p-Index From 2020 - 2025
1.126
P-Index
This Author published in this journals
All Journal e-GIGI PHARMACON
Ni Wayan Mariati
Universitas Sam Ratulangi

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum Tindakan Pencabutan Gigi Florin K. M. Motulo; Billy J. Kepel; Ni Wayan Mariati
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.48521

Abstract

Abstract: Tooth extraction is the initial trigger of anxiety. Aromatherapy is a form of non-pharmacological therapy for anxiety. This study aimd to analyze the effect of lavender aromatherapy on the patient's anxiety level before tooth extraction. This was a quasi-experimental study with a non-equivalent control group design. Anxiety was measured using an anxiety questionnaire followed by examination of vital signs consisting of pulse rate, respiratory rate, and blood pressure. Samples were 60 patients who underwent tooth extraction at the Dental and Oral Hospital of Universitas Sam Ratulangi. Sampels were divided into two groups, with and without lavender aromatherapy treatment. All data obtained were analyzed using the SPSS 25 with the Wilcoxon and Mann Whitney tests. The results showed that the the group treated with lavender aromatherapy showed a significant decrease in anxiety (p=0.000 <0.05). Comparisons between groups also showed that the group given lavender aromatherapy before tooth extraction experienced a more significant decrease in anxiety (p=0.000<0.05) than the group without lavender aromatherapy. In conclusion, lavender aromatherapy has a significant effect on the patient's anxiety level before tooth extraction. Keywords: tooth extraction; lavender aromatherapy; anxiety; vital signs   Abstrak: Pencabutan gigi merupakan pencetus awal kecemasan. Aromaterapi merupakan salah satu bentuk terapi non-farmakologis terhadap kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aromaterapi lavender terhadap tingkat kecemasan pasien sebelum pencabutan gigi. Jenis penelitian ialah eksperimental kuasi dengan desain non-equivalent control group. Kecemasan diuukur menggunakan kuesioner kecemasan dan dilanjutkan dengan  pemeriksaan tanda-tanda vital terdiri dari denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Sampel penelitian ialah 60 pasien yang menjalani tindakan pencabutah gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan, Universitas Sam Ratulangi. Seluruh data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis menggunakan SPSS 25 dengan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian mendapatkan bahwa tingkat kecemasan pada kelompok yang diberikan aromaterapi lavender memperlihatkan penurunan kecemasan secara bermakna (p 0,000 <0,05). Perbandingan antar kelompok juga memperlihatkan bahwa kelompok yang diberikan aromaterapi lavender sebelum pencabutan gigi mengalami penurunan kecemasan yang lebih bermakna (p=0,000 <0,05) bila dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan aromaterapi lavender.  Simpulan penelitian ini ialah aromaterapi lavender berpengaruh bermakna terhadap tingkat kecemasan pasien sebelum pencabutan gigi. Kata kunci: pencabutan gigi; aromaterapi lavender; kecemasan; tanda vital
Hubungan antara Status Gizi dan Gingivitis pada Anak Usia 8 – 9 Tahun di Sekolah Dasar Desa Tandurusa Nathalia C. Astan; Ni Wayan Mariati; Rizka Wahyuni
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.48523

