Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Surya Medika

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RSUD RUJUKAN KABUPATEN DAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Legawati, Legawati; Utama, Nang Randu
Jurnal Surya Medika Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan barometer pelayanan kesehatan suatu Negara. Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO), AKI diperkirakan sebesar 359 kematian maternal per 100.000 kelahiran hidup. Gambaran AKI menunjukkkan trend yang meningkat dari tahun 2007 sejumlah 228 per 100.000 kelahiran hidup (BPS Macro, 2012). Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebabmorbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia berat (PEB), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian preeklampsia berat berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan pre-eklampsia berat dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi (Betty & Yanti, 2011) Untuk menganalisis faktor risiko kejadian Pre eklampsia Berat di RSUD Rujukan Sultan Imanudin Pangkalan Bundan dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Manfaat praktis penelitian ini dapat membantu kebijakan tentang analisis faktor risiko kejadian Pre Eklampsia Berat sehingga memudahkan dalam penanganan dan penatalaksanaan sebagai langkah pencegahan terjadinya Eklampsia. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah observasional menggunakan rancangan Cross Sectional Study. Rancangan cross sectional study adalah bila pengaruh antara variabel bebas (paparan) dan variabel terikat (efek) diamati dan diukur pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan hasil analisis multivariabel dengan regresi logistik faktor yang mempengaruhi faktor risiko PEB adalah umur ibu, pendidikan, umur kehamilan, paritas, ANC. Faktor yang tidak berhubungan secara signifikan adalah pekerjaan, spasing, riwayat PE, riwayat DM, gemelli, social ekonomidan pengambilan keputusan. Faktor yang meningkatkan risiko PEB adalah umur ibu, pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan, paritas, riwayat PE, ANC dan social ekonomi . Faktor yang tidak berhubungan secara signifikan adalah spasing, riwayat DM, gemelli, dan pengambilan keputusan. Untuk ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan kehamilan tanpa melihat faktor risiko kejadian PEB maupun tanpa faktor risiko, dengan melihat beberapa faktor risiko penentu.Untuk tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan dengan fokus pada kehamilan tersebut.
FAKTOR MATERNAL DAN PELAYANAN ANTE NATAL CARE TERINTEGRASI PADA KEJADIAN PREMATURITAS DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA PALANGKA RAYA Legawati, Legawati; Riyanti, Riyanti; Noordiati, Noordiati
Jurnal Surya Medika Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelahiran Prematur merupakan faktor risiko yang menyebabkan kematian neonatal. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka kematian neonatal, salah satunya melalui pelayanan antenatal terintegrasi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor maternal dan pelayanan terintegrasi yang mempengaruhi kejadian prematuritas di Puskesmas Wilayah Kota Palangka Raya.Dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan menggunakan analisis bivariat dibuktikan bahwa Ante Natal Care terintegrasi, faktor maternal umur, paritas, riwayat persalinan, pekerjaan, sosial ekonomi dan jarak persalinan memengaruhi kejadian prematuritas, sedangkan analisis multivariat membuktikan ANC terintegrasi, faktor maternal umur, pekerjaan, paritas dan jarak persalinan memberi pengaruh terhadap kejadian prematuritas di Kota Palangka Raya.