Winda Silvi Dinillah
Universitas Islam Raden Rahmat, Malang, East Java, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Melawan Sistem Keuangan dan di Balik Kehancuran Pasar Properti AS: Sebuah Kajian Moneter dalam Perspektif Islam Adriati Azizah Syafitri; Hilda Sanjayawati; Winda Silvi Dinillah; Dedy Hartanto Prastya Irawan
Jihbiz : Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/jihbiz.v7i2.2469

Abstract

Krisis properti yang terjadi di Amerika Serikat, ratusan berita juga sudah menjelaskan apa yang terjadi saat itu. Bencana runtuhnya keuangan Amerika Serikat melalui Pasar properti mendekat secara perlahan dan bertahap.  Obligasi aktif pada pinjaman hipotek tidak segera disusutkan hal ini terlihat dengan adanya beberapa runtutan penyebab tragedi keuangan. Pertama, pinjaman diharuskan untuk membayar dengan jumlah yang tidak tertahankan. Kemudian prosedur kebangkrutan telah dimulai setelah itu diikuti dengan properti peminjam yang pailit disiapkan untuk dijual.  Semua ini terjadi beberapa bulan saja (kondisi obligasi hipotek terjadi seperti penyakit lamat namun sangat berbahaya). Hal pertama yang harus dipahami ialah “leverage” yang merupakan biang permasalahannya. Hal kedua tentang historis kronologis yang diceritakan dalam film adalah penggunaan produk “Prime Mortgage”. Tiga puluh tahun yang lalu, sebagaimana film menceritakan bahwa investor hanya mempunyai peluang kecil terhadap investasi dan obligasi. Kemudian muncullah produk bernama “Prime Mortagage” Produk ini seperti kredit kepemilikan rumah. Orang-orang yang ingin membeli rumah bisa kredit kepada bank pemberi pinjaman.  Persoalan awal terjadi saat bank Investasi membeli (KPR) dengan harga yang sangat tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan serta bank mendapatkan pemasukan dari pembayaran angsuran oleh pemilik rumah. Namun bank menggunakan Leverage untuk membeli (KPR-nya).