Abstract

Abstract: Adequate and balanced nutrient intake is required to support the growth and development process in school-age children. As a result of unbalanced nutrition, the structure and function of the soft tissues of the mouth become abnormal which increase the risk of plaque formations -the initial cause of gingivitis. This study aimed to determine the relationship between nutritional status and gingivitis in children aged 8 to 9 years old at the elementary school in Tandurusa Village. This was an analytical study with a cross-sectional design. Samples were obtained using the total population of 80 students. In this study, measuring nutritional status, namely weight and height, to calculate the body mass index (BMI) and examination of oral cavity to determine the gingivitis status were performed on all subjects. The results showed that 25% of subjects were categorized as healthy gingival, 73.75% mild gingivitis, 1.25% moderate gingivitis; none was included in the severe gingivitis category. Nutritional status based on BMI found 76.25% of normal weight, 2.5% of undernourished, and 21.25% of overweight. The Spearman test showed a value of p 0.854 (p>0.05). In conclusion, there is no relationship between nutritional status and gingivitis in children aged 8 to 9 years old at elementary school in Tandurusa Village. Keywords: nutritional status; body mass index; gingivitis; school-age children   Abstrak: Anak usia sekolah harus mendapatkan asupan zat gizi yang adekuat dan seimbang untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gizi tidak seimbang menyebabkan tidak normalnya struktur dan fungsi dari jaringan lunak mulut sehingga berpeluang terjadinya peningkatan pembentukan plak yang menjadi penyebab awal gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan gingivitis pada anak usia 8–9 tahun di sekolah dasar Desa Tandurusa. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan total populasi sebanyak 80 anak. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran status gizi yaitu berat dan tinggi badan menggunakan rumus perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dan pemeriksaan rongga mulut untuk melihat tingkat keparahan gingivitis. Hasil penelitian status gingiva mendapatkan bahwa yang tergolong dalam kategori sehat sebanyak 25%, gingivitis ringan sebanyak 73,75%, gingivitis sedang sebanyak 1,25%; tidak ada yang masuk dalam kategori gingivitis berat. Pengukuran status gizi berdasarkan IMT mendapatkan subjek dengan kategori normal sebanyak 76,25%, gizi kurang sebanyak 2,5% dan gizi lebih sebanyak 21,25%. Hasil uji Spearman terhadap hasil pemeriksaan gingivitis dan pengukuran IMT menunjukkan nilai p=0,854 (p>0,05). Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara status gizi dan gingivitis pada anak usia 8–9 tahun di sekolah dasar Desa Tandurusa. Kata kunci: status gizi; indeks massa tubuh; gingivitis; anak usia sekolah
Status Karies Gigi Berdasarkan Indeks DMF-T pada Nelayan di Pesisir Pantai Kawasan Megamas Kota Manado Ni Wayan Mariati; Christy N. Mintjelungan; Nur I. Martin
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.49636

Abstract

Abstract: Most fishermen in Indonesia are under the poverty line and have a low level of education, which can affect the level of dental and oral hygiene. The most common dental and oral disease found in coastal communities is dental caries. The main indicator for assessing dental caries is the DMF-T index (Decay Missing Filling-Teeth). This study aimed to determine the status of dental caries based on the DMF-T index in fishermen in the coastal area of the Megamas region, Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were fishermen on the coastal area of the Megamas region obtained by using total sampling method according to the inclusion criteria. There were 34 fishermen in this study.  The results showed that the status of dental caries based on DMF-T was 104 (30%) Decay with an average of 3.1; Missing was 243 (70%) with an average of 7.1; and Filling was 0 (0%) or none. The total DMF-T index was 347 with an average of 10.2. In conclusion, the status of dental caries based on the DMF-T index in fishermen in the coastal area of the Megamas Region, Manado, is very high with an average value of 10.2. Keywords: dental caries status; DMF-T index; oral and dental hygiene; fishermen   Abstrak: Sebagian besar nelayan di Indonesia berada di bawah garis kemiskinan serta tingkat pendidikan rendah yang dapat memengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang paling sering ditemukan pada masyarakat pesisir Pantai yaitu karies gigi. Indikator utama untuk menilai karies gigi yaitu indeks DMF-T (Decay Missing Filling-Teeth). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status karies gigi berdasarkan indeks DMF-T pada nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian yaitu nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado, diperoleh dengan metode total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian mendapatkan 34 nelayan sebagai sampel penelitian. Status karies gigi berdasarkan DMF-T yaitu Decay sebanyak 104 (30%) dengan rerata 3,1, Missing sebanyak 243 (70%) dengan rerata 7,1 dan Filling sebanyak 0 (0%) atau tidak ada. Total indeks DMF-T sebesar 347 dengan rerata 10,2. Simpulan penelitian ini ialah status karies gigi berdasarkan indeks DMF-T pada nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado termasuk kriteria sangat tinggi dengan nilai rerata 10,2. Kata kunci: status karies gigi; indeks DMF-T; kebersihan gigi dan mulut; nelayan
Profil Penatalaksanaan Odontektomi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun 2022 Christy N. Mintjelungan; Ni Wayan Mariati; Imelda Ch. Manurung
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.49637

