Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENYULUHAN URBAN FARMING PONDOK PESANTREN NURUDH DHOLAM, DESA PEMATANG PANJANG Suroto *; Muhammad Nazarul Yanis; Tina Purnama Sari; Devi Muja Al Hikmah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 2 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i2.100

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuka wawasan urban farming kepada anak- anak santri Pondok Pesantren Nurudh Dholam Desa Pematang Panjang Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan. Santri di pesantren berasal dari lingkungan sekitar dan luar kecamatan Seruyan Hilir Timur bahkan dari kabupaten dan Propinsi lain di Kalimantan Tengah. Latar belakang orang tua anak santri sebagai pedagang, PNS dan mayoritasnya petani sehingga menjadikan perlu untuk diberikan salah satu wawasan penting perihal urban farming . Urban farming merupakan teknik pertanian modern yang mudah dilakukan dimana saja dan dengan biaya yang murah. Beberapa jenis urban farming yang popular antara lain hidroponik, aquaponik, vertikultur, budidamber, wall garden. Dengan memahami prinsip- prinsip dalam melaksanakan urban farming akan menjadikan insan yang lebih kreatif dalam memanfaatkan area di sekitarnya yang tidak produktif menjadi lebih produktif dengan menghasilkan berbagai produk pertanian setidaknya untuk membantu skala pemenuhan kebutuhan keluarga sendiri. Oleh karenanya penting untuk diperkenalkan dunia pertanian modern yang simple, praktis dan berbiaya murah untuk dapat dilakukan oleh generasi Z yang inginnya serba instan.. Hasil kegiatan menunjukkan antusisme yang tinggi dari para santri saat mengikuti presentasi paparan tentang urban farming dan terjadi umpan balik yang epik antara pemateri dan para peserta dalam menggali lebih dalam tentang ketertarikan tentang urban farming . Hasil evaluasi peningkatanpengetahuan dan pemahaman santri tentang urban farming sebesar 70% dan diprediksi akan meningkat lagi setelah diberikan pelatihan secara langsung. Para peserta berkeinginan melaksanakan kegiatan urban farming diawali dari lingkungan pesantren sebagai tempat bermukim saat ini.