Artikel ini bertujuan mengangkat tema ritual keagamaan masyarakat Islam Sunda, adapun metode yang digunakan adalah Pendekatan kepustakaan (library research) yaitu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, seperti buku buku, majalah-majalah, dokumen, catatan dan kisah-kisah sejarah dan lain-lainnya. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu Proses penyebaran Islam di Tatar Sunda tidak seluruhnya diterima di beberapa tempat, masih terdapat komunitas yang bertahan dalam ajaran leluhurnya seperti masyarakat Baduy. Mereka adalah komunitas yang tidak mau memeluk Islam dan terkungkung di satu wilayah religius yang khas. Masuknya agama Islam ke Tatar Sunda menyebabkan terpisahnya komunitas penganut ajaran Sunda Wiwitan yang taat dengan mereka yang kemudian menganut Islam. Ritual keislaman masyarakat Sunda dan keyakinannya masih terdapat pengaruh dari ajaran leluhur seperti meminta pada roh orang baik yang telah meninggal, namun ada yang berpendapat bahwa meminta pada roh orang yang meninggal tersebut hanyalah sebagai penyampai kepada Allah atau dalam kajian Islam disebut dengan tawassul. Kemudian terdapat juga acara peringatan Muludan atau kelahiran Nabi Muhammad Saw yang mana peringatan tersebut juga terdapat ajaran leluhur yang bertentangan Islam, maka acara Muludan tersebut diubah dengan cara memberikan ceramah tentang kisah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad Saw.
Copyrights © 2023