Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN KELAPA DALAM DI DESA PEMATANG PANJANG KECAMATAN SERUYAN HILIR TIMUR KABUPATEN SERUYAN Parissa Swasti; Wika Handriyani
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v2i1.40

Abstract

Kecamatan Seruyan Hilir Timur adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Seruyan, memiliki iklim tropis dan merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi besar dalam sector perkebunan. Luas areal tanaman kelapa dalam / coconut menurun dari tahun 2020 sampai 2021 yaitu dari 1.231 ha sampai 1.017 ha dan produksi kelapa tahun 2020 sampai 2021 adalah 955 ton dan 963 ton, walaupun ditahun 2021 terjadi penurunan luas areal tanaman kelapa yaitu menjadi 1017 ha, namun untuk produksi tanaman kelapa dalam mengalami peningkatan yaitu sebesar 955 ton menjadi 963 ton.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripsi. Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pendapatan petani dan tingkat efisiensi usaha tani. Pendapatan usaha tani menggunakan rumus : Pd = TR – TC, Pd (Pendapatan), TR (Penerimaan total) dan TC (Biaya total). Untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani menggunakan rumus : Efisiensi = R/C, R (total penerimaan), C (biaya total). Kriteria yang digunakan dalam menentukan efisiensi usaha adalah sebagai berikut:R/C 1 berarti usahatani kelapa dalam yang dijalankan efisienR/C 1 berarti usahatani kelapa yang diajalankan todak efisienR/C= 1 berarti usahatani kelapa dalam yang di jalankan impasMetode penentuan penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kab Seruyan sebagai lokasi penelitian.Hasil analisis pendapatan per hektar untuk petani kelapa dalam di Desa Pematang Panjang adalah sebagai berikut : Biaya total tertinggi sebrsar Rp. 2.972.009,- terendah sebesar Rp.371.784; Penerimaan tertinggi sebesar Rp. 6.500.000, Penerimaan terendah Rp. 2.250.000; Pendapatan teringgi sebesar Rp.4.659.272, Pendapatan terendah sebesar Rp. 631.183. Efisiensi usahatani kelapa dalam di Desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan bervariasi mulai dari nilai tertinggi sebesar 9,6 sampai dengan nilai terendah sebesar 1,4. Berdasarkan kriteria yang digunakan maka usaha tani layak diusahakan karena nilai R/C 1.
PERAN KARBON AKTIF BIDANG PERTANIAN DI DESA PEMATANG PANJANG Parissa Swasti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 2 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i2.102

Abstract

Kondisi gambut yang begitu luas memerlukan penanganan yang serius dalam penyediaan media tanam bagi pertanian, karena lahan gambut tanpa pengolahan terlebih dahulu tidak bisa ditanam dengan baik karena pertumbuhan tanamannya tidak maksimal. Tanaman yang tumbuh di tanah gambut sering kali keracunan Fe mengakibatkan tanaman kurang nutrisi lainnya yang menyebabkan proses fiologi tanaman tidak maksimal pada akhirnya hasil yang di keluarkan menjadi sedikit bahkan banyak yang mati.Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif seperti yang diketahui bersama adalah permukaan karbon yang memiliki pori-pori sehingga dapat digunakan sebagai adsorben yang efektif. Salah satu jenis adsorben yang paling potensial dalam proses adsorpsi adalah karbon aktif. Karbon aktif merupakan karbon amorf yang luas permukannya sangat besar, yaitu 200 hingga 2000 m2 /g (Miranti, 2012). Karbon aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95 % karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi (Nafi’ah, 2016)Di Desa Bangun harja sekam masih tergolong barang sampah yang tidak ada nilai ekonominya, ada beberapa yang digunakan sebagai bahan bakar pembakaran batu bata. Abu yang dihasilkan dari pembakaran batu bata dimanfaatkan beberapa warga sebagai abu gosok peralatan rumah tangga.Selain Desa Bangun Harja kedua desa yang lain juga sama, kurang memanfaatkan limbah padi atau sekam. Berdasarkan dari latar belakang tersebut perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat khusunya petani desa Bangun Harja, Kartika Bhakti dan Desa Halimaung Jaya Kecamatan Seruyan Hilir Timur untuk lebih bijak memanfaatkan limbah padi salah satunya sekam dan pembuatan karbon aktif dari sekam, serta mengenalkan manfaat karbon aktif untuk menaikkan PH tanah.Sekam masih tergolong barang sampah yang tidak ada nilai ekonominya, ada beberapa yang digunakan sebagai bahan bakar pembakaran batu bata. Abu yang dihasilkan dari pembakaran batu bata dimanfaatkan beberapa warga sebagai abu gosok peralatan rumah tangga.
SEKOLAH LAPANG PETANI GAMBUT DI DESA BANGUN HARJA Parissa Swasti; Hermansyah -
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 1, No 1 (2021): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v1i1.22

Abstract

Sekolah Lapang adalah pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di daerah lapang. Dalam hal ini adalah kebun. Untuk wilayah Kecamatan Seruyan Hilir Timur ini merupakan kegiatan yang dilakukan pertama kalinya. Sekolah lapang melibatkan sejumlah ketua kelompok tani dan penyuluh pertanian se Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Lahan di seluruh wilayah Kabupaten Seruyan tidak terkecuali Kecamatan Seruyan Hilir Timur Merupakan Lahan yang diselimuti gambut tebal, dalam dunia pertanian lahan seperti ini perlu penangann khusus untuk mencapai hasil produksi yang maksimal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali petani baik dalam hal pengetahuan maupun ketrampilan dalam mengelola lahan kebunnya. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi: budidaya tanaman sayuran di tanah gambut, pengendalian hama dan penyakit, membuat kompos, membuat pupuk Organik cair. Setelah selesai mengikuti pelatihan atau sekolah lapang ini diharapkan petani mengetahui tentang pengelolaan lahan gambut dengan baik dan juga dapat mengelola serangan hama maupun penyakit yang ramah lingkungan dengan memperhatikan keamanan hewan maupun manusia serta dapat dengan trampil membuat pupuk baik kompos maupun pupuk organik cair.  Pemilihan lokasi di Desa Bangun Harja karena petani Bangun Harja banyak yang budidaya sayuran dimana komoditi ini sangat fluktuatif mengikuti harga pasar. Dengan bekal yang cukup diharapkan petani mampu menguasai pasar. Baik mengenai distribusi komoditinya  maupun harga yang dikeluarkan bisa bersaing dengan pedagang-pedagang di luar Kecamatan Seruyan Hilir Timur.
PENGENALAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI APOTEK HIDUP DI DESA MENDALO INDAH, KABUPATEN MUARO JAMBI Parissa Swasti; Muhammad Nazarul Yanis; Tri Rahmah Hayati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v3i1.150

Abstract

Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep tanaman obat keluarga sebagai apotek hidup untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga, mengoptimalkan potensi lahan serta menjaga kelestarian lingkungan. Memberikan wawasan dan pengalaman tentang penerapan, pengelolaan dan pemanfaatannya untuk meningkatkan produktivitas lahan, kelestarian sumber daya lahan, serta dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan kesehatan keluarga dan dapat bernilai ekonomis. Metode yang dipakai pada program ini adalah pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat di Desa Mendalo Indah melalui presentasi dan sosialisasi, penerapan di lapangan dan pengelolaanya. Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui edukasi secara daring, aplikasi penanaman di lapangan, teknik budidaya dan perawatan tanaman. Pelaksanaan kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menjaga sumber daya lahan secara berkelanjutan, meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatannya.