Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

TRADISI LISAN: PERKEMBANGAN MENDONGENG KEPADA ANAK DI ERA MODERN Ankarlina Pandu Primadata; Alfan Biroli
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan nilai-nilai budaya. Salah satu bagian budaya yang merupakan pewarisan dari generasi ke generasi sering disebut sebagai tradisi. Nilai-nilai dalam sebuah tradisi memiliki pemaknaan dari setiap manusia. Seiring perkembangannya, tradisi terbagi menjadi dua, yaitu tradisi lisan dan tradisi tulisan. Namun demikian, perkembangan tradisi lisan tidak sebesar tradisi tulisan. Mendongeng merupakan salah satu wujud dari tradisi lisan yang disampaikan dari orang tua kepada anak-anaknya. Pada zaman dahulu, anak-anak akan mendapatkan cerita-cerita dongeng dari orangtuanya sebagai upaya untuk merekatkan hubungan antara orangtua dengan anaknya dan melestarikan tradisi yang ada dalam masyarakat saat itu. Seiring perkembangan zaman, tradisi lisan seperti mendongeng sudah jarang lagi ditemui di dalam masyarakat yang semakin modern. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat mendorong perubahan tradisi dalam masyarakat. Komunikasi yang terbangun antara orangtua dan anak melalui tradisi mendongeng telah luntur dan tergantikan penggunaan gadget sebagai sarana komunikasi dan hiburan keluarga. Penyampaian nilai-nilai budaya tidak lagi dilakukan melalui lisan dari orangtua kepada anaknya, namun menggunakan gadget untuk berkomunikasi. Perubahan sosial dalam masyarakat memang bersifat tetap, seiring perubahan zaman. Tradisi lisan seperti mendongeng sudah jarang lagi ditemui di dalam masyarakat. Kata kunci: era modern, mendongeng, tradisi lisan
Adaptasi Pembelajaran Tatap Muka Pada Masa Pandemi Covid-19 di MI Muhammadiyah Pagersari Mungkid Magelang Alfan Biroli; Ankarlina Pandu Primadata
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 1: April 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i1.244

Abstract

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada awal 2020, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Perubahan cara pembelajaran di institusi pendidikan. Perubahan tersebut membuat setiap insan pendidikan harus beradaptasi. Penelitian ini melihat bagaimana proses adaptasi yang dilakukan oleh guru, siswa dan orang tua siswa pada pembelajaran tatap muka pada masa pandemic Covid-19 di MI Muhammadiyah Pagersari, Mungkid, Magelang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi deskripsi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitan menunjukkan bahwa adaptasi pembelajaran ddilakukan oleh guru, siswa dan orangtua siswa dengan meningkatkan protocol kesehatan yang ketat selama proses pembelajaran.
Adaptasi Pembelajaran Tatap Muka Pada Masa Pandemi Covid-19 di MI Muhammadiyah Pagersari Mungkid Magelang Alfan Biroli; Ankarlina Pandu Primadata
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 1: April 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i1.244

Abstract

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada awal 2020, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Perubahan cara pembelajaran di institusi pendidikan. Perubahan tersebut membuat setiap insan pendidikan harus beradaptasi. Penelitian ini melihat bagaimana proses adaptasi yang dilakukan oleh guru, siswa dan orang tua siswa pada pembelajaran tatap muka pada masa pandemic Covid-19 di MI Muhammadiyah Pagersari, Mungkid, Magelang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi deskripsi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitan menunjukkan bahwa adaptasi pembelajaran ddilakukan oleh guru, siswa dan orangtua siswa dengan meningkatkan protocol kesehatan yang ketat selama proses pembelajaran.
TINDAKAN ORANGTUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TANJUNG KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KOTA PURWOKERTO Ankarlina Pandu Primadata; RB Soemanto; Bagus Haryono
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.824 KB) | DOI: 10.20961/jas.v4i1.17402

