Latar Belakang: Preeklampsia menjadi penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas ibu serta janin di negara berkembang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia, pada tahun 2021, hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab kematian ibu terbanyak urutan kedua di Jakarta dengan jumlah 22 kasus dari 152 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serta luaran maternal dan perinatal pada pasien preeklampsia berat di Rumah Sakit Sumber Waras. Metode: Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif observasional dengan pendekatan cross-sectional pada data sekunder catatan rekam medis pasien preeklampsia berat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 85 ibu hamil menggunakan metode total sampling pada semua ibu hamil dengan preeklampsia berat yang melahirkan di Rumah Sakit Sumber Waras pada periode Januari 2022 - Desember 2023. Hasil: Pada penelitian ini, didapatkan sebagian besar ibu dengan preeklampsia berat berusia 18-35 tahun (63,5%), IMT dengan kategori obesitas tingkat dua (43,5%), status paritas multipara (64,7%), serta usia kehamilan aterm (76,5%). Luaran maternal yang terjadi meliputi mengalami eklampsia (14,1%), sindrom HELLP (2,4%), gangguan penglihatan (10,6%), dan edema paru (1,2%). Luaran perinatal mayoritas memiliki bayi yang hidup (98,8%), tidak mengalami asfiksia (88,2%), dan bayi dengan berat badan normal (78,8%). Kesimpulan: Preeklampsia berat di RS Sumber Waras lebih banyak terjadi pada ibu hamil berusia 18-35 tahun, IMT obesitas tingkat dua, multipara, dan aterm. Sementara, luaran yang terjadi berupa eklampsia, sindrom HELLP, gangguan penglihatan, edema paru, bayi hidup, bayi tidak asfiksia, dan bayi berat badan normal.