Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Kesulitan Belajar Siswa Selama Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi COVID-19 Rukiana Novianti Putri; Syaifullah Nur
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 1, No 02 (2022): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak :  Pembelajaran daring menjadi alternatif dalam pembelajaran di tengah pandemi COVID-19. Hal ini menjadi tantangan baru baik bagi pemerintah, guru maupun siswa agar proses belajar mengajar dapat terus berlangsung. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik perilaku kesulitan belajar siswa selama pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan deskriptif analitik yang jumlah sampel 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa selama pembelajaran daring pada kategori sedang. Adapun karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa diantaranya: 1) Perhatian siswa mudah teralihkan oleh hal disekitar sehingga kurang fokus saat belajar; 2) Materi pelajaran sulit dipahami walau sudah berusaha mempelajarinya; 3) Kurang mampu berkonsentrasi saat belajar; 4) Membutuhkan tambahan waktu untuk menyelesaikan tugas; 5) Mudah mengantuk/bosan saat belajar sendiri.Kata kunci: kesulitan belajar, pembelajaran daring, Covid-19
STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS CYBER COUNSELING Aina Alfira; Syaifullah Nur
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 01 (2022): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstact: The research approach used in this study is a qualitative descriptive approach. Qualitative research is research that intends to understand the phenomenon of what is experienced by research subjects, for example behavior, perceptions, motivations, actions and others. The approach or strategy of this research uses a phenomenological approach and data collection methods in this study, namely observation, interviews and documentation. The use of cybercounseling can benefit counselors and counselees from a time and financial standpoint, because the counseling process is not limited by space and time, whenever and wherever the counseling process can be carried out. In addition to the advantages of cybercounseling, it also has weaknesses which until now are still the starting point for criticism from various groups, for example implementation procedures. Besides that, the weakness of cybercounseling is that the counselor does not have enough attention to pay attention to facial expressions, counselee's body language and verbal cues, lack of dynamics, and cannot be clearly controlled behaviors that weaken the dynamics of counseling.Keywords: Service, BK and Cybercounseling
Inovasi Cyber Counseling untuk Layanan Bimbingan dan Konseling Islam Sandi Pratama; Syaifullah Nur
JBKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol 2, No 02 (2023): J-BKPI: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jbkpi.v2i02.11462

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki dan menggambarkan keadaan, kondisi, situasi, peristiwa dan kegiatan. Fungsi dari Cyber Counseling ini sendiri yaitu sebagai upaya alternatif yang dapat dilakukan oleh konselor dalam upaya mencegah, mengurangi, mengembangkan kesadaran akan koreksi diri, meningkatkan dan membantu menyelesaikan masalah klien dengan metode virtual atau internet. Cybercounseling memiliki kelebihan dalam menjangkau secara lebih luas setting layanan konseling . Artinya , dengan cybercounseling dapat menguntungkan konselor dan konseli dari sisi waktu dan finansial , karena proses konseling tidak dibatasi oleh ruang dan waktu , kapan dan dimana saja proses konseling dapat dilaksanakan . Selain kelebihan cybercounseling juga memiliki kelemahan adalah konselor tidak punya cukup perhatian dalam memperhatikan ekspresi wajah , bahasa tubuh konseli dan isyarat verbal , kurangnya dinamika , dan tidak dapat dikontrol secara jelas perilaku - perilaku yang melemahkan dinamika konseling.