Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Studi Konstruksi Makna Hubungan Antarumat Beragama Dengan Pendekatan Model (Coordinated Management of Meaning-CMM) Nurma Yuwita; Darsono Wisadirana; Suryadi Suryadi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 4 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1461.295 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.04.7

Abstract

Penelitian ini berangkat dari studi Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam mengkonstruksi makna hubungan antarumat beragama perspektif Kiai Sholeh. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif-konstruktivis. Metodologi yang digunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Metode dalam pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan teori Coordinated Management of Meaning (CMM) dalam konteks hubungan antarumat beragama. Makna hubungan antarumat beragama perspektif Kiai Sholeh adalah Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar mereka bisa saling belajar, bergaul, dan membantu antara satu dan lainnya dan mengakui perbedaan-perbedaan itu sebagai sebuah realitas. Kiai Sholeh mewujudkan konsep hubungan antarumat beragama dengan formasi dialog. Interpretasi dari dialog adalah interaksi Kiai Sholeh dengan non muslim seperti doa bersama, silaturrahmi keagamaan, pentas seni, live in, kerja sama bidang pendidikan, peleburan budaya antarumat beragama, dan aksi sosial pemuda bangsa. Hubungan yang sudah dijalankan oleh Kiai Sholeh dengan non muslim sebatas hubungan dhohir dan duniawi bukan hubungan ukhrowi. Kiai Sholeh menerapkan konsep hubungan antarumat beragama dipengaruhi oleh ayahnya sendiri Kiai Bahruddin dan gurunya Kiai Munawir serta pemahaman Kiai Sholeh terhadap piagam madinah. Pola budaya yang telah diterapkan oleh Kiai Sholeh dalam hubungan antarumat beragama adalah konsep tasawuf dan thoriqoh.
Peran Pemilik Modal (Pengamba’) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan (Studi Kasus pada Masyarakat Nelayan Gardanan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi) Yudi Jihwindriyo; Sanggar Kanto; Darsono Wisadirana
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 19 No. 3 (2016)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.573 KB)

Abstract

Nelayan memiliki hubungan ekonomi dengan pengamba’ untuk memenuhi kebutuhan permodalan. Menegasikan peran pengamba’ menjadi upaya yang sia-sia saat tidak mendapatkan dukungan masyarakat nelayan. Tulisan iniberupaya mengatur peran pengamba’ untuk menjadi agen dalam pemberdayaan nelayan, atau dalam konsep Susilo (2004) disebut Adaptor Sosial.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (i) hubungan sosial dan ekonomi antara pengamba’ dan nelayan, (ii) faktor-faktor yang menunjang peran strategis pengamba’ dalam pemberdayaan nelayan, dan (iii) membuat rumusan bentuk pelibatan pengamba’ dalam upaya pemberdayaan masyarakat nelayan sebagai upaya menanggulangi kemiskinan. Penelitian dilakukan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penentuan informan snowball sampling dan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data model interaktif (Miles, Huberman dan Saldana, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) hubungan sosial ekonomi  pengamba’ dan nelayan berpola patron-klien, (ii) permodalan yang diberikan oleh pengamba’ nelayan berdampak pada keberlangsungan kegiatan penangkapan ikan dan keberlanjutan sumber pendapatan nelayan, (iii)relasi antara pengamba’ dan nelayan diatur dalam lembaga lokal berbentuk Kelompok Usaha Bersama agar pengamba’ mampu mengembangkan usaha dan nelayan tidak terlibat dalam sistem bagi hasil yang eksploitatif. Mekanisme bagi hasil dalam lembaga lokal tersebut disarankan diatur oleh pemerintah daerah.
Faktor Determinan Terjadinya Konversi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto Jawawi Jawawi; Sanggar Kanto; Darsono Wisadirana
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 19 No. 4 (2016)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.349 KB)

