Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rekonsiliasi Konflik Ambon Berbasis Nilai–Nilai Kearifan Lokal Pela Gandong, 1999-2002 Hidayat Hasan; Sulasman
Tsaqofah Vol. 20 No. 2 (2022): July-December 2022
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v20i2.7086

Abstract

Pela gandong is a local wisdom that was born from the social dynamics of the people of Central Maluku. The values ​​contained in pela gandong became the initial capital for social reconciliation of the fractured relationship after the 1999-2002 conflict. This study tries to answer three main problems, namely: first, how did the conflict occur and what caused it. Second, what is the impact arising from the 1999-2002 conflict events and third, what is the role of pela gandong values ​​as a media for resolution after the 1999-2002 conflict. This research is a literature study (library research). This type of research is a qualitative research using a historical approach. The findings of this study prove that Pela Gandong as a medium for conflict resolution is more effective for the social historical reconstruction of Salam-Sarane, which is based on the integration of the value system contained in Pela Gandong, namely; brotherhood between countries, solidarity, harmony, and religiosity. These values ​​become the basis for maintaining the integrity of inter-religious life in Ambon.
Perkara Gaib Pada Ritual Masyarakat Islam Sunda (Studi Buku Cosmology And Social Behavior In A West Javanese Settlement, Robert Wessing) Ridwan Harun; Hidayat Hasan; Usman Supendi
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 3 (2023): GJMI - SEPTEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i3.63

Abstract

Artikel ini bertujuan mengangkat tema ritual keagamaan masyarakat Islam Sunda, adapun metode yang digunakan adalah Pendekatan kepustakaan (library research) yaitu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, seperti buku buku, majalah-majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu Proses penyebaran Islam di Tatar Sunda tidak seluruhnya diterima di beberapa tempat, masih terdapat komunitas yang bertahan dalam ajaran leluhurnya seperti masyarakat Baduy. Mereka adalah komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan terkungkung di satu wilayah religius yang khas. Masuknya agama Islam ke Tatar Sunda menyebabkan terpisahnya komunitas penganut ajaran Sunda Wiwitan yang taat dengan mereka yang kemudian menganut Islam. Ritual keislaman masyarakat Sunda dan keyakinannya masih terdapat pengaruh dari ajaran leluhur seperti meminta pada roh orang baik yang telah meninggal, namun ada yang berpendapat bahwa meminta pada roh orang yang meninggal tersebut hanyalah sebagai penyampai kepada Allah atau dalam kajian Islam disebut dengan tawassul. Kemudian terdapat juga acara peringatan Muludan atau kelahiran Nabi Muhammad Saw yang mana peringatan tersebut juga terdapat ajaran leluhur yang bertentangan Islam, maka acara Muludan tersebut diubah dengan cara memberikan ceramah tentang kisah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad Saw.