Penelitian ini mengkaji fenomena campur kode yang terjadi dalam unggahan media sosial Instagram @Lesti Kejora sebagai bentuk interaksi sosial di era digital. Fenomena campur kode semakin marak seiring dengan berkembangnya media sosial yang memungkinkan penggunanya menggabungkan berbagai bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk campur kode yang digunakan oleh Lesti Kejora di Instagram, serta untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Subjek penelitian ini adalah unggahan-unggahan di akun Instagram @Lesti Kejora yang dipilih secara purposif, berdasarkan relevansi dan konten yang mengandung campur kode. Instrumen yang digunakan adalah peneliti itu sendiri sebagai pengamat, dengan teknik pengumpulan data melalui teknik simak dan pencatatan. Data yang dikumpulkan meliputi kata, frasa, dan kalimat yang mengandung campur kode dalam bentuk bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah (Sunda) dan bahasa asing (Inggris). Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis campur kode yang digunakan oleh Lesti Kejora untuk membuat judul pada unggahan statusnya yang dimana terdapat campur kode kedalam, campur kode keluar, dan campur kode campuran. Campur kode kedalam peneliti menemukan percampuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah (bahasa Jawa dan bahasa Sunda). Campur kode keluar meliputi bahasa Indonesia dengan bahasa asing (bahasa Inggris) dan untuk campur kode campuran peneliti telah menemukan tiga penggunaan bahasa sekaligus, diantaranya adalah bahasa Indonesia, Bahasa Arab, serta bahasa inggris. Faktor terjadinya campur kode karena keinginan si pemilik akun yang ingin menggunakan lebih dari dua bahasa.