Abstract

Education is the right for every Indonesian citizens, include the education for children with special needs (disability). Every parents who has child like this has aproblem in looking for special schools in order to give a good education for theirchildren for their child. It becomes a dilemma for every parents to send their child tothe special school or public school. The purpose of this research to figure howactions of parents in educating children on inclusive education services, as well as todescribe the actions of parents in educating children with special needs in inclusiveschool SDN 1 Tanjung, Purwokerto. This research was done in Purwokerto, precisely at SDN 1 Tanjung. This study usesqualitative method with case study strategy. The sampling technique used waspurposive sampling technique, the main informants were parents of students withspecial needs in SDN 1 Tanjung. Data collection techniques used in this study is indepthinterviews, indirect observation technique (Non-participatory observation)and document analysis techniques. The validity of the data in this study include source triangulation, triangulation method and review the informant. In this study,the interactive model was used for the analysis of the data. The results showed that there are internal and external factors that influence theactions of parents who have child with special needs in determining education fortheir children. In addition, parentsactalsodivided intofourtypesofactionasdictatedbyMaxWeber. These actionsareinstrumentalrationalaction,whichactsasa parenthas hopesand dreamsfor their children, sotheysend theirchildren topublicschoolsthatprovideformaleducationinclusive. Action secondly isrational action gets value orientation, which is action which done by parent bymerges ethical points, esthetic and religious in its child education that gets specialneeds. Third act is afektif action which is action which done by parent because moodor feel, severally parent gets that assumption its child doesn't child get specialneeds, they finally are opting school by service inclusive education thanextraordinary school. The last act is traditional action where parent school its childbecause vicinity environment charge. Happening interaction in social life parentsstudent gets special requirement result many signification symbols as lingual as.Symbol as lingual as in such event information that is passed on to student parentgets special requirement that is be next at interpretation by parents by undertakingaction school its child on inclusive school service Keyword: child with special needs, parent, inclusive education service, social action, interactionisme symboli
SEKOLAH KOMUNITAS MTs PAKIS DI DESA GUNUNGLURAH, CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH: UPAYA MANDIRI DALAM MENGATASI ISU PENDIDIKAN ANAK Hendri Restuadhi; Ratna Dewi; Sulyana Dadan; Ankarlina Pandu Primadata
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.8.2.237-252

Abstract

Desa Gununglurah, di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah merupakan wilayah yang hingga tahun 2011 masih sangat terkurung oleh lebatnya hutan dan lekuk-lekuk Gunung Slamet. Akses masyarakat setempat kepada pendidikan sangatlah rendah. Namun demikian, hingga kurun waktu setahun setelah itu, di tengah masih kuatnya kegagahan alam, MTs (Madrasah Tsanawiyah) PAKIS –Piety, Achievement, Knowledge, Integrity, Sincerity – dibangun dan dikembangkan oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kiprah MTs PAKIS di desa Gununglurah selama ini serta mendeskripsikan dan menjelaskan upaya pengembangan sekolah komunitas itu sendiri. Penelitian yang mendasari tulisan ini dilaksanakan secara kualitatif dan data diperoleh melalui focused group discussion bersama murid dan para relawan MTs PAKIS serta orang tua murid MTs PAKIS. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MTs PAKIS meberikan layanan pendidikan melalui pemberian pelajaran-pelajaran umum sebagaimana di sekolah-sekolah SMP. Namun demikian, metode pembelajarannya tidak murni instruksional layaknya pendidikan formal. Belajar mandiri, membaca, dan berdiskusi adalah model pembelajaran utamanya. Bersamaan dengan itu, MTs PAKIS juga mengajak murid-muridnya untuk bercocok tanam, beternak, dan memelihara ikan di kolam. Hal ini dilakukan agar para murid mengenal lingkungan geografis, sosial, dan kultural wilayahnya sendiri. MTs PAKIS tentulah sekolah non-formal namun ia bukanlah model pendidikan masyarakat atau pusat kegiatan belajar masyarakat namun gabungan secara eklektik keduanya dan merupakan sekolah yang dibangun oleh-untuk-bagi masyarakat: sebuah sekolah komunitas. Meskipun model pendidikan tersebut tidak dikenal di dunia pendidikan namun merupakan alternatif lain bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya sendiri di tengah keterbatasannya.  
Studi Kehidupan Anak Korban Pandemi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga Pingkan Zahra Azizah; Nanang Martono; Sulyana Dadan; Ankarlina Pandu Primadata; Tyas Retno Wulan
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v6i1.2059

