Fransiskus Janu Hamu
STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN FALSAFAH PENDIDIKAN PINTAR TUNTANG HARATI DI SEKOLAH Patricia Angelina; Agnes Angi Dian Winei; Fransiskus Janu Hamu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 8 No. 2 (2022): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v8i2.95

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada para guru dan siswa yang berada di SMAN 1 Ampah, yang dimana membahas tentang bentuk penerapan nilai budaya di sekolah dengan berlandaskan pada falsafah Pendidikan Kalimantan Tengah “Pintar Tuntang Harati”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan apa saja pengaruh dan cara menaggulangi permasalahan yang terjadi di dalam aspek kebudayaan di ruang lingkup sekolah SMAN 1 Ampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan media social dikarenakan situasi Covid-19 yang membuat penulis tidak bisa melakukan penelitian secara langsung dengan narasumber. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan ditemukannya beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Sekolah harus berupaya untuk menanamkan nilai kebudayaan dalam diri peserta didik, salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. 2) Masuknya budaya asing ke Indonesia mengakibatkan minimnya pengetahuan insan muda mengenai nilai budaya yang sesungguhnya berperan penting di dalam proses Pendidikan. 3) Guru harus berperan aktif dalam proses implementasi nilai-nilai budaya kepada peserta didik. 4) Penerapan falsafah Pendidikan “Pintar Tuntang Harati” sejauh ini sudah berjalan baik di SMAN 1 Pematang Karau, walaupun belum maksimal.
ENKULTURASI IMAN TERHADAP ANIMISME ; PERTEMUAN GEREJA DENGAN RITUAL MIWIT ABEH DAYAK MA’ANYAN DESA DAYU Echi Amianu; Agnes Angi Dian Winei; Fransiskus Janu Hamu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 8 No. 2 (2022): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v8i2.98

Abstract

Kalimantan merupakan wilayah multikultur dengan integrasi alam, sehingga selalu berkoneksi dengan kosmos secara natural. Dengan naluri sebagai homo-religio , masyarakat Kalimantan menjadikan alam sebagai mediasi untuk menghadirkan suatu transenden secara khusus pada unsur metakosmis lokal yang secara peyoratif disebut Animisme. Salah satu Sample dari animisme ini ialah Keramat Abeh Desa Dayu dalam ritual miwit Abeh, dimana masyarakat dayak ma’anyan orisinal desa Dayu meyakini adikuasa dari leluhur ini secara historik maupun empirik. Namun kehadiran soteria kristiani juga menjamah Penduduk , sehingga banyak generasi yang lahir dengan budaya dan dibesarkan oleh agama. Kerap kali generasi baru yang masih memiliki perspektif yang picik dan tendensius ,mengangap bahwa ritual animisme merupakan hal yang tabu, begitu pula sebaliknya mereka yang dibesarkan oleh budaya juga mengangap kristiani hanya sarana yang sama tampa keistimewaan. Dari sini terjadilah ambivalensi dan kebimbangan dalam memandang Tradisi budaya dan tidak jarang terjadi ketimpangan dalam porsi kehidupan berbudaya dan beragama karena sempitnya wawasan lokal. Penelitian ini ditujukan untuk melihat (1) Bagaimana pandangan kristianitas terhadap ritual animisme lokal dan pandangan budaya ritual animisme terhadap agama kristianitas ,(2) Bagaimana enkulturasi Gereja dalam memahami dan membawa diri secara tepat dalam ritual animisme tampa pergesekan. Data diperoleh melalui wawancara , observasi dan studi literatur. Hasil penilitian (1) perspektif kristiani dan kultural menunjukan tidak ada deviasi antara kedua aspek ini mereka memiliki kesamaan rupa meskipun tersusun oleh perbedaan konseptis, ( 2 ) Jalan untuk saling memahami dan belajar ialah melalui kompleksitas dialektik yang ekstensif diiringi dengan implikasi moralitas dalam tindakan itulah kemasan dalam Enkulturasi Iman terhadap animisme.
Musik Liturgi Inkulturasi Dayak Sebagai Pendekatan Pastoral Dalam Meningkatkan Partisipasi Umat Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya Gita Safitri; Romanus Romas; Silvester Adinuhgra; Fransiskus Janu Hamu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 8 No. 2 (2022): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v8i2.100

