Ibnu Faizal
Departemen Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran Jl. Ir. Sukarno Km. 21 UBR 40600, Jawa Barat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBELAJARAN PENANGANAN SAMPAH LAUT DI DI PULAU SERIBU DAN SEKITARNYA Zuzy Anna; Noir Primadona Purba; Ibnu Faizal; Lantun Paradhita Dewanti
Jurnal Berdaya Vol 2, No 2 (2022): Desember-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v2i2.43573

Abstract

Pulau Seribu merupakan salah satu destinasi wisata penting di Provinsi DKI Jakarta. Sebagai salah satu kabupaten kepulauan, Pulau Seribu mempunyai tantangan terutama pada aspek pengelolaan sampah. Saat ini, pengelolaan sampah masih bersifat pengelolaan sentris dimana pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah. Disisi lain terdapat LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang mempunyai inisiatif agar sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, kegiatan ini dimulai dari mengindentifikasi beberapa lokasi sampah di pulau Pramuk dan sekitarnya yang kemudian melakukan sharing knowledge dengan LSM penggiat sampah. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagaimana pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hasil menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Pulau Pramuka terhadap penanganan sampah mulai meningkat ditandai dengan adanya Rumah Literasi Hijau. Tempat tersebut menjadi salah satu lembaga yang didirikan oleh warga di Pulau Pramuka yang memiliki pengelolaan sampah lokal. Proses yang dilakukan mulai dari penyadaran terhadap pemilahan dan pengumpulan sampah bagi masyarakat sampai kepada pengolahan sampah menjadi bahan bakar. Hal ini menjadi Langkah konkret yang melibatkan partisipasi masyarakat. Pada kondisi luas dan skala yang lebih besar, dapat terus dilakukan sebagai upaya penanggulangan timbulan sampah di pulau tersebut.
PERSEPSI MASYARAKAT TERKAIT ISU SAMPAH PADA EKOSISTEM DAN PERAIRAN DI KECAMATAN MUARA GEMBONG Ibnu Faizal; Noir Primadona Purba; Alexander M.A. Khan; Alfinna Yebelanti
Jurnal Berdaya Vol 1, No 1 (2021): Juni-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v1i1.33344

Abstract

Saat ini, isu pencemaran laut yang diakibatkan oleh sampah antropogenik sudah menjadi tantangan global. Sampah yang ditemukan di kolom air, pantai, dan sungai memberikan dampak negatif terhadap ekosistem dan biota. Tujuan riset ini adalah mengetahui persepsi masyarakat terkait dengan kondisi dan solusi pencemaran sampah di perairan Muara Gembong. Metode yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi tiga tahapan yakni melakukan diskusi terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan lokal, Kemudian melakukan wawancara dengan masyarakat dan pihak pengelola sampah tradisional, dan ketiga dengan melakukan survei inventarisasi sampah di sekitar ekosistem dan sungai. Persepsi masyarakat terkait sampah yang ditemukan di muara sungai dan ekosistem menunjukkan bahwa sumber sampah berasal dari aktivitas masyarakat sekitar dan hulu sungai. Sampah yang ditemukan pada ekosistem pesisir yaitu mangrove diindikasikan berasal dari wilayah Karawang atau perairan di bagian utara. Selain itu, menurut masyarakat bahwa sampah di wilayah tersebut juga berasal dari Jakarta (selatan Muara Gembong) dan sungai-sungai lainnya. Kondisi oseanografi Teluk Jakarta juga berpengaruh terhadap distribusi sampah, seperti arus, angin, dan pasang surut. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan perbaikan infrastuktur seperti pembuatan tempat sampah terpadu. Kemudian adanya regulasi dan aturan serta edukasi terkait pengelolaan sampah. Masyarakat juga menginginkan adanya pelatihan pengolahan sampah sehingga dapat meningkatkan ekonomi. Secara umum masyarakat lokal Muara Gembong mengetahui dampak kerusakan alam dan kerugian sosial ekonomi yang terus terjadi serta menjadikan perbaikan sistem infrastruktur dan edukasi menjadi kunci utama solusi permasalahan sampah laut. Di sisi lain, peran serta masyarakat dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan penanganan sampah.
RESPON DAN PRESEPSI MASYARAKAT TERHADAP TUMPAHAN MINYAK PADA EKOSISTEM MANGROVE, MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI Dena Indriawan; Ankiq Taofiqurohman S; Indah Riyantini; Ibnu Faizal
Jurnal Berdaya Vol 1, No 2 (2021): Desember-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v1i2.36048