Abstract

Konversi lahan pertanian merupakan masalah serius, karena dapat membunuh karakter petani dan mematikan sumber penghasilan petani secara masal yang dapat melahirkan masalah baru yakni pengangguran dan kemiskinan sehingga perlu dikaji faktor determinan terjadinya konversi lahan pertanian dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto agar mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi konversi lahan pertanian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 87 orang yang dipilih secara area proporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan dengan uji regresi logistic binary multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal, faktor eksternal dan faktor kebijakan secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya konversi lahan pertanian sebesar 67,9% (p=0,000 <0,05). Variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya konversi lahan pertanian secara berurutan adalah produktifitas lahan (ExpB=36,52) dan ketersediaan saluran irigasi (ExpB=29,97). Analisis lebih lanjut diketahui bahwa konversi lahan pertanian berpengaruh terhadap kesejahteraan petani sebesar 9,6% (p=0,029<0,05). Untuk itu pihak terkait hendaknya dapat memberikan masukan kepada petani yang melakukan konversi lahan pertanian, agar tidak mempergunakan uang hasil konversi lahan untuk keperluan konsumtif, tetapi mempergunakannya sebagai modal usaha produktif atau dipergunakan untuk membeli lahan pertanian yang lebih luas dan lebih produktif.
Partisipasi Petani Dalam Pengentasan Kemiskinan Melalui Pembangunan Irigasi (Studi Kasus HIPPA Desa Banyudono Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan) Else Setyohadi; Darsono Wisadirana; Solih Mu'adi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 17 No. 4 (2014)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Banyudono memiliki lahan sawah bagian hulu rawan kering sehingga menyebabkan sosio-ekonomi yang serba kekurangan (pemiskinan). Untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut perlu program pembangunan irigasi. Tujuan pembangunan kesadaran dan motivasi petani merupakan faktor yang menentukan karena manusialah yang menentukan tanah diusahakan akan rusak/produktif lestari. Penelitian ini bertujuan: 1). Mendeskripsikan partisipasi petani dalam pembangunan irigasi dari pengambilan keputusan, sampai pemanfaatan dan pelestarian 2). Mengetahui keterkaitan partisipasi petani pada program pembangunan irigasi dengan penanggulangan kemiskinan dari pola tanam, produktivitas dan pendapatan petani. Jenis Penelitian kualitatif, dengan metode  Studi Kasus, penentuan informan Purposive Sampling dan Snowball.  Informan kasi SDA Dinas Pengairan, juru, ketua HIPPA, petani. Hasil penelitian : a. HIPPA aktif berpartisipasi  dalam pengambilan keputusan memberikan usulan rencana tata tanam dan perbaikan. Keputusan rencana tata tanam ditetapkan Dinas Pengairan dalam rapat komisi irigasi, perbaikan ditetapkan dinas disesuaikan dana dan prioritas; Petani aktif pelaksanaan kegiatan keduk waled dan rehabilitasi saluran secara swakelola; Petani tidak ikut dalam pemantauan dan evaluasi. Pemanfaatan dan pelestarian hasil pembangunan irigasi mewujudkan efisiensi, efektivitas dan keberlanjutan sistem irigasi. b. HIPPA bagian hilir tidak berpartisipasi dengan hambatan tidak adanya air permanen, adanya pungutan dari pemerintah dan kepengurusan tidak berhonor. Partisipasi petani dalam pembangunan irigasi merubah pola tanam, produktivitas dan pendapatan petani meningkat.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif Dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus Industri Kerajinan Alat Tenun Bukan Mesin di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan) Bagus Udiansyah Permana; Darsono Wisadirana; Mardiyono Mardiyono
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 17 No. 4 (2014)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.408 KB)

Abstract

Kebijakan ekonomi kreatif melalui pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Pasuruan sangat mendukung peningkatan ekonomi lokal. Industri kerajinan ATBM di Kecamatan Purwosari merupakan potensi unggulan daerah yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat, menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Metode penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil pembahasan diidentifikasi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan 1) pemberdayaan masyarakat pada kerajinan ATBM dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya manusia lokal dengan strategi dan pendekatan pemberdayaan 5P (pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan). 2) faktor pendorong : SDM lokal mempunyai kreativitas tinggi, pemberdayaan kerajinan ATBM berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat miskin perajin ATBM, dukungan pemerintah melalui Gelar Produk Unggulan setiap tahun dapat meningkatkan akses pemasaran. Faktor penghambat :  akses permodalan yang terbatas, sulit mendapat tenaga kerja karena upah rendah dan lebih memilih bekerja di pabrik, produk ATBM belum terstandarisasi sehingga rentan akan persaingan dengan produk ATBM dari daerah lain. 3) peran pemerintah: regulator, fasilitator, konsumen, dan investor ; peran bisnis: pencipta peluang pasar, mitra usaha dan lapangan kerja dan pembinaan kelompok masyarakat ; peran cendekiawan: pendorong penciptaan SDM kreatif dan penggerak pengembangan serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peran Komunikasi Pimpinan Terhadap Bawahan Dalam Meningkatkan Pelayanan Prima (Studi Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan) Emma Dienovyna; Bambang Dwi Prasetyo; Darsono Wisadirana
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 1 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.56 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.01.4