Abstract

Skripsi Ini Berjudul Musik Liturgi Inkulturasi Dayak Sebagai Pendekatan Pastoral Dalam Meningkatkan Partisipasi Umat Katedral Santa Maria Palangka Raya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran partisipasi umat Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya, peran musik liturgi inkulturasi Dayak dalam perayaan liturgi, dan implikasi dari musik liturgi inkulturasi Dayak. Melalui studi ini diharapkan agar umat yang bersuku Dayak maupun yang bukan bersuku Dayak dapat berpartisipasi secara penuh, aktif, dan sadar dalam bernyanyi sesuai dengan hakikat liturgi yang dituntut oleh liturgi dalam dokumen Sacrosanctum Concilium art. 14. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021 di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari Pastor Paroki, Suster, Katekis, dan Umat. Teknik analisa data menggunakan teori Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kurangnya partisipasi umat dalam bernyanyi pada saat perayaan liturgi. Gejala yang nampak atas permasalah tersebut adalah kurangnya keterlibatan umat dalam latihan koor. Kehadiran musik inkulturasi Dayak yang diupayakan Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya dalam menanggapi permasalahan tersebut membuat umat berpartisipasi aktif dalam bernyanyi. Peran dari musik liturgi inkulturasi Dayak membantu umat mengungkapkan iman dengan penuh kerendahan hati melalui budayanya, membantu umat semakin mencintai dirinya, sesama, budaya dan Penciptanya. Implikasi musik inkulturasi Dayak sebagai pendekatan pastoral di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya adalah Universalitas Gereja Katolik atau Kesatuan dalam Gereja Katolik walaupun berbeda Suku dan Budaya melalui Allah Tri Tunggal. Simpulan dari penelitian ini adalah kurang partisipasi umat Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya dalam bernyanyi. Tujuannya adalah melalui perayaan liturgi dan musik inkulturasi Dayak, umat dapat merasakan kehadiran Allah secara lebih sederhana.
Peran Katekis Untuk Meningkatkan Partisipasi Umat Dalam Kehidupan Menggereja Di Stasi Santo Agustinus Batu Tojah Paroki Santo Klemens Puruk Cahu Lauransius Lande; Thomas Ehe Tukan; Agnes Angi Dian Winey; Silvester Adinuhgra; Fransiskus Janu Hamu
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 8 No. 2 (2022): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v8i2.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran katekis untuk meningkatkan pastisipasi umat dalam kehidupan menggereja di Stasi Santo Agustinus Batu Tojah Paroki Santo Klemens Puruk Cahu. Melalu studi ini para katekis diharapkan dapat menyadari dan menghayati peran mereka sebagai seorang katekis dan menjadi contoh kehidupan menggereja. Permasalahan yang ditemukan oleh peneliti yaitu kurangnya peran katekis dalam pelayanan pastoral di stasi yang jauh dan jarang mendapat pelayanan pastoral. partisipasi atau keterlibatan umat dalam kehidupan menggereja adalah hal yang penting dalam sebuah Gereja stasi, namun kenyataannya semua kegiatan peribadatan dan kegiatan-kegiatan gerejani lainnya tidak dilaksanakan karena minimnya pengetahuan umat terhadap hal-hal demikian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi topik, profil informan, wawancara dengan informan, pemetaan masalah, analisis pastoral, refkleksi teologis, dan perencanaan pastoral. Hasil penelitian menyatakan bahwa peran katekis untuk meningkatkan partisipasi umat dalam kehidupan menggerja di Stasi Santo Agustinus Batu Tojah Paroki Santo Klemens Puruk Cahu, masih sangat kurang, kunjungan rutin dilakukan ketika ada mahasiswa yang berpraktek pastoral. Penyebabnya ialah faktor pekerjaan sehingga tidak cukup waktu, kesibukan dalam keluarga, sarana prasarana transportasi, jarak tempuh yang jauh, medan yang sulit dan masih menggunakan akses jalan tanah dan melewati jalan perusahaan. Stasi Santo Agustinus Batu Tojah merupakan salah satu stasi yang mesti mendapat perhatian khusus karena pengetahuan yang soal keagamaan yang masih rendah dan kurang mendapat pelayanan pastoral. Umat sangat membutuhkan pelayanan berupa pengajaran, pembinaan dan pelayanan berbagai peribadatan.
Pendampingan Remaka Dengan Youth Learning Community Model Di Paroki Santo Gabriel Pulang Pisau Stefanus Stefanus; Fransiskus Janu Hamu; Agnes Angi Dian Winei
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 9 No. 2 (2023): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v9i2.196

Abstract

This study aims to offer a model of mentoring the youth learning community in the Santo Gabriel Pulang Pisau Parish. The model is called the Youth Learning Community in assisting youth at Santo Gabriel Pulang Pisau Parish, as a means of cultivating the development of youth faith. This study also describes previous assistance used for mentoring youth at the Santo Gabriel Pulang Pisau Parish. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The research data was obtained using interviews conducted with 4 youths, 1 Senior OMK, 1 Catechist and 1 Priest. The data obtained was analyzed with the benefit of the "Miles" analysis method which was divided into three stages, namely reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the results of the research, it was concluded that the mentoring program through the pastoral program had not been implemented optimally. This conclusion was based on the statement of one informant who revealed that "the assistance has been running so far, but programmatically through the parish program has not run optimally. Therefore, this research offers a model for youth accompaniment as a pastoral strategy to foster youth faith development.
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran PAK Di SMA Kota Palangka Raya Agnes Tri Ekatni; Fransiskus Janu Hamu; Agnes Angi Dian Winei
Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik Vol. 9 No. 2 (2023): September : Sepakat : Jurnal Pastoral Kateketik
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/sepakat.v9i2.199

Abstract

This research aims to describe the learning model used in the ongoing implementation of PAK. To demonstrate the roles of teachers and students in PAK learning using the project-based learning model. To implement the Project Based Learning model in the Catholic Religious Education subject at SMAN 1, 2, and 4 Palangka Raya. The method used in this research is qualitative descriptive research with data collection through observation, interviews, and documentation. The data analysis follows Miles and Hubermans three stages: Data Reduction, Data Display, and Conclusion Drawing. The participants in this study are seven individuals, including four Catholic religion teachers and three Catholic students. The research was conducted in June and July at SMAN 1, 2, and 4 Palangka Raya, Palangka Raya City. This research concludes that Catholic Religious Education (PAK) teachers at SMAN 1, 2, and 4 Palangka Raya have implemented the project-based learning model, and the student informants have applied the PJBL model throughout their learning process at their respective schools. The collaboration between teachers and students in implementing the PJBL model fosters good communication and teamwork. These efforts help students develop a positive attitude toward their teachers and vice versa. Implementing the PJBL model provides a positive overview for students in Palangka Raya in the Catholic Religious Education subject, incorporating PJBL steps that aid critical thinking and nurture creativity. The attitude integrates technology, resulting in engaging materials such as graphic designs like posters, PPTs, and instructional videos.