Abstract

Ekosistem mangrove di Pulau Jawa mengalami degradasi setiap tahunnya, terlepas dari perannya sebagai salah satu ekosistem utama pesisir. Hal ini diperparah dengan kejadian tumpahan minyak akibat kebocoran pipa pada sumur YYA-1 ONWJ milik Pertamina, yang mencemari wilayah perairan dan pesisir Muara Gembong. Presepsi dan respon masyrakat terhadap kejadian tersebut penting untuk ditelaah lebih lanjut guna menentukan langkah dan kebijakan yang diambil untuk meminimalisir dampak-dampak terkait. Metode yang digunakan dalam riset ini menggunakan teknik survei dengan wawancara langsung masyarakat di Muara Gembong dengan menggunakan skala likert dan juga observasi langsung keadaan di daerah riset. Hasil dari survei wawancara masyarakat di Muara Gembong menyatakan bahwa mayoritas warga sekitar telah memiliki pengetahuan yang baik terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari tumpahan minyak terhadap ekosistem mangrove yang ada di daerah pesisir. Respon dari masyarakat untuk melakukan pembersihan tumpahan minyak di lokasi yang terpapar dapat berdampak meminimalisir kematian mangrove di daerah tersebut perlu didukung.
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA DI MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS DESA CIBODAS, MAJALAYA, JAWA BARAT Noir P Purba; Ibnu Faizal; Putri Gita Mulyani
Farmers: Journal of Community Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v3i2.41120

Abstract

COVID-19 terdeteksi di Indonesia pada tahun 2020, dan merupakan awal pandemi di Indonesia yang ditandai dengan penyebaran virus tersebut ke seluruh daerah. Pandemic COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas manusia. Selain itu, dampak lainnya adalah adanya degradasi lingkungan. Kegiatan survey dan monitoring dilakukan pada Bulan November-Desember 2021 dengan melibatkan 12 mahasiswa serta satu asisten pendamping. Setiap hari, surveyor/observer melakukan pengamatan di tempat umum seperti sekolah, kantor pemerintahan, pasar, kafe dan toko. Kegiatan yang diamati meliputi pengamatan kondisi lingkungan, kebiasaan masyarakat terhadap protokol kesehatan, serta pola hidup sehat. Hasil pemantauan 3M adalah berkisar lebih dari 60% warga Desa Cibodas kurang memperhatikan protokol kesehatan yang ada. kasus COVID-19 yang rendah di Desa Cibodas menjadi alasan utama kenapa kepedulian terhadap pemakaian masker menurun. Disisi lain, menjaga jarak dan fasilitas mencuci tangan di Desa Cibodas sudah sangat baik. pola hidup sehat sudah dilakukan di Desa Cibodas antara lain melalui olahraga rutin, senam sehat, bersepeda, dan kejuaraan olah raga seperti badminton dan volley ball. Salah satu acara yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah dengan senam sehat. Sampah di cibodas masih sama aja jenisnya. Sekarang tambah ada sampah masker selama covid ini. Untuk sampah bekas vaksin seperti jarum dan bekas medis lainnya biasanya dibawa lagi.
Adaptasi Masyarakat Pulau Pramuka dalam Mereduksi Sampah Laut Noir Primadona Purba; Zuzy Anna; Ibnu Faizal; Fanny Kristiadhi
Farmers: Journal of Community Services Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v2i2.32530

Abstract

Pulau Pramuka sebagai salah satu destinasi wisata di Pulau Seribu mempunyai tantangan dalam pengelolaan sampah. Artikel ini bertujuan untuk melihat adaptasi masyarakat dalam memanajemen sampah. Metode yang digunakan adalah dengan melaksanakan mini seminar, diskusi tertutup, dan observasi langsung. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Pulau Pramuka sudah memahami dampak sampah laut bagi ekosistem dan biota. Kemudian ditemukan bahwa penduduk juga sudah melakukan nilai tambah sampah. Dari hasil observasi langsung, ditemukan bahwa sudah terdapat infrastruktur untuk menangani sampah di daratan. Rekomendasi penting untuk pengelolaan sampah di pulau ini adalah pelatihan untuk meningkatkan nilai tambah sampah ke bentuk yang bervariasi. Selain itu, diperlukan kolaborasi antara pemangku kebijakan dan masyarakat kepulauan.