Ketersediaan makanan sehat di sekolah merupakan faktor penting dalam mendukung tumbuh kembang anak usia sekolah. Masih banyak kantin Sekolah Dasar yang belum memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan sesuai pedoman Kementerian Kesehatan. Rendahnya pengawasan dan ketiadaan komitmen tertulis menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komitmen pengelola kantin dalam upaya mewujudkan kantin sehat di Sekolah Dasar. Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di tiga SD Negeri di Sleman, Yogyakarta. Informan dipilih secara purposive sampling sebanyak 8 orang yang terdiri dari kepala sekolah, penjaga kantin, dan guru UKS. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Analisis data dilakukan secara tematik dengan mengididentifikasi pola atau tema dalam data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sekolah belum memiliki komitmen tertulis dalam pengelolaan kantin sehat. Faktor penghambat utama meliputi: keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pelatihan, keterbatasan dana, fasilitas fisik yang belum memadai, minimnya pengawasan dari instansi terkait, serta kebiasaan siswa jajan di luar sekolah. Faktor pendukung antara lain partisipasi wali murid melalui makanan yang dibuat di rumah, kunjungan dari Puskesmas, dan kesadaran umum akan pentingnya makanan sehat. Diperlukan komitmen tertulis, pembentukan tim pengelola, kerja sama dengan instansi kesehatan dan pendidikan, peningkatan sarana, serta pelatihan yang berkelanjutan bagi pengelola kantin.