Srifariyati ., Srifariyati
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Manhaj Tafsir Jami’ Al Bayan Karya Ibnu Jarir At-Thabari ., Srifariyati
Madaniyah Vol 7, No 2 (2017): Madaniyah (Edisi Agustus 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At-Thabari dipandang sebagai tokoh penting dalam jajaran mufasir klasik pasca tabi’i at-tabi’in lewat karya monumentalnya Jami’ al Bayan Fi Tafsir al-Qur’an di mana ia mampu memberikan nuansa baru dalam belantika penafsiran. Kitab ini memuat eksplorasi dan kekayaan sumber yang heterogen terutama dalam hal makna kata dan penggunaan bahasa arab. Tafsir ini sangat kental dengan riwayat-riwayat sebagai sumber penafsiran (ma’tsur) yang disandarkan pada pendapat dan pandangan para sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in melalui hadits yang mereka riwayatkan maupun riwayat-riwayat yang mu’tabar dari kalangan Yahudi dan Nashrani yang telah masuk Islam. Kitab ini juga didukung dengan nalar (ra’yu) untuk membangun pemahaman-pemahaman obyektifnya. Tafsir ini memiliki karakteristik tersendiri dengan tafsir-tafsir lainnya. Ia memuat analisis bahasa yang sarat dengan syair dan prosa Arab kuno, banyak qiraat, perdebataan isu-isu bidang kalam, dan diskusi seputar kasus-kasus hukum tanpa harus melakukan klaim kebenaran subjektifitasnya. Dalam menulis kitab ini, at-Thabari tidak menunjukkan sikap fanatisme madzhab atau alirannya. Salah satu contoh penafsirannya yang menunjukkan kema’tsuran kitab ini adalah dalam hal aborsi atau pembunuhan. Berdasarkan penjelasan at-Thabari dari ayat-ayat yang berkaitan dengan aborsi maka dapat dikatakan bahwa aborsi atau pembunuhan tanpa haq itu tidak diperbolehkan. Terlepas dari keunggulan kitab tafsir ini, sudah barang tentu at-Thabari sebagai manusia biasa memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan yang berimbas kepada buah karyanya tersebut. Seperti masih lolosnya beberapa kisah israiliyat yang turut mewarnai penafsirannya. Kata Kunci : Manhaj Tafsir, Jami’ul Bayan, At-Thabari
Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Multiple Intelligence Habibi, Yuliana; ., Srifariyati; Hasan, Hafiedh
Madaniyah Vol 7, No 2 (2017): Madaniyah (Edisi Agustus 2017)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gardner explains that intelligence is some of the abilities that a person possesses, which will not all be equal to the abilities others have, because they are of many types, Gardner calls them multiple intelligences. The development of learning strategy is intended to provide an alternative paradigm in order to prepare PAUD/TK/RA teachers who have special skills in early childhood education. Therefore, further research on the effectiveness of early childhood learning strategies based on multiple intelligences was developed to improve the competence of RA teachers. The research method used experiments, involving 116 RA teachers in Pemalang district. Data analysis used statistical analysis of Paired Sample T-Test, which aims to find out the effectiveness of AUD based learning strategy based on multiple intelligence in improving the competence of PAUD/TK/RA teachers. The results showed the significance of paired sample t-test of 0.000 (<0.05) with a t value of 9.555. Thus, the results of the analysis show that statistically, the effectiveness of early childhood learning strategies based on mulitple intelligence in improving the competence of RA teachers is tested. Keywords: Learning Strategy Multiple Intelligence, Teacher Competence
Kualifikasi Guru Qur’an Hadits di Madrasah ., Srifariyati
Madaniyah Vol 5, No 2 (2015): Madaniyah (Edisi Agustus 2015)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teacher is one of the factors determine the quality of education. The main task of the teacher is education and teaching in the school. One of the subjects of a clump of Islamic Education (PAI) is the Quran hadith. Al Quran and Hadith is a Muslim way of life, then learn the Quran Hadith is absolutely necessary, it is important for the teacher of al Quran hadith to have the qualifications or competence, so that learning aims can be achieved.Qualifications is special education to acquire a skill or expertise needed to achieve something, while teacher competency is the ability and authority of teachers in implementing his profession. Teachers al Quran hadith must have pedagogic competence, profesional competence, personality competence, and social competence, faithful, devoted, and good morals.Pedagogic competence is the ability to manage the learning. That includes in it is an understanding of the learners, the planning and implementation of learning, evaluation of learning outcomes, and the development of learners to actualize various potentials. Personal competencies or personality is the ability personality steady, stable, mature, wise, and authoritative, become role models for students, and noble. Profesional competence is the ability mastery learning materials widely and in-depth guides that enable learners to meet the standards of competence specified in the National Education Standards. Social competence is the ability of educators as part of the community to communicate and interact effectively with students, fellow teachers, staff, parents or guardians of students, and surrounding communities.Figure ideal teacher al Quran Hadits is the Prophet, because the Prophet is an example to his people, while the figure of the ideal teacher, because the Prophet develop material-spiritual aspect of man. Then, the teacher of al Quran hadith follows the pattern of prophetic education that reflects the values of a core of divinity with monotheism. Tauhidic education when implemented in daily life can not underestimate antropo-centric aspects, so that the dimensions of education includes the totality of theo-antropo-centric. Justification of aspects of divinity, or theo-centric earlier, taken from the source of revelation, while the conception of the faulty and humanity achieved through rational source. Briefly, a teacher al Quran hadith it can combine the material with the spiritual dimension, the physical with the spiritual, born with an inner, science with faith, and the mundane with the hereafter.