Abstract

Pelayanan publik kebanyakan masih dianggap kurang memuaskan, sedangkan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu berhasil menjadi pembeda dari organisasi publik kebanyakan. Beberapa penghargaan yang diterima menunjukkan hasil dari kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gaya komunikasi kepemimpinan dan menganalisis peran komunikasi pimpinan kepada bawahan dalam meningkatkan pelayanan prima pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan informan. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif dan secara kualitatif melalui tahapan reduksi data, sajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya komunikasi kepemimpinan menunjukkan tipe yang partisipatif. Peran komunikasi kepemimpinan mendukung bawahan dalam melaksanakan tugasnya. Proposisi yang dihasilkan dari hasil pembahasan adalah 1.Interaksi yang dilakukan pimpinan kepada bawahan dengan menggunakan gaya komunikasi pimpinan partisipatif dalam menyampaikan informasi maupun pesan mampu meningkatkan motivasi bawahan dalam pelayanan publik. 2.Gaya komunikasi pimpinan yang diterapkan kepada bawahan mendapat dukungan penuh didalam organisasi pelayanan publik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. 3.Kemampuan pimpinan dalam mengemban tugas memimpin dan menjalankan organisasi berpengaruh terhadap keberhasilan pelayanan publik.
Peran Koperasi Wanita dalam Menanggulangi Kemiskinan pada Perempuan di Pedesaan (Studi Kasus pada Kopwan Kencana Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek) Doni Handoko Retrianto; Darsono Wisadirana; Siti Kholifah
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 19 No. 4 (2016)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.715 KB)

Abstract

Koperasi Wanita (kopwan) adalah program andalan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang dibentuk di setiap desa. Pada awalnya untuk mengurangi rentenir tapi sekarang difungsikan untuk memberdayakan perempuan desa. Jumlah kopwan di Jawa Timur tidak berdampak signifikan terhadap pengurangan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur. Perlu diteliti bagaimana sebenarnya peran kopwan dalam menanggulangi kemiskinan pada perempuan di pedesaan. Kemiskinan yang melanda perempuan di desa bisa diakibatkan oleh faktor kemiskinan natural, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural. Termasuk keterbatasan mengakses sumber daya ekonomi dan sosial. Penderitaan perempuan diperparah jika terjadi diskriminasi gender. Konsep feminisme liberal mengajarkan bahwa agar terbebas dari kemiskinan, maka perempuan harus mempunyai penghasilan sendiri. Penelitian ini berlokasi di Desa Dongko Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek dengan subyek penelitian Kopwan Kencana. Lokasi ini dipilih karena Trenggalek masuk dalam tujuh kabupaten termiskin di Jawa Timur, dan Dongko merupakan kecamatan yang paling banyak penduduk miskinnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun informan ditentukan dengan teknik purposive sampling.Penelitian ini mengungkapkan bahwa Kopwan Kencana berperan dalam menanggulangi kemiskinan pada perempuan di Desa Dongko karena didukung oleh faktor kecukupan modal, lingkungan yang mendukung persamaan hak, dan modal sosial yang kuat.
Peranan Zakat Sebagai Manifestasi Ketaqwaan Dalam Penanggulangan Kemiskinan (Studi Implementasi Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad Desa Sidowungu Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik) Lukman Abiyoso; Darsono Wisadirana; Solih Mu’adi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 2 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.334 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.02.1

