Isna Hanny Puspitaningtyas
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keterhubungan Program Kampung Iklim (Proklim) Dengan Proyek Desa Wisata Pandak Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas Isna Hanny Puspitaningtyas; Arizal Mutahir; Ankarlina Pandu Primadata; Agung Kurniawan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1134

Abstract

Proklim atau program kampung iklim di Desa Pandak Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas terus digencarkan. Hal ini dilakukan guna menunjang proyeksi Desa Pandak sebagai Desa Wisata di Banyumas. Peran Pemerintah Desa sebagai pihak internal desa dalam hal ini sangat penting sebagai pemantik dan penanggungjawab terlaksananya Proklim dan kesuksesan proyeksi Desa Wisata Pandak. Tujuan tulisan ini ialah mengungkapkan bagaimana keterhubungan Proklim dan potensi wisata yang ada di Desa Pandak serta manfaatnya demi kemajuan Desa Pandak sebagai Desa Wisata. Menggunakan metode kualitatif, tulisan ini mengambil data melalui cara observasi dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Desa Pandak berperan aktif untuk mewujudkan Desa Pandak sebagai Desa Wisata yang sadar akan kelestarian lingkungan. Partisipasi Masyarakat menjadi komponen yang tak kalah penting. Sebab terlaksananya proklim maupun suksesnya proyeksi Desa Wisata Pandak bergantung pada partisipasi masyarakatnya.  Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung satu sama lain.  
Pendekatan Media Alternatif untuk Mendukung Pendidikan Seks yang Komprehensif Bagi Anak Puspitaningtyas, Isna Hanny; Mutahir, Arizal; Rizkidarajat, Wiman; Pandu Primadata, Ankarlina
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6307

Abstract

Keberadaan pendidikan seks seringkali dianggap sebagai hal yang tabu. Hal ini menjadi tanda bahwa masyarakat tidak terbuka terhadap fenomena yang bisa berdampak pada banyak hal. Sepanjang mempunyai dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, maka pendidikan seksual harus disajikan dalam bentuk yang komprehensif. Tujuan penelitian ini berupaya menelusuri persoalan pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa. Proses tersebut nantinya menjawab pertanyaan bagaimana kondisi pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa, untuk selanjutnya dibuat media pembelajaran alternatif yang komprehensif. Menggunakan metode kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara dengan para pendiri, fasilitator dan orang tua di Sekolah Hompimpaa. Artikel ini berlandaskan keprihatinan penulis terhadap kebingungan orang tua dalam menyikapi tumbuh kembang anak seiring berkembangnya arus informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena sosial yang merugikan generasi mendatang. Pemanfaatan media berupa Kokoru dan cerita anak dapat menjadi alternatif pendidikan seksual yang melibatkan sinergi antara orang tua, anak dan fasilitator di sekolah.
Praktik Kesalehan Pemuda pada Kota Provincial: Studi pada Majelis At Tho’at Rizkidarajat, Wiman; Mutahir, Arizal; Hanny P, Isna; Putri M, Aulia; Romauli , Nethania
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 7 No 3 (2024)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v7i3.3429

Abstract

Since the New Order collapsed in 1998, Islamization in Indonesia has become a mainstream movement. Evidence of mainstreaming Islamization is the increasingly common practice of piety in public spaces. One of the most common Islamization efforts is efforts to purify Islam through hijrah movement carried out by youth groups through popular culture media, such as through music in metropolitan cities in Indonesia such as Jakarta, Bandung and Yogyakarta. The hijrah movement is often carried out by targeting young people who have experienced transgressive life practices, causing the exploitation of space. This research aims to portray the practice of piety that occurs in provincial cities or second-class cities in the city dichotomy, according to Van Klinken. The research method used in this research is descriptive qualitative with a case study approach. Ethnographic data collection was carried out for six months, from November 2023 to May 2024, with the primary data source being a youth study collective in Purwokerto called Majlis At Tho'at. The findings of this research are that the At Tho'at Assembly's pious practices are carried out by creating two types of space that came from youth creativity in term to redefined hijrah movement. The first is a private room in the form of exclusive recitations, which are held regularly in the residence of one of the assembly members. The second is public space in the form of piety exhibitions in public spaces through a band, which is formed through social interaction in private spaces through recitations. The research results show that piety in provincial cities does not always exist in a binary dichotomy, which results in the exploitation of space as occurs in metropolitan cities. This is proven by the existence of spaces to negotiate a social phenomenon that occurs in a city.
Pendekatan Media Alternatif untuk Mendukung Pendidikan Seks yang Komprehensif Bagi Anak Puspitaningtyas, Isna Hanny; Mutahir, Arizal; Rizkidarajat, Wiman; Pandu Primadata, Ankarlina
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6307

Abstract

Keberadaan pendidikan seks seringkali dianggap sebagai hal yang tabu. Hal ini menjadi tanda bahwa masyarakat tidak terbuka terhadap fenomena yang bisa berdampak pada banyak hal. Sepanjang mempunyai dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, maka pendidikan seksual harus disajikan dalam bentuk yang komprehensif. Tujuan penelitian ini berupaya menelusuri persoalan pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa. Proses tersebut nantinya menjawab pertanyaan bagaimana kondisi pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa, untuk selanjutnya dibuat media pembelajaran alternatif yang komprehensif. Menggunakan metode kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara dengan para pendiri, fasilitator dan orang tua di Sekolah Hompimpaa. Artikel ini berlandaskan keprihatinan penulis terhadap kebingungan orang tua dalam menyikapi tumbuh kembang anak seiring berkembangnya arus informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena sosial yang merugikan generasi mendatang. Pemanfaatan media berupa Kokoru dan cerita anak dapat menjadi alternatif pendidikan seksual yang melibatkan sinergi antara orang tua, anak dan fasilitator di sekolah.