Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Metode Kiso : Metode Edukasi Bahaya Kortikosteroid Ilegal Dan Dagusibu Di Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember Khrisna Agung Cendekiawan; Firdha Aprilia Wardhani; Amalia Wardatul Firdaus; Shinta Mayasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5681

Abstract

Mayoritas masyarakat Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember bekerja sebagai buruh kebun dan buruh tani. Keluhan kesehatan yang umumnya muncul adalah nyeri pada otot dan persendian. Perilaku swamedikasi (pengobatan sendiri) menggunakan terapi fisik (pijat) dan obat murah dan mudah dijangkau dijadikan solusi untuk mengatasi keluhan kesehatan tersebut. Di tengah masyarakat Desa Ajung beredar obat sintetis yang mereka kenal sebagai obat dewa karena khasiatnya yang efektif dalam mengatasi keluhan nyeri otot dan persendian. Berdasarkan observasi awal dan evaluasi dari kegiatan pengabdian dosen tentang edukasi penyimpanan obat yang benar, masyarakat Desa Ajung masih banyak melakukan kekeliruan dalam penggunaan obat, misalkan masyarakat menggunakan obat golongan kortikosteroid dengan dosis 2 kali lipat dari dosis yang dianjurkan dengan maksud mempercepat efek terapi, atau menggunakan obat yang sudah disimpan lama dalam jangka waktu setahun karena resep dari dokter. Jenis penelitian ini adalah Pra eksperimen dengan jenis penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi DAGUSIBU (Posttest) mengalami peningkatan sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui edukasi DAGUSIBU dapat mengurangi atau menghindari terjadi efek samping obat yang tidak diinginkan serta ancaman meningkatnya resistensi tubuh terhadap metabolisme obat yang disebabkan dari kesalahan perilaku pengelolaan obat dalam proses swamedikasi.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, ASUPAN PURIN DAN STATUS GIZI TERHADAP KADAR ASAM URAT PASIEN HIPERURISEMIA Hasna Ul Laeli; Yohan Yuanta; Amalia Wardatul Firdaus
HARENA : Jurnal Gizi Vol 4 No 1 (2023): HARENA: Jurnal Gizi (Desember 2023)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v4i1.4580

Abstract

Hiperurisemia adalah penyakit yang diakibatkan adanya peningkatan kadar asam urat diatas normal, jika kadar asam urat >7 mg/dl pada pria dan >5,7 mg/dl pada wanita. Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh mengakibatkan kerja otot dalam tubuh dan pengeluaran tenaga serta energi dalam tubuh. Purin merupakan molekul nukleotida yang akan dioksidasi sehingga berubah menjadi asam urat. Status gizi adalah sebuah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan dari asupan zat gizi dari makanan dankebutuhan zat gizi pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik, asupan purin dan status gizi terhadap kadar asam urat pada pasien hiperurisemia di Puskesmas Asembagus Kebupaten Situbondo. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik jenis cross sectional. Subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 pasien hiperurisemia dengan usia >45 tahun, dengan pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis data uji korelasi spearman’s rho pada hubungan aktivitas fisik terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value = 0,153 (>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kadar asam urat. Analisis hubungan asupan purin terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan antara asupan purin terhadap kadar asam urat. Analisis hubungan status gizi terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value 0,007 (<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi terhadap kadar asam urat. kesimpulan penelitain ini terdapat hubungan asupan purin dan status gizi terhadap kadar asam urat serta tidak terdapat hubungan aktivitas fisik terhadap pasien hiperurisemia di Puskesmas Asembagus Kabupaten Situbondo.
Metode Kiso : Metode Edukasi Bahaya Kortikosteroid Ilegal Dan Dagusibu Di Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember Khrisna Agung Cendekiawan; Firdha Aprilia Wardhani; Amalia Wardatul Firdaus; Shinta Mayasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5681

Abstract

Mayoritas masyarakat Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember bekerja sebagai buruh kebun dan buruh tani. Keluhan kesehatan yang umumnya muncul adalah nyeri pada otot dan persendian. Perilaku swamedikasi (pengobatan sendiri) menggunakan terapi fisik (pijat) dan obat murah dan mudah dijangkau dijadikan solusi untuk mengatasi keluhan kesehatan tersebut. Di tengah masyarakat Desa Ajung beredar obat sintetis yang mereka kenal sebagai obat dewa karena khasiatnya yang efektif dalam mengatasi keluhan nyeri otot dan persendian. Berdasarkan observasi awal dan evaluasi dari kegiatan pengabdian dosen tentang edukasi penyimpanan obat yang benar, masyarakat Desa Ajung masih banyak melakukan kekeliruan dalam penggunaan obat, misalkan masyarakat menggunakan obat golongan kortikosteroid dengan dosis 2 kali lipat dari dosis yang dianjurkan dengan maksud mempercepat efek terapi, atau menggunakan obat yang sudah disimpan lama dalam jangka waktu setahun karena resep dari dokter. Jenis penelitian ini adalah Pra eksperimen dengan jenis penelitian One-Group Pretest-Posttest Design. Tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi DAGUSIBU (Posttest) mengalami peningkatan sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa melalui edukasi DAGUSIBU dapat mengurangi atau menghindari terjadi efek samping obat yang tidak diinginkan serta ancaman meningkatnya resistensi tubuh terhadap metabolisme obat yang disebabkan dari kesalahan perilaku pengelolaan obat dalam proses swamedikasi.