Pendidikan Keluarga Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Tematik) ., Srifariyati
Madaniyah Vol 6, No 2 (2016): Madaniyah (Edisi Agustus 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikatan perkawinan merupakan sarana pertama untuk membentuk keluarga. Baik dan buruknya keluarga ditentukan oleh bagaimana basis keluarga itu dibentuk. Keluarga juga bertanggung jawab atas keberlangsungan masing-masing anggotanya, baik  tanggung  jawab ekonomi,  pendidikan, dan  sebagainya.  Tulisan  ini  membahas  pendidikan keluarga dalam al-Qur’an dengan kajian tafsir tematik dari berbagai literatur (library research). Dasar Pendidikan Keluarga dalam QS At Tahrim ayat 6 mempunyai pengertian bahwa pentingnya membina keluarga agar terhindar dari siksaan api neraka, tidak hanya semata-mata diartikan api neraka  yang ada di akhirat nanti, melainkan termasuk pula berbagai masalah dan bencana yang menyedihkan, merugikan dan merusak citra pribadi seseorang. Metode  yang digunakan dalam pendidikan adalah dengan menerapkan kedisiplinan. Disiplin adalah Kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan akan  keputusan  pemerintah  atau peraturan yang berlaku. Disiplin dalam Islam sangat dianjurkan, misalnya dalam menjalankan sholat.
Model Pembelajaran Responsif Gender Di STIT Pemalang Bakhri, Amirul; ., Srifariyati; Rozak, Purnama
Madaniyah Vol 6, No 1 (2016): Madaniyah (Edisi Januari 2016)
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu usaha untuk mengeliminir kesenjangan gender adalah melalui pendidikan responsif gender dengan menanamkan nilai- nilai keadilan dan keseteraan gender melalui model Pembelajaran responsif gender. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang dalam rangka memperkecil ketimpangan gender pada aspek pendidikan dituntut dan diharapkan dapat mengembangkan dan mengimplementasikan model pembelajaran responsif gender yang memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan mahasiswa laki- laki dan perempuan secara seimbang dari aspek akses/peluang, partisipasi, kontrol dan manfaat.Dalam pengembangan ini diakukan beberapa uji coba yaitu uji coba skala kecil dengan lapangan terbatas, uji coba skala besar dengan lapangan diperluas dan uji validasi model, dengan hasil sebagai berikut: 1) Akses dalam belajar, prosentase menunjukkan responsif gender yakni di semester 1 A: 92,59%, di semester 1 B: 93,3%, di  semester 3 A:  90,47%,  di  semester  3 B: 100%, di semester 5 A: 79,41% dan di semester 5 B: 96,15%. 2) Partisipasi dalam belajar, prosentase menunjukkan tidak responsif gender. Hal ini disebabkan karena mahasiswa dan mahasiswi yang tidak bekerjasama dalam tugas kelompok yang diberikan dosen. 3) Memiliki kontrol atas sumber pembelajaran, prosentase menunjukkan responsif gender yakni di semester 1 A: 62,96%, di semester 1 B: 80%, di semester 3 A: 85,72%, di semester 3 B: 68,18%, di semester 5 A: 67,65% dan di semester 5 B: 76,92%., dan 4) Manfaat dalam belajar, prosentase menunjukkan responsif gender dengan hasil 100% di semua tingkatan semester.