Abstract

Children become one of susceptible groups who get the risks during pandemic period. The risks can be the threat of exposure up to losing their parents who passed away because of Covid-19. The children who lose their parents due to Covid-19 are susceptible to have the problems of health, economy, education guarantee, violence, and other human rights violations. They need social protection to help their growth and development into adulthood. The purpose of this writing is to describe the social condition and the problems of children who become the Covid-19 pandemic victims. They are fatherless kids, motherless children, or orphans whose parents passed away because of Covid-19. This research uses a quantitative research method (survey). The research data are taken by using questionnaires. The samples of this research are 124 or 32% of the children’s total number in Purbalingga Regency whose parents passed away due to Covid-19. The data are presented by using a frequency distributive table. The results show that most of the children are from the lower middle class family. After their parents passed away, the social economy condition of their family gets worse. It causes those children to face economic issues, so they are not able to pay their school fee. Therefore, there must be a social protection for them so that their rights as children are fulfilled.
Keterhubungan Program Kampung Iklim (Proklim) Dengan Proyek Desa Wisata Pandak Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas Isna Hanny Puspitaningtyas; Arizal Mutahir; Ankarlina Pandu Primadata; Agung Kurniawan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1134

Abstract

Proklim atau program kampung iklim di Desa Pandak Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas terus digencarkan. Hal ini dilakukan guna menunjang proyeksi Desa Pandak sebagai Desa Wisata di Banyumas. Peran Pemerintah Desa sebagai pihak internal desa dalam hal ini sangat penting sebagai pemantik dan penanggungjawab terlaksananya Proklim dan kesuksesan proyeksi Desa Wisata Pandak. Tujuan tulisan ini ialah mengungkapkan bagaimana keterhubungan Proklim dan potensi wisata yang ada di Desa Pandak serta manfaatnya demi kemajuan Desa Pandak sebagai Desa Wisata. Menggunakan metode kualitatif, tulisan ini mengambil data melalui cara observasi dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Desa Pandak berperan aktif untuk mewujudkan Desa Pandak sebagai Desa Wisata yang sadar akan kelestarian lingkungan. Partisipasi Masyarakat menjadi komponen yang tak kalah penting. Sebab terlaksananya proklim maupun suksesnya proyeksi Desa Wisata Pandak bergantung pada partisipasi masyarakatnya.  Dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung satu sama lain.  
Perubahan Pola Solidaritas Masyarakat Pedesaan Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kabupaten Banyumas Muhammad Abi Firmansyah; Masrukin Masrukin; Ankarlina Pandu P.
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.13823

