Tanaman Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang banyak dikembangkan di Kabupaten Manokwari, hal ini terjadi karena kebutuhannya terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk yang mengkonsumsi beras. Jenis tanaman padi yang diusahakan adalah padi sawah dan padi ladang. Dalam proses produksi petani di Kampung Tanah Merah umumnya tidak menggunakan unsur teknologi yang cukup mendukung seperti pupuk pestisida (obat-obatan), benih bersertifikat maupun peralatan-peralatan lain yang dapat memperlancar proses produksi, serta teknik budidaya yang diterapkan juga masih sangat sederhana. Lahan yang digunakan masih relative kecil yaitu kurang lebih 0,5 ha. Hal ini terjadi diduga akibat kurangnya faktor pendukung berupa modal dalam pengadaan sarana produksi dan kurangnya pengetahuan yang baik dalam kegiatan usahatani padi ladang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penggunaan benih padi tidak bersertifikat dan mengetahui faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap penggunaan benih tidak bersertifikat di Kampung Tanah Merah Distrik Warmare Kabupaten Manokwari. Hasil penelitian meninjukan Jumlah penggunaan benih padi tidak bersertifikat oleh petani di Kampung Tanah Distrik Warmare Kabupaten Manokwari adalah sebesar 905 kg/ha /musim tanam, dengan rata-rata sebesar 30,16 kg/kk. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda secara simultan bahwa persamaan regresi dari hubungan variabel pendidikan formal (X1), pendidikan non formal (X2), dummy motivasi tinggi menggunakan benih tidak bersertifikat (X3.1), Dummy motivasi rendah menggunakan benih tdak bersertifikat, modal (X4) dan luas lahan (X5) secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata (signifikan) terhadap penggunan benih padi tidak bersertifikat (Y). Sedangkan secara parsial hanya variabel luas lahan yang berpengaruh sangat nyata (signifikan) terhadap penggunaan benih padi tidak bersertifikat.