Abstract

Abstract: Odontectomy is one of the managements when the teeth cannot erupt or partially erupted (impacted) by creating a mucoperiosteal flap and reducing the bone around the impacted tooth. Odontectomy can be done in general hospital, dental hospital and dental practice.  Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital is one of the general hospitals in Manado that provide odontectomy or surgical extraction. This study aimed to obtain the profile of odontectomy management at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital. This was a retrospective and descriptive study. Samples obtained by using total sampling method were medical records of all patients that underwent odontectomy at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital in 2022. Data were processed descriptively and presented in distribution tables. The results showed that female patients were more dominant than the males (55% vs 45%). The most frequent age group was 17-26 years old (40%). The most common job in this study was civil servant (16.5%). The most frequent number of extracted teeth was four teeth (46,5%) in regio 4. In conclusion, most patients that underwent odontectomy at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital were females, age range 17 to 26 years old, worked as civil servants, underwent odontectomy on four teeth at once and at the fourth region (lower right). Keywords: odontectomy; mandibular third molar impaction; referral hospital   Abstrak: Odontektomi merupakan salah satu penatalaksanaan pada keadaan gigi tidak dapat bertumbuh atau bertumbuh sebagian (impaksi) dengan pembuatan flap mukoperiosteal dan mengurangi sebagian tulang yang berada di sekeliling gigi tersebut. Tindakan odontektomi dapat dilakukan di rumah sakit umum, rumah sakit gigi dan mulut serta klinik dokter gigi. Salah satu rumah sakit yang menangani tindakan odonektomi yaitu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penatalaksanaan odontektomi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Jenis penelitian ini ialah deskriptif retrospektif. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling yaitu seluruh pasien yang menjalani tindakan odontektomi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2022. Instrumen penelitian ialah rekam medis pasien odontektomi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Data diolah secara deskriptif lalu disajikan dalam tabel distribusi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pasien perempuan lebih banyak daripada laki-laki (55% vs 45%). Kelompok usia terbanyak ialah 17-2 tahun (40%). Jenis pekerjaan yang paling sering ditemukan ialah aparatur sipil negara/ASN (16,5%). Jumlah gigi yag dilakukan odontektomi terbanyak ialah empat buah (46,5%) pada regio 4. Simpulan penelitian ini ialah pasien yang terbanyak menjalani penatalaksanaan odontektomi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou ialah berjenis kelamin perempuan, usia dewasa 17–26 tahun, pekerjaan sebagai ASN, menjalani odontektomi dengan empat gigi sekaligus, dan pada regio 4 (kanan bawah). Kata kunci: odontektomi; impaksi molar tiga mandibular; rumah sakit rujukan
Hubungan Dukungan Orang Tua pada Kesehatan Gigi Mulut Anak dan Status Kebersihan Mulut Vonny N. S. Wowor; Ni Wayan Mariati; Militia J. Kalalo
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.50358

Abstract

Abstract: Children's behavior towards oral and dental health is influenced by the support and attitude of parents, especially the ability of parents to educate children about the awareness of the importance of oral and dental health to children. Active role of parents in the form of information, instrument and appreciation support is highly important to overcome children's oral and dental health problems and improve the children’s oral and dental health. This study aimed to determine parental support for children's oral and dental health as well as the oral hygiene status of children, and to evaluate the relationship between parental support for children's oral and dental health and children's oral hygiene status. This was a descriptive and analytical study with a cross-sectional design using total sampling, namely the children in grades 1–6  at SD GMIM 85 Wori of 97 and their parents. Data were collected using a parental support questionnaire on children's oral dental health and examination of children's oral hygiene status. The results showed that measuring parental support was based on information, instrument, and award support of 97 respondents obtained an average score of 4788 in good category and the child's oral hygiene status was in the moderate category (56.7%). The chi-square test obtained a p-value of 0.001 (p <0.05). In conclusion, there is a significant relationship between parental support for children's oral and dental health and oral hygiene status. Keywords: parental support; oral hygiene status; behavior of elementary school children   Abstrak: Perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh dukungan dan sikap orang tua, terutama kemampuan orang tua untuk menanamkan sikap peduli dan sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut kepada anak. Peran aktif dari orang tua berupa dukungan informasi, instrumen, dan penghargaan sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan gigi mulut dan peningkatan derajat kesehatan gigi mulut pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua pada kesehatan gigi mulut anak dengan status kebersihan mulut anak. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang, menggunakan total sampling  anak kelas 1–6  SD GMIM 85 Wori berjumlah 97 responden beserta orang tuanya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan orang tua terhadap kesehatan gigi mulut anak dan pemeriksaan status kebersihan mulut anak. Hasil penelitian ini merupakan pengukuran dukungan orang tua berdasarkan dukungan informasi, dukungan instrumen dan dukungan penghargaan, mendapatkan skor rerata 4788 dengan kategori baik dan status kebersihan gigi mulut anak sebagian besar (56,7%) dengan kategori sedang. Uji chi-square mendapatkan nilai p=0,001 (p<0,05). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara dukungan orang tua pada kesehatan gigi mulut anak dengan status kebersihan mulut anak. Kata kunci: dukungan orang tua; status kebersihan mulut; perilaku anak sekolah dasar
Kebutuhan Perawatan Karies Gigi Berdasarkan Required Treatment Index (RTI) pada Siswa SMK Negeri 1 Wori Novia N. E. Putri; Ni Wayan Mariati; Rizka Wahyuni
e-GiGi Vol. 12 No. 1 (2024): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v12i1.50360

