Kasus sampah ini muncul karena kurangnya kesadaran masyarakat penghasil sampah, karena Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga, Mulai dari memilah, meyimpan, mengelola, dan membuang pada tempatnya. Permasalahan yang terjadi yaitu masyarakat kurang memiliki kesadaran dalam mengelola sampah, sehingga masih banyak sampah menumpuk di bantaran sungai, maupun didepan masing-masing rumah warga, sehingga seringkali membakar sampah tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan, masyarakat juga kurang memahami fungsi bank sampah yang ada didaerahnya, sehingga tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi pentingnya kesadaran masyarakat terhadap peran bank sampah Wiryoasri. Metode yang digunakan yaitu terdiri dari tiga step antara lain step persiapan, step pelaksanaan, dan step evaluasi. Adapun hasil pengabdian masyarakat ini yaitu pada step persiapan dilakukan survey pendahuluan, serta wawancara langsung dengan salah satu warga dan sekretaris desa Mojowiryo untuk menggali permasalahan. Pada step pelaksanaan dilakukan kegiatan sosialisasi dan tanya jawab agar menambah wawasan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat. Pada akhir kegiatan adalah step evaluasi dan pemberian saran dan masukan kepada perangkat desa dan pengurus bank sampah agar bank sampah Wiryoasri dapat kembali aktif. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan kesadaran untuk memanfaatkan bank sampah didaerahnya