Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Struktur Komunitas Makrozoobentos di Situ Gintung, Situ Bungur Dan Situ Kuru, Ciputat Timur Rijaluddin, Alfan Farhan; Wijayanti, Fahma; Haryadi, Joni
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.745 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i2.1613

Abstract

Makrozoobentos adalah biota yang hidup di dalam substrat maupun menempel di permukaan dasar perairan. Makrozoobentos memiliki peran penting dalam eksositem akuatik, yaitu sebagai sumber makanan biota perairan dan sebagai detritus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos di Situ Gintung, Situ Bungur dan Situ Kuru. Titik pengambilan sampel terdiri dari 5 stasiun dengan masing-masing 3 ulangan. Faktor fisik kimia makrozoobentos diuji dengan t-test. Hasil t-test menunjukkan di Situ Gintung dan Situ Bungur hanya nilai pH yang berbeda (p<0,01), sedangkan Situ Kuru memiliki kondisi fisik kimia yang berbeda dengan Situ Gintung dan Situ Bungur (p<0,01). Makrozoobentos yang ditemukan di ketiga lokasi pengamatan seluruhnya terdiri dari 10 famili dan 16 jenis. Makrozoobentos dari jenis P. canaliculata terlihat mendominasi pada lokasi Situ Gintung. Sedangkan pada lokasi Situ Kuru jenis T. tubifex ditemukan lebih mendominasi. Nilai indeks keanekaragaman (H’) di Situ Gintung (1,74) dan Situ Bungur (2,29) yang tergolong sedang, mengindikasikan kedua perairan tercemar sedang. Sedangkan nilai indeks keanekaragaman Situ Kuru (0,92) yang rendah, mengindikasikan perairan tersebut tercemar berat.Kata kunci : keanekaragaman, makrozoobentos, Situ Gintung, Situ Bungur, Situ Kuru
Population And Diversity Of Phytoplankton On Ramadan In Situ Gintung ‎Lake, South Tangerang, Banten Province, Indonesia Assuyuti, Yayan Mardiansyah; Rijaluddin, Alfan Farhan; Ramadhan, Firdaus; Tokeshi, Mutsunori
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 6, No 2 (2017): EL-HAYAH (VOL 6, NO 2,March 2017)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v6i2.4882

Abstract

Changes in the social behavior of Moslems before, during and after Ramadan may impact on lake ecosystems. The aim of this study was to investigate temporal variation in the phytoplankton community of Situ Gintung lake, South Tangerang, Banten Province before, during and after of Ramadan periods 2015. Community composition, abundance, diversity (Shannon-Wiener index H'), dominance (D) and evenness (J) were measured for phytoplankton assemblages. Phytoplankton belonging to 7 divisions and 64 species were found. Phytoplankton belonging to 7 divisions and 64 species were found. The abundance, diversity and evenness indices of phytoplankton showed no significant temporal variation except dominance index..
Komunitas Fitoplankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Situ di Ciputat Timur, Tangerang Selatan Haribowo, Dinda Rama; Assuyuti, Yayan Mardiansyah; Rijaluddin, Alfan Farhan; Attamimi, Febi Irfaullah; Nurkholidah, Nurkholidah; Shalsabilla, Syalwa Ersadiwi; Sugoro, Irawan; Ryandra, Raka; Ramadhan, Firdaus
Biosel Biology Science and Education Vol. 12 No. 2 (2023): BIOSEL (Biology Science and Education: Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/bs.v12i2.5534

Abstract

Situ di Kota Tangerang Selatan memiliki kondisi memprihatinkan sehingga mempengaruhi kondisi biologis fitoplankton. Fitoplankton menjadi bioindikator kualitas akuatik karena sensitif terhadap perubahan lingkungan. Tujuan penelitian ini mengetahui kimia-fisik perairan dan kelimpahan komunitas fitoplankton. Penelitian ini dilakukan di tiga Situ Tangerang Selatan yaitu Situ Gintung, Situ Kuru, dan Situ Bungur pada bulan Juni-Agustus 2016. Pengambilan sampel mengacu pada Bellinger dan Sigee (2010) yang modifikasi. Hasil kualitas ketiga situ tersebut berkategori  baik, walaupun nilai WQI cenderung menurun pada tiap periode. Nilai keanekaragaman di ketiga berada direntang  0,5409–1,982 yaitu sedangkan nilai keseragaman berada direntang 0,3357 – 0,7901, dan untuk nilai dominansi berada diangka 0,2078 – 0,733 dengan masing-masing berkategori rendah hingga sedang. Komposisi jenis (%) yang ditemukan di ketiga situ masing-masing cenderung sama dengan jenis tertiggi Chlorophyceae sebesar 35– 53% dan jenis terendah Chryptophyceae sebesar 4–6% dan Euglenophyceae  sebesar 4–7%.