Fatrida Anugrah Syafri, Fatrida Anugrah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Enhancing Children's Resilience and Subjective Well-Being through Mother-Led Counseling: A Systematic Literature Review Syafri, Fatrida Anugrah; Danim, Sudarwan; Dharmayana, I Wayan
KONSELOR Vol. 14 No. 3 (2025): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/02025143132-0-86

Abstract

This Systematic Literature Review (SLR) examines the impact of mother-led counseling on children's resilience and subjective well-being in family settings. The review was conducted using PRISMA guidelines with the Watase Uake: Research Collaboration Tools, focusing on studies published between 2020 and 2025. A total of 468 Scopus articles were initially identified, and 21 studies met the inclusion criteria for in-depth analysis. This study employs is to investigate three primary objectives: (1) the influence of mother-led counseling on children's subjective well-being and resilience development; (2) the differential effectiveness of mother-led counseling approaches based on gender; and (3) the interplay of lifestyle factors, including sleep, screen time, and physical activity, with mother-led counseling to improve children's overall well-being. Mother-led counseling, defined as counseling led by mothers to provide emotional support and coping strategies, was found to significantly enhance children's emotional resilience. The analysis highlighted gender differences, with girls benefiting more from emotional support and self-compassion strategies, while boys required additional strategies for resilience development. Additionally, lifestyle factors such as physical activity, sleep, and screen time regulation were found to interact with counseling outcomes, although the strength of evidence varied across studies. This review distinguishes mother-led counseling from broader parental interventions, emphasizing the unique role of mothers in fostering children's emotional growth. It provides a gender-sensitive framework for effective family-based counseling and offers insights for designing targeted intervention programs and policies to improve children's resilience and well-being.
SIMTOMATOLOGI: PROKRASTINASI MANIFESTASI ABULIA (MALAS) Syafri, Fatrida Anugrah
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2021): Early Childhood Islamic Education
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ja.v4i2.4359

Abstract

Simtom merupakan suatu tanda adanya suatu penyakit sehingga secara internal dapat dirasakan dan termanifetasi. Prokrastinasi adalah perilaku manusia yang sering menunda-nunda baik tugas maupun pekerjaan. Kesehatan mental membahas mengenai gangguan jiwa yang dilihat melalui simtomatologi, sedangkan pembahasan mengenai simtom-simtom amatlah banyak, salah satunya yaitu gangguan volisional/ kemauan. Gangguan kemauan ini tediri dari berbagai macam bentuk antara lain abulia (malas), negativisme, rigiditas, dan komplusif. Dari beberapa bentuk gangguan volisional tersebut, maka malas merupakan gangguan yang kerap dirasakan dan melanda setiap orang. Dalam dunia akademik, bentuk malas termanifestasi dalam prokrastinasi (menunda-nunda) tugas perkuliahan, belajar, dan tugas akademik secara umumnya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi antara lain konsep diri negative, perfeksionis, distraksi, dan lain-lainnya. Adapaun penangan proktastinasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan dan teknik. Seperti contoh kasus yang dialami Fas, maka penangan kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan Islami berupa manajemen diri dan waktu, meningkatkan dosis motivasi, menggunakan ego state tharpy, dan teknik SEFT. Pendekatan dan teknik yang ada untuk penanganan kasus prokrastinasi akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan kesungguhan dari procrastinator untuk memulihkan dirinya. Sudah banyak beberapa pendekatan dan teknik dalam penanganan kasus prokrastinasi, namun tidak banyak yang teknik penangan yang dilakukan oleh procrastinator. Semoga kasus saudara Fas dan teknik penyelesaiannya dapat membantu setiap diri yang terhinggapi prokrastinasi.
SIMTOMATOLOGI: PROKRASTINASI MANIFESTASI ABULIA (MALAS) Syafri, Fatrida Anugrah
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 4, No 1 (2021): Early Childhood Islamic Education
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ja.v4i1.4351

Abstract

Simtom merupakan suatu tanda adanya suatu penyakit sehingga secara internal dapat dirasakan dan termanifetasi. Prokrastinasi adalah perilaku manusia yang sering menunda-nunda baik tugas maupun pekerjaan. Kesehatan mental membahas mengenai gangguan jiwa yang dilihat melalui simtomatologi, sedangkan pembahasan mengenai simtom-simtom amatlah banyak, salah satunya yaitu gangguan volisional/ kemauan. Gangguan kemauan ini tediri dari berbagai macam bentuk antara lain abulia (malas), negativisme, rigiditas, dan komplusif. Dari beberapa bentuk gangguan volisional tersebut, maka malas merupakan gangguan yang kerap dirasakan dan melanda setiap orang. Dalam dunia akademik, bentuk malas termanifestasi dalam prokrastinasi (menunda-nunda) tugas perkuliahan, belajar, dan tugas akademik secara umumnya. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi antara lain konsep diri negative, perfeksionis, distraksi, dan lain-lainnya. Adapaun penangan proktastinasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan dan teknik. Seperti contoh kasus yang dialami Fas, maka penangan kasus tersebut dapat ditangani dengan pendekatan Islami berupa manajemen diri dan waktu, meningkatkan dosis motivasi, menggunakan ego state tharpy, dan teknik SEFT. Pendekatan dan teknik yang ada untuk penanganan kasus prokrastinasi akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan kesungguhan dari procrastinator untuk memulihkan dirinya. Sudah banyak beberapa pendekatan dan teknik dalam penanganan kasus prokrastinasi, namun tidak banyak yang teknik penangan yang dilakukan oleh procrastinator. Semoga kasus saudara Fas dan teknik penyelesaiannya dapat membantu setiap diri yang terhinggapi prokrastinasi.