Abstract

Membayar zakat adalah salah satu bentuk manifestasi ketaqwaan seseorang, dimana taqwa merupakan kunci dari pintu kesejahteraan. Sehingga ketika kita mengkaji penanggulangan kemiskinan tidak dapat dipisahkan dari ketaqwaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh oleh Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad, (2) Sasaran yang dicapai oleh Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad dalam menanggulangi kemiskinan (pemenuhan kebutuhan dasar), dan (3) Faktor-faktor yang mengindikasikan ketaqwaan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan. Penelitian dilakukan di desa Sidowungu Kecamatan menganti Kabupaten Gresik dengan studi implementasi pada Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad. Informan dari penelitian ini adalah amil, muzakki dan mustahiq yang dipilih dengan menggunakan teknik snawball sampling, dimana data yang terkumpul akan dianalisa menggunakan model interaktif (miles dan huberman,1992). Hasil dari penelitian yaitu (1) Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad melibatkan masyarakat untuk aktif dalam pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh, mulai dalam perencanaan, pengumpulan, pendistribusian, sampai pada pengidentifikasian fakir miskin, (2) Lembaga Amil Zakat Al-Ittihad menggunakan dua variabel dalam mengukur kemiskinan, yaitu variabel ekonomi dan varibel non-ekonomi untuk menentukan fakir dan miskin sebagai sasaran dalam penanggulangan kemiskinan, (3) Janji ALLAH SWT dalam Al-Qur’an Surat Ath-Thalaaq ayat dua sampai ayat tiga bagi orang yang bertaqwa memotifasi masyarakat desa Sidowungu untuk bersedekah sebagai perwujudan dari ketaqwaannya. Kata kunci : Lembaga Amil Zakat, Zakat, Taqwa, Kesejahteraan, Kemiskinan
Pengembangan Model Kelembagaan Ekonomi Komunitas Nelayan Tradisional dalam Rangka Strategi Bertahan Hidup (Studi Kasus: Di Dusun Karanggongso Kabupaten Trenggalek) Siti Rofingatin; Darsono Wisadirana; Sanggar Kanto
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 19 No. 3 (2016)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.428 KB)

Abstract

Salah satu strategi bertahan hidup nelayan untuk meningkatkan kemandirian mereka adalah dengan memanfaatkan lembaga ekonomi dari komunitas sendiri ketika menghadapi musim paceklik dan cuaca buruk yang setiap tahun menyertai kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan model kelembagaan ekonomi komunitas nelayan tradisional, 2) merumuskan model pengembangan yang tepat pada kelembagaan ekonomi komunitas nelayan Karanggongso Trenggalek. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode studi kasus, dan untuk analisis kelembagaan menggunakan imperatif fungsional AGIL dari Talcott Parsons. Hasil penelitian antara lain: terbatasnya permodalan, belum ada solusi masalah kebersihan dan keamanan lingkungan, terbatasnya Tenaga Pendamping dan kurang maksimalnya peran dan fungsi Tenaga Penyuluh Perikanan, serta belum terpenuhi ciri kelembagaan yaitu ketiadaan sekretariat. Alternatif solusi permasalahan yaitu pengembangan jaringan bersama dengan lembaga yang telah eksis dan akomodatif, pemberian alternatif solusi bagi masalah kebersihan dan keamanan lingkungan, penambahan Tenaga Pendamping dan peningkatan peran dan fungsi Penyuluh Perikanan, serta mewujudkan salah satu ciri kelembagaan yaitu pembentukan sekretariat.
Women’s Participation in Rural Development (A Gender Study on the Women’s Involvement in Musrenbangdes in the Villages District Blayu and Patokpicis Wajak Malang) Ahmad Jaenudin; Darsono Wisadirana; Sholih Mu’adi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 20 No. 3 (2017)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.064 KB)

Abstract

The patriarchate pattern in the rural society limits the right and obligaten among women to contribute in rural development through musrenbangdes. The main problem of the research is how is women participation in rural development through  musrenbangdes?  The aim of this research is to analyze the positions, ferms, and factors that influence the women participation. This is a qualitative research, using PRA Robert Chambers approachment, snowballing sampling technigue,  primary data collecting technigue through;  observation, interview, FGD. And secundary data collecting through;  documents, data validity  examination technique, source based triangulation, and data management technique; Miles and Huberman interactive analysis. Results; 1) Contribution position in administrative and consumption field, 2) Direct contribution in programme planning and programme accomplishment, indirect contribution as a participator and moral supporting, 3) Supporting factors; women awareness, socialization and invitation, chance to be part of stakeholder, male support. As the carrier factors;  unsuitable schedule of the musrenbangdes for the women, the women multiple roles, lack of socialization and invitation, low level of education. Summary, the inferior position and women minimun contribution due to some internal and external factors from the women side themselves. As consideration, it is necessary for the rural government to increase the socialization, the awareness of the female , increasing male support,  and the importance of women rural leader.Â