Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Zakat Sebagai Manifestasi Ketaqwaan Dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Implementasi Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad Desa Sidowungu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik) Lukman Abiyoso; Darsono Wisadirana; Solih Mu’adi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 2 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.334 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.02.1

Abstract

Membayar zakat adalah salah satu bentuk manifestasi ketaqwaan seseorang, dimana taqwa merupakan kunci dari pintu kesejahteraan. Sehingga ketika kita mengkaji penanggulangan kemiskinan tidak dapat dipisahkan dari ketaqwaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh oleh Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad, (2) Sasaran yang dicapai oleh Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad dalam menanggulangi kemiskinan (pemenuhan kebutuhan dasar), dan (3) Faktor-faktor yang mengindikasikan ketaqwaan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan. Penelitian dilakukan di desa Sidowungu Kecamatan menganti Kabupaten Gresik dengan studi implementasi pada Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad. Informan dari penelitian ini adalah amil, muzakki dan mustahiq yang dipilih dengan menggunakan teknik snawball sampling, dimana data yang terkumpul akan dianalisa menggunakan model interaktif (miles dan huberman,1992). Hasil dari penelitian yaitu (1) Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad melibatkan masyarakat untuk aktif dalam pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh, mulai dalam perencanaan, pengumpulan, pendistribusian, sampai pada pengidentifikasian fakir miskin, (2) Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad menggunakan dua variabel dalam mengukur kemiskinan, yaitu variabel ekonomi dan varibel non-ekonomi untuk menentukan fakir dan miskin sebagai sasaran dalam penanggulangan kemiskinan, (3) Janji ALLAH SWT dalam Al-Qur’an Surat Ath-Thalaaq ayat dua sampai ayat tiga bagi orang yang bertaqwa memotifasi masyarakat desa Sidowungu untuk bersedekah sebagai perwujudan dari ketaqwaannya. Kata kunci : Lembaga Amil Zakat, Zakat, Taqwa, Kesejahteraan, Kemiskinan
Kajian Tentang Modal Sosial Sebagai Pendorong Peran Serta Lembaga Lokal Dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus di Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo) Sila Pertikasari; Mardiyono Mardiyono; Solih Mu’adi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 19 No. 4 (2016)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.335 KB)

Abstract

Permasalahan kemiskinan masih menjadi tantangan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Berbagai program pengentasan kemiskinan telah dijalankan oleh kementerian dan lembaga. Dari serangkaian cara dan strategi tersebut, masih berorientasi pada pengembangan infrastruktur, bantuan kredit, dan bantuan pendidikan. Padahal kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks, yang melibatkan banyak faktor termasuk kelembagaan lokal dan modal sosial. Namun, kondisi modal sosial saat ini menunjukkan kecenderungan penurunan sehingga diperlukan upaya untuk pembenahan modal sosial dalam sebuah kelembagaan lokal yang ada. Untuk mengetahui bagaimana modal sosial dapat dimanfaatkan di dalam sebuah kelembagaan lokal (BKM), maka penelitian ini memfokuskan pada unsur-unsur modal sosial dalam kelembagaan lokal.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BKM dapat membangun modal sosial dalam upaya penanggulangan kemiskinan, seperti: Jejaring sosial yang dibangun melalui pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat sehingga menambah jaringan kerja kelompok rumah tangga miskin. Kepercayaan dibangun melalui dialog terbuka dengan warga dan pengelolaan kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk memperoleh bantuan pinjaman modal usaha. Dan Norma yang dibangun melalui semangat kebersamaan (gotong-royong) dan hubungan timbal-balik antara kelompok usaha selaku penerima pinjaman dan Badan Keswadayaan Masyarakat selaku pemberi bantuan pinjaman.Kesimpulan dari penelitian ini bahwa BKM dapat membangun modal sosial dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Namun demikian, ketiga unsur modal sosial tersebut perlu dikembangkan lagi agar dapat memperoleh manfaat yang menguntungkan terutama dalam upaya penanggulangan kemiskinan.Â