Farhan
Program Studi Magister Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENYULUHAN PEMBUATAN BIOFUEL DARI MINYAK GORENG KELAPA SAWIT BEKAS PAKAI PADA MASYARAKAT KELURAHAN CURUG, KOTAMADYA BOGOR Muhammad Taufiq Fathaddin; Diah Utami Safitri; Onnie Ridaliani; Nur Suhascaryo; Dyah Rini Ratnaningsih; Pri Agung Rakhmanto; Marmora Titi Malinda; Daddy Sutansyah; Bayu Hamza; Farhan; Kesit Bayu Kumoro Aji
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v4i2.15805

Abstract

Minyak jelantah adalah minyak goreng yang digunakan secara berulang. Minyak goreng bekas yang sudah digunakan berulang-ulang mengalami perubahan sifat, seperti terbentuknya asam lemak bebas dan bau tengik. Minyak jelantah dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Minyak jelantah juga menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Di sisi lain konsumsi BBM secara nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan minyak bumi merupakan bahan bakar yang tak terbarukan, sehingga cadangan minyak bumi sebagai bahan bakar akan habis di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan penghematan penggunaan bahan bakar minyak dan gas bumi perlu dikembangkan pemakaian energi baru terbarukan. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk manfaatkan minyak jelantah yang berasal dari minyak kelapa sawit untuk pembuatan biodiesel. Pemanfaatan minyak jelantah merupakan salah satu alternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan pada warga setempat. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan ilmu kepada masyarakat mengenai pembuatan biofuel. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Trisakti dan Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Yogyakarta secara daring dan luring serta dihadiri oleh 17 warga Kelurahan Curug di Kotamadya Bogor. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test diperoleh kenaikan tingkat pemahaman sebesar 8.3%. Sehingga disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan peningkatan pemahaman peserta.