Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Water Boiling Celery Affects Blood Pressure in Elderly with Hypertension Erni Tri Indarti; Lexy Oktora Wilda; Yiyin Nuvitasari
Journal for Quality in Public Health Vol. 4 No. 1 (2020): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v4i1.147

Abstract

Backgroud One of the degenerative diseases that become a health problem in the world is hypertension. High blood pressure is commonly found in elderly patients. The cause of hypertension in the elderly is losing the elasticity of blood vessels. Purpose The purpose of this research to determine the influence of water boiling celery against blood pressure in the elderly with hypertension. Metods Design research using pre experiment with One group approach pre-post test design. Population of all elderly hypertension in Posyandu elderly Bruno village Ngliman Sawahan District Nganjuk with a total of 24 elderly. Held on 2-8 March 2020. Sample 24 respondents with Total Sampling. An independent variable is the boiling of celery water, and a blood pressure dependent variable using a sphygmomanometer. Analysis used the Wilcoxon Signed Rank test through the program SPSS version 16 with α = 0.05. Results The results of the study were obtained from 24 respondents of blood pressure in the elderly before being given the boiling water of celery nearly half the mild category, which is 11 respondents (46%). Blood pressure in the elderly after being given the boiling water of celery almost entirely mild category, which is 20 respondents (83.4%). The Wilcoxon Signed Rank test obtained p value 0.035 ≤ α = 0.05, Ha was accepted and there was an influence of water-giving celery for blood pressure in the elderly with hypertension. Concluion In this case the boiling water of celery can make one of complementary therapies in lowering blood pressure, especially against the elderly. In addition to the water of celery decoction can be a non-pharmacological therapy, so that someone who is experiencing high blood pressure pain or hypertension does not necessarily depend on the drug in lowering high blood pressure.
Dukungan Keluarga Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Pada Lansia Diposyandu Lansia Desa Baron Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk Lexy Oktora Wilda; Shelfia Putri Wijayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i1.1594

Abstract

Lansia beresiko terkena Diabetes Mellitus dari pada usia.dewasa, dikarenakan pada usia 60 – 90 tahun terjadi penambahan intolerasnsi gula darah (glukosa). Kemampuan sel pankreas dalam produksi insulin mengalami pengurangan pada proses penuaan pada lansia Lansia dengan kondisi keterbatasannya memerlukan perhatian dari keluarga dalam membantu menangani penyakitnya. Diabetes merupakan penyakit kronik yang membutuhkan perubahan yang bermakna pada gaya hidup dan kepatuhan terhadap tindakan penatalaksanaan Diabetes Mellitus. Faktor yang mempengaruhi tindakan penatalaksanaan Diabetes Mellitus yaitu faktor perilaku dan faktor di luar perilaku. Faktor perilaku salah satunya adalah dukungan keluarga maupun tokoh Masyarakat. Dukungan keluarga dapat berperan penting dalam penatalaksanaan lansia yang menderita Diabetes Mellitus dalam melakukan perawatan selama menderita Diabetes Mellitus. Dukungan keluarga dalam penatalaksanaan diabetes mellitus merupakan faktor utama bagi penderita untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam melakukan perawatan diri
The Effect of Green Tea Leaf Decoction on Changes in Cholesterol Levels in the Elderly in Losari Village, Gondang District, Nganjuk Regency Lexy Oktora Wilda; Ine Nadia Damayanti
Journal of Global Research in Public Health Vol. 8 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jgrph.v8i1.437

Abstract

Complex changes in the elderly often cause health problems, one of which is an increase in blood cholesterol levels. Total cholesterol in the blood increases with the aging process. Cholesterol is a form of fat that the body needs. Cholesterol can cause problems if the levels are excessive. The purpose of this study was to determine the effect of giving green tea leaf decoction to changes in cholesterol levels in Losari Village, Gondang District, Nganjuk Regency as many as 26 respondents. The results of this study indicate that the cholesterol levels before being given the decoction of green tea leaves are mostly in the high cholesterol category, namely 15 respondents (58%) and the cholesterol levels after being given the decoction of green tea leaves, half have the category of normal cholesterol levels, namely 13 respondents (50%). sufficient, namely 13 respondents (50%). Wilcoxon test results show that p value = 0.001 ≤ α = 0.05. so that Ha is accepted, meaning that there is an effect of giving green tea leaf decoction to changes in cholesterol levels in the elderly in Losari Village, Gondang District, Nganjuk Regency.
Nyeri Sendi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Werungotok Kecamatan Nganjuk Lexy Oktora Wilda; Rahayu Budi Utami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 5 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i5.1700