Abstract

Solidaritas masyarakat Banyumas yang tinggi sebagai masyarakat pedesaan menjadi modal sosial dalam menghadapi pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola solidaritas masyarakat pedesaan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kabupaten Banyumas, dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan alat analisis domain. Instrumen penelitian dengan focus group discussion dan wawancara terhadap perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga lokal. Penelitian dilaksanakan di salah satu desa di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pandemi COVID-19 dapat mengubah pola solidaritas masyarakat Banyumas dari yang sebelumnya menjunjung tinggi nilai gotong royong dan tolong menolong menjadi lebih individualis. Penelitian menunjukkan bahwa sifat ketergantungan menjadi faktor utama perubahan pola solidaritas masyarakat Banyumas dalam menghadapi pandemi COVID-19. Bantuan makanan, masker, dan obat-obatan yang diberikan pemerintah membuat masyarakat bergantung dengan pemerintah daerah, sehingga masyarakat merasa tidak perlu melakukan gotong royong dan tolong menolong untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi COVID-19. Pola solidaritas masyarakat Banyumas yang sebelumnya didasarkan pada rasa senasib sepenanggungan mulai memudar, sehingga masyarakat Banyumas saat ini menjadi lebih individualistis.
Pendekatan Media Alternatif untuk Mendukung Pendidikan Seks yang Komprehensif Bagi Anak Puspitaningtyas, Isna Hanny; Mutahir, Arizal; Rizkidarajat, Wiman; Pandu Primadata, Ankarlina
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i6.6307

Abstract

Keberadaan pendidikan seks seringkali dianggap sebagai hal yang tabu. Hal ini menjadi tanda bahwa masyarakat tidak terbuka terhadap fenomena yang bisa berdampak pada banyak hal. Sepanjang mempunyai dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak, maka pendidikan seksual harus disajikan dalam bentuk yang komprehensif. Tujuan penelitian ini berupaya menelusuri persoalan pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa. Proses tersebut nantinya menjawab pertanyaan bagaimana kondisi pendidikan seks di Sekolah Hompimpaa, untuk selanjutnya dibuat media pembelajaran alternatif yang komprehensif. Menggunakan metode kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara dengan para pendiri, fasilitator dan orang tua di Sekolah Hompimpaa. Artikel ini berlandaskan keprihatinan penulis terhadap kebingungan orang tua dalam menyikapi tumbuh kembang anak seiring berkembangnya arus informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Hal ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena sosial yang merugikan generasi mendatang. Pemanfaatan media berupa Kokoru dan cerita anak dapat menjadi alternatif pendidikan seksual yang melibatkan sinergi antara orang tua, anak dan fasilitator di sekolah.
Hubungan Persepsi Siswa Non-ABK mengenai Siswa ABK dengan Penerimaan Sosial Siswa Non-ABK terhadap Siswa ABK Salma, Nisrina Dheya; Martono, Nanang; Primadata, Ankarlina Pandu
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 4 (2024): JUPIN November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.507

Abstract

Sampai saat ini siswa ABK sering menerima perlakuan buruk dari lingkungannya, bahkan terdapat kasus perundungan yang melibatkan siswa ABK di sekolah inklusi. Jika kasus tersebut terus terjadi, maka cita-cita mewujudkan kesamaan hak pendidikan bagi seluruh anak Indonesia melalui sekolah inklusi tidak dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai hubungan persepsi dengan penerimaan sosial siswa ABK, sehingga pembentukan persepsi siswa non-ABK dapat lebih diperhatikan untuk mengurangi kasus perundungan siswa ABK di sekolah inklusi. Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Banyumas yaitu SDN Citra Bangsa. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel sensus yang melibatkan 96 responden siswa non-ABK. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif univariat untuk menggambarkan masing-masing variabel dan analisis korelasi Tau Kendall untuk menguji hubungan kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi negatif mengenai siswa non-ABK seperti merendahkan keterbatasan fisik siswa ABK dan kemampuan akademik mereka. Selain itu, sebagian besar siswa non-ABK menunjukkan penerimaan sosial yang rendah seperti enggan duduk bersama siswa ABK dan enggan mengobrol bersama siswa ABK. Hasil uji korelasi Tau Kendall menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,609, nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menjelaskan terdapat hubungan positif antara persepsi siswa non-ABK mengenai siswa ABK mengenai siswa ABK dengan penerimaan sosial siswa non-ABK terhadap siswa ABK. Dengan demikian, semakin positif persepsi siswa, maka penerimaan sosial terhadap siswa ABK juga semakin tinggi.