Abstract

Abstract: One of the most common dental and oral health problems among adolescents on coastal areas is dental caries. However, the need for dental caries treatment in this group receive less attention. This study aimed to evaluate the dental care need of Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Wori students based on the Required Treatment Index (RTI). This was a cross-sectional descriptive study involving all students (82 subjects) of SMKN 1 Wori in 2023. The RTIs were evaluated through dental caries examination and DMF-T calculation. The results showed that DMF-T score of the students was categorized as high, which was 5.08. In addition, the RTI was categorized as poor, as many as 95%. In conclusion, coastal adolescents at SMKN 1 Wori have poor Required Treatment Index. Low socioeconomic levels and lack of parental education can be the causes of poor RTI among the adolescents. Keywords: Required Treatment Index; dental caries; adolescents; coastal area   Abstrak: Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum dijumpai pada kelompok remaja di daerah pesisir ialah karies gigi, namun seringkali kebutuhan perawatan karies gigi pada kelompok tersebut kurang mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan gigi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Wori berdasarkan Required Treatment Index (RTI). Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling terhadap seluruh siswa di SMKN 1 Wori pada tahun 2023 yang berjumlah berjumlah 82 siswa. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan karies gigi dan perhitungan DMF-T untuk melihat persentase RTI. Hasil penelitian mendapatkan DMF-T para siswa tergolong dalam kategori tinggi, yaitu 5,08. Selain itu, RTI tergolong buruk sebesar 95%. Simpulan penelitian ini ialah remaja pesisir di SMKN 1 Wori memiliki Required Treatment Index yang buruk. Tingkat sosial ekonomi yang rendah serta minimnya pendidikan orang tua diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya RTI yang buruk pada remaja. Kata kunci: Required Treatment Index; karies gigi; kelompok remaja; daerah pesisir
Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Porphyromonas gingivalis Juliantri; Ni Wayan Mariati; Jacklyn Rumondor
PHARMACON Vol. 12 No. 3 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.48993

Abstract

Pengobatan penyakit periodontal dapat diberikan pengobatan berupa obat herbal. Tanaman eceng gondok terbukti mempunyai khasiat sebagai obat karena mempunyai kandungan antibakteri berupa flavanoid, tanin dan alkaloid. Tujuan penelitian untuk menguji efektivitas antibakteri ekstrak daun eceng gondok terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode difusi cakram Sampel dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing diberi konsentrasi 7,25%, 15%, 30%, 50%, kontrol positif (Chlorhexidine gluconate 0,2%), dan kontrol negatif (aquades). Hasil pengujian terdapat zona hambat pada konsentrasi 7,25%, 15%, 30%, 50% ekstrak daun eceng gondok dengan kategori zona hambat lemah sampai sedang. Uji One Way Anova menunjukkan p<0,05 yang artinya terdapat perbedaan dari setiap perlakuan. Kesimpulan daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dengan kemampuan daya hambat paling besar terdapat pada konsentrasi 50% yaitu 6,2 mm yang termasuk kategori zona hambat sedang.