Abstract

Proses penuaan terjadi karena adanya perubahan degeneratif, salah satunya yaitu perubahan pada sistem muskulosketal sehingga lansia lebih rentan terkena penyakit salah satunya nyeri sendi. Nyeri sendi merupakan keluhan sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan pada satu atau lebih area persendian. Tingkat nyeri pada lansia sebagian besar berada pada tingkat sedang. Hasil ini dipengaruhi oleh umur, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan jenis kelamin responden. Umur yang bertambah membuat lansia lebih rentan terhadap nyeri sendi. Orang dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih tahu cara mengatasi nyeri sendi. Pekerjaan yang pernah dijalani juga memengaruhi postur tubuh, yang dapat memperburuk nyeri sendi. Perbedaan ini juga bisa terlihat antara pria dan wanita. Penelitian ini memberikan dasar untuk mencari pendekatan yang lebih sederhana dalam mengelola nyeri pada lansia
Pemberian Pijat Bayi Dalam Meningkatkan Kualitas Tidur Pada Bayi (6 – 12 Bulan) Di Posyandu Kelurahan Mangundikaran Kabupaten Nganjuk Rahayu Budi Utami; Lexy Oktora Wilda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 5 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i5.1701

Abstract

Pijat bayi merupakan terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi sudah lama dilakukan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan turun temurun, dikutip oleh Prasetyono, 2013 dalam buku Roesly, 2001. Secara ilmiah pijat bayi adalah pemberian rangsangan terhadap hormon dalam tubuh. Zat yang berperan mengatur fungsi seperti nafsu makan, tidur, daya ingat dan belajar, pengaturan suhu, suasana hati, perilaku, fungsi pembuluh darah, kontraksi otot, pengaturan sistem endokrin dan depresi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan stimulasi pijat pada bayi guna meningkatkan kualitas tidur bayi (usia 6 – 12 bulan) di Posyandu Desa Mangundikaran Kabupaten Nganjuk. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, demonstrasi, dan diskusi interaktif yang melibatkan ibu dan bayi usia 6 – 12 bulan. Hasil kegiatan menunjukan peningkatan pemahaman ibu tentang pentingnya pijat bayi dan adanya peningkatan kualitas tidur pada bayi stelah diberikan pijat. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini memberikan dampak positif dalam pertumbuhan dan perkembangan anak melalui peningkatan kualitas tidurnyai
HUBUNGAN RISIKO ERGONOMI (POSTUR KERJA) PEKERJA SHUTTLECOCK DENGAN TERJADINYA LOW BACK PAIN Fitra Handika Hutama; Fenda Rifa’atunnisa; Lexy Oktora Wilda
JURNAL SABHANGA Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL SABHANGA
Publisher : LPPM STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.121 KB) | DOI: 10.53835/jssbn.v1i1.3

Abstract

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA LANSIA DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI (Di Desa Banjarejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk) Armanila Kerlin Puspandari; Lexy Oktora Wilda; Sefrina Rukmawati
JURNAL SABHANGA Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL SABHANGA
Publisher : LPPM STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.151 KB) | DOI: 10.53835/jssbn.v1i1.6

Abstract

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN BURNOUT PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD NGANJUK Fitrah Handika Hutama; Lexy Oktora Wilda; Windi Hayuning Ristiani
JURNAL SABHANGA Vol. 2 No. 1 (2020): JURNAL SABHANGA
Publisher : LPPM STIKes SATRIA BHAKTI NGANJUK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.497 KB) | DOI: 10.53835/jssbn.v2i1.27

Abstract

Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressif Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kelurahan Mangundikaran RW 05 Kabupaten Nganjuk Lexy Oktora Wilda; Wahyu Tri Kusuma Jati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara fisilogis dengan bertambahnya usia maka seseorang akan mengalami aging proses salah satunya perubahan fisik, yang akan berpengaruh juga pada penurunan jumlah hormon melatonin. Dimana hormon melatonin salah satu hormon dalam tubuh yang terdapat secara alami dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Hormon melatonin disekresi oleh kelenjar pineal, yang terletak pada pusat otak, ketika malam hari hormon ini diproduksi untuk mengatur siklus tidur seseorang mulai dari munculnya rasa kantuk, tidur, hingga terbangun dari tidur. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik untuk mengurangi insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap insomnia Pada lansia di Posyandu Lansia RW 05 Kelurahan Mangundikaran Kabupaten Nganjuk. Desain Pra Eksperimental One Group Pretest-Posttest Design. Populasinya ada 35 lansia dengan teknik Purposive Sampling didapatkan sampel 15 responden. Untuk Terapi Relaksasi Otot Progresif menggunakan SOP, untuk insomnia pada lansia mengunakan kuesioner. Analisa data menggunakann Wilcoxon Sign Rank test. Hasil uji Wilcoxon Sign Rank test p (value) = 0.001 artinya ada Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progressif Terhadap Insomnia Pada Lansia.