Pelestarian nilai kebudayaan dan kesenian masyarakat sangat penting untuk dilakukan oleh siapa saja dan dengan cara apa saja, termasuk mendokumentasikannya dalam bentuk karya tulis seperti cerita pendek. Pelatihan kepenulisan cerita pendek (cerpen) bertema kebudayaan dan kesenian masyarakat Sulawesi Selatan merupakan upaya untuk mengajak mahasiswa di Kota Makassar dalam melestarikan nilai-nilai kebudayaan dan kesenian. Kegiatan pelatihan ini menjadi upaya untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa dalam berliterasi dan berkesenian. Peserta yang terlibat dalam pelatihan adalah mahasiswa Universitas Islam Makassar dan mentor merupakan praktisi sastra, praktisi budaya, dan dosen. Bentuk kegiatan berupa pelatihan dengan model partisipatif. Peserta pelatihan melakukan langkah-langkah seperti mendengarkan ceramah dari pakar, mengikuti tutoring, melakukan observasi sederhana, studi literatur, kepenulisan, dan penyuntingan naskah. Kegiatan pelatihan dilakukan tiga tahap: tahap pertama adalah seminar dan workshop kepenulisan (September dan Oktober 2023), tahap kedua adalah pendampingan penulisan (Januari dan Februari 2024), dan tahap ketiga adalah diseminasi hasil pelatihan kepenulisan (Oktober 2024). Luaran pelatihan ini berupa karya cerita peserta pelatihan. Hasil dari pelatihan ini dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam menulis cerpen bertema kebudayaan dan kesenian Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berimplikasi pada pendalaman karakter mahasiswa melalui pemahaman cerpen kebudayaan dan kesenian. Preserving the cultural and artistic values of the community is highly essential to do by anyone and in any way, including documenting them in the form of written works such as short stories. Short story writing training in the theme of culture and art of South Sulawesi is an effort to encourage students in Makassar City to preserve cultural and artistic values. This activity is also an effort to increase students' interest and talent in literacy. Participants involved in the training were students from Makassar Islamic University. The mentors involved in this program were literary practitioners, cultural practitioners and lecturers. The form of activity is training with a participatory model. Training participants carried out steps such as listening to lectures from experts, taking part in tutoring, making simple observations, studying literature, writing and editing manuscripts. The training activities were conducted in three stages, the first was seminars and writing workshops (September and October 2023), the second stage was writing assistance (January and February 2024), and the third stage was dissemination of the results of the writing training (October 2024). The output of this training was in the form of stories by the training participants. The result is this program can foster student creativity in writing short stories in the varied themes of South Sulawesi culture and art. As a result, this activity leads to an implication for deepening student character through understanding cultural and artistic short stories.