampah yang ditemukan di muara sungai dan ekosistem menunjukkan bahwa sumber sampah berasal dari aktivitas masyarakat sekitar dan hulu sungai. Sampah yang ditemukan pada ekosistem pesisir yaitu mangrove diindikasikan berasal dari wilayah Karawang atau perairan di bagian utara. Selain itu, menurut masyarakat bahwa sampah di wilayah tersebut juga berasal dari Jakarta (selatan Muara Gembong) dan sungai-sungai lainnya. Kondisi oseanografi Teluk Jakarta juga berpengaruh terhadap distribusi sampah, seperti arus, angin, dan pasang surut. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan perbaikan infrastuktur seperti pembuatan tempat sampah terpadu. Kemudian adanya regulasi dan aturan serta edukasi terkait pengelolaan sampah. Masyarakat juga menginginkan adanya pelatihan pengolahan sampah sehingga dapat meningkatkan ekonomi. Secara umum masyarakat lokal Muara Gembong mengetahui dampak kerusakan alam dan kerugian sosial ekonomi yang terus terjadi serta menjadikan perbaikan sistem infrastruktur dan edukasi menjadi kunci utama solusi permasalahan sampah laut. Di sisi lain, peran serta masyarakat dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